"Tradisi dari mulut ke mulut ini lebih berkuasa karena didukung para netter," kata Paul Beelen, pemerhati marketing 2.0. Tentu saja "mulut" yang dimaksud adalah teknologi web 2.0--teknologi web interaktif seperti situs jejaring sosial, blog, dan RSS. Itu karena jutaan orang merelakan waktu berjam-jam nongkrong di situs jejaring sosial, seperti Facebook, untuk berbagi.
Sejumlah perusahaan otomotif terdepan di Indonesia memanfaatkan metode ini. Entah untuk kampanye keselamatan berkendara atau memasarkan produk baru mereka.
1. Achmad Rizal
Kepala Departemen Komunikasi Toyota Astra Motor
Zaman sekarang sudah berbeda dengan lima tahun lalu, terutama soal pola masyarakat mencari informasi. Masyarakat lebih mobile sehingga membutuhkan media yang konvergen. Itu sebabnya banyak orang rela ketinggalan dompet ketimbang ponsel. Karena itu, pada 2006, Toyota Astra Motor (TAM) mulai memanfaatkan situs web.
Situs TAM termasuk paling banyak dikunjungi. Setahun kemudian, pada 2007, TAM bersama Telkomsel membuat layanan ke masyarakat via SMS. Ketika Facebook mulai populer, sejumlah pegawai di sana mengusulkan membuat akun di Facebook. Maka lahirlah Yarisgroovynations, yang dibuat pegawai TAM yang punya mobil Yaris. Tak terasa jumlah anggotanya mencapai 5.000 orang.
Namun TAM tak akan mengandalkan situs jejaring sosial terus-menerus. Jejaring ini tak bisa menciptakan pasar, tapi sekadar buat senang-senang. Pemasaran konvensional tetap diperlukan.
Facebook: yarisgroovynations
2. Cepi S. Husada
Manajer Komunikasi Ford Motor Indonesia
Bermula pada 2005 ketika di Eropa marak kampanye Green Lifedata-style Eco Driving disusul kampanye berkendara aman lewat program Driving Skill for Life atau DSFL pada 2008. Setahun kemudian, barulah Ford Motor Indonesia membuat situs DSFL dan membuka akun di Facebook. "Fans-nya luar biasa," kata Cepi.
DSFL Indonesia (Facebook)
3. Febri Astuty
Manajer Komunikasi Hyundai Mobil Indonesia
Hyundai masuk ke jejaring sosial ketika hendak meluncurkan Hyundai i10 dan i20 tahun lalu. "Sebelum meluncurkan produk itu, kita survei, ternyata sasaran i10 itu anak muda dan remaja," katanya. Anak-anak muda ini, menurut Tuty, begitu ia kerap disapa, merupakan anak masa kini yang gemar berselancar di Internet. Tak dinyana, upaya itu sukses. Menurut Tuty, Hyundai Mobil Indonesia berencana membuat layanan via Internet setara Facebook pada tahun ini.