Invasi Sang Pendatang

Reporter

Editor

Senin, 22 Februari 2010 22:58 WIB

TEMPO Interaktif, Cicero - Karper Asia masih satu kerabat dengan ikan mas, yang sering tersaji di atas meja makan kita. Namun ikan tersebut adalah musuh yang harus diberantas habis di Amerika Serikat. Ikan asal Cina yang dapat tumbuh hingga seukuran orang dewasa itu dikhawatirkan menginvasi dan menguasai Great Lakes, sehingga membuat ikan asli danau itu punah.
Perburuan terhadap ikan itu digelar sejak pertengahan pekan lalu. Bersenjatakan jala penangkap ikan dan perahu yang dilengkapi dengan tongkat listrik, para ahli biologi perikanan federal dan negara bagian Illinois memulai misi "cari dan hancurkan" di sungai dan sistem kanal sekitar Chicago, Illinois.
Operasi itu dilancarkan setelah rencana pemerintah federal untuk menghentikan gerakan ikan invasif itu ke Great Lakes memperoleh kecaman. Semula pemerintah berencana menutup jalur lalu lintas kapal Chicago yang menghubungkan danau tersebut dengan sistem Sungai Mississippi.
Tak kurang dari 20 nelayan dan ahli biologi dari Illinois Department of Natural Resources dan US Fish and Wildlife Service dengan berani menaiki perahu menembus temperatur yang membekukan untuk mencari ikan karper Asia perak dan kepala besar (bighead), yang kemungkinan berhasil menerobos barrier listrik yang dipasang di kanal kapal dan sanitari Chicago. Jala yang mereka bawa menangkap banyak ikan, tapi tak satu pun karper Asia ditemukan. Ikan invasif itu semula diimpor oleh peternak lele pada 1973 untuk membersihkan alga dan sampah dari kolam, namun banjir besar pada awal 1990-an membuat ikan itu lepas ke Sungai Mississippi.
Pencarian kerabat ikan mas itu akan dilanjutkan selama 2-3 pekan mendatang. Misi ini adalah bagian dari pertarungan untuk mencegah ikan invasif itu mencapai danau dan mengancam industri perikanan serta perkapalan. "Itu amat berbahaya," kata Marc Miller, Direktur Sumber Daya Alam Illinois. "Kami menghargai semua upaya dan profesionalisme mereka untuk memerangi karper Asia serta melakukan upaya pencarian dan penghancuran itu."
Mereka memfokuskan pencarian di kawasan sungai yang dialiri air hangat dari pabrik, termasuk pembangkit listrik dan pengolahan air limbah. Ikan cenderung bergerombol dekat air yang lebih hangat pada musim dingin seperti saat ini.
Meski tak berhasil menemukan ikan pendatang asal Cina itu, upaya pembasmian tetap dilanjutkan karena pemerintah telah mengantongi bukti DNA lingkungan dari beberapa lokasi yang menunjukkan bahwa spesies berdaya rusak tinggi itu berhasil menembus barrier listrik. Namun pencarian belum menemukan satu pun karper Asia di daerah "berpagar" tersebut. "Kami menduga mereka bisa ada di mana saja di sepanjang sistem kanal ini," kata John Rogner, Asisten Direktur Departemen Sumber Daya Alam Illinois.
Pada Desember tahun lalu, para petugas menemukan seekor karper Asia di kanal kapal yang menuju Danau Michigan. Ahli lingkungan khawatir, jika ikan itu bisa mencapai Great Lakes, mereka akan membuat ikan spesies asli danau itu kelaparan dan menghancurkan industri perikanan senilai US$ 7 miliar per tahun. Dengan ukuran tubuh yang dapat mencapai satu setengah meter dan berat 50 kilogram, karper kepala besar dapat melahap habis plankton di danau itu dalam waktu singkat.
Pemerintah Michigan telah meminta Mahkamah Agung Amerika Serikat memerintahkan kanal kargo perkapalan Chicago ditutup untuk mencegah karper Asia itu keluar. Permintaan itu memperoleh dukungan dari sejumlah negara bagian lain, seperti Minnesota, Wisconsin, Ohio, Pennsylvania, dan New York.
Penolakan justru datang dari negara bagian Illinois. Proposal pengendalian karper yang diajukan pemerintah Obama juga menolak penutupan kanal kargo yang akan melumpuhkan Kota Chicago itu, namun mempertimbangkan untuk menurunkan frekuensi pembukaan kanal tersebut.
Bukan cuma pemerintah Illinois yang menolak penutupan itu. Puluhan pemilik kapal tongkang dan perahu wisata dari Chicago menyatakan perubahan operasi gerbang kanal akan membuat mereka bangkrut. "Saya amat bergantung pada sungai dan kanal," kata Jennifer Perry, seorang kapten taksi air Chicago. "Biarkan kanal terbuka, sehingga hidup kami dapat terus mengalir."
Tom Marks, seorang kapten perahu carteran New York, menyatakan bahwa semua makhluk hidup, termasuk dia, menghadapi bahaya jika karper itu menyebar ke seluruh danau. "Great Lakes tak ternilai," kata Marks. "Bila karper Asia mencapai Great Lakes, Anda tak akan bisa menyingkirkan mereka lagi."
Seorang kapten kapal carteran dari Manistee, Michigan, berencana menjual perahu berikut perlengkapannya bila ikan raksasa itu berhasil menyusup ke Great Lakes. "Ini akan mempengaruhi semua orang," kata Eric Anderson. "Bencana ini siap meledak suatu saat nanti." l l TJANDRA DEWI | AP | EPA | ASIANCARP

Berita terkait

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

7 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Metode Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

29 hari lalu

BRIN Kembangkan Metode Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

Peneliti BRIN tengah mengembangkan metode baru daur ulang baterai litium. Diharapkan bisa mengurangi limbah baterai.

Baca Selengkapnya

Mengenal Antropomorfisme, Sifat Manusia yang Memberikan Empati ke Sekitarnya

44 hari lalu

Mengenal Antropomorfisme, Sifat Manusia yang Memberikan Empati ke Sekitarnya

Antropomorfisme memiliki arti pengenalan ciri-ciri manusia hingga empati kepada binatang, tumbuh-tumbuhan, atau benda mati.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Adat Suku Awyu Mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

48 hari lalu

Alasan Masyarakat Adat Suku Awyu Mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Masyarakat adat suku Awyu mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung dalam sengketa izin lingkungan perusahaan sawit PT ASL di Boven Digoel, Papua Selatan.

Baca Selengkapnya

4 Bulan DPO, Mantan Pejabat Pemkab Bangka Tersangka Kasus Perambahan Hutan Ditangkap KLHK

59 hari lalu

4 Bulan DPO, Mantan Pejabat Pemkab Bangka Tersangka Kasus Perambahan Hutan Ditangkap KLHK

Tersangka Barlian merupakan aktor intelektual kasus perusakan dan perambahan hutan di kawasan hutan produksi Sungai Sembulan Bangka.

Baca Selengkapnya

Menteri Lingkungan Hidup Bertemu Dubes Norwegia Bahas Capaian Pengurangan Emisi

13 Februari 2024

Menteri Lingkungan Hidup Bertemu Dubes Norwegia Bahas Capaian Pengurangan Emisi

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya bertemu Duta Besar Norwegia Rut Kruger Giverin membahas capaian emisi.

Baca Selengkapnya

Pertemuan Anies Baswedan - Emil Salim, Mengenang Saat SMA Wawancara Menteri Lingkungan Hidup Itu

31 Januari 2024

Pertemuan Anies Baswedan - Emil Salim, Mengenang Saat SMA Wawancara Menteri Lingkungan Hidup Itu

Saat SMA, Anies Baswedan mewawancarai Emil Salim. Kini, mereka bertemu kembali untuk berdiskusi. Sehari sebelumnya, Ganjar bertemu Emil pula.

Baca Selengkapnya

Anies dan Ganjar Kompak Temui Emil Salim, Ada Apa?

29 Januari 2024

Anies dan Ganjar Kompak Temui Emil Salim, Ada Apa?

Capres Anies dan Capres Ganjar menemui mantan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Emil Salim jelang pencoblosan Pilpres. Ada apa?

Baca Selengkapnya

Temui Emil Salim, Ganjar Diskusi soal Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim

28 Januari 2024

Temui Emil Salim, Ganjar Diskusi soal Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim

Selain persoalan lingkungan, Ganjar mengatakan dirinya juga membahas pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan

Baca Selengkapnya

Tim Kampanye Anies Baswedan Serukan Revisi UU Cipta Kerja

25 Januari 2024

Tim Kampanye Anies Baswedan Serukan Revisi UU Cipta Kerja

Tim kampanye tiga pasangan capres-cawapres bicara tentang perlindungan lingkungan hidup. Timnas Anies Baswedan menilai UU Cipta Kerja harus direvisi.

Baca Selengkapnya