Tapi demi sebuah mesin besar di ruangan sejuk ini, aroma itu dilupakan. Di dalam ruangan tersebut sebetulnya ada tiga mesin, namun satu di antaranya menjadi pusat perhatian pada siang itu.
Ketiga mesin itu adalah printer Hewlett-Packard (HP) dari seri Scitex. Selaku pencetak format lebar, ukurannya memang luar biasa besar.
"Wajar saja, harganya bisa lebih dari US$ 200 ribu," seorang rekan wartawan menyeletuk sambil memelototi printer-printer itu.
Printer yang menjadi primadona saat itu adalah yang ukurannya lebih kecil. Itulah Scitex FB950, printer anyar yang diluncurkan HP pada Rabu itu.
Printer ini memiliki dimensi 406 x 325 x 155 sentimeter, termasuk mejanya. Bobotnya sendiri mencapai 752 kilogram, sudah termasuk dengan meja.
Printer ini bisa mencetak di berbagai macam material, asalkan ukuran tebalnya tak lebih dari 6,3 sentimeter, ukuran panjang maksimal 381 sentimeter, lebar 2,5 meter, serta bobot tak lebih dari 56,7 kilogram.
Dengan kemampuan itu, kita bisa mencetak di berbagai macam permukaan benda, seperti pintu rumah (yang diperagakan pada saat kunjungan tersebut) berbahan kayu, jendela kaca, lembaran akrilik, aluminium, PVC, karton, kain, keramik lantai, dan batu-batu kerikil.
"Tak ada batasan, imajinasi Anda sajalah yang membatasi," kata Yap Tong Seng, Regional Sales Development Manager HP Imaging and Printing Group.
Printer ini bisa mencetak dengan dua pilihan kecepatan, bergantung pada besar material yang ingin dicetak, yaitu 42,2 meter persegi per jam dan 80 meter persegi per jam.
Kecepatan pertama biasanya ditujukan untuk pencetakan material berukuran lebih kecil dengan resolusi 600 x 300 dpi. Hasilnya akan lebih tajam bila diamati dari dekat.
Adapun kecepatan kedua diperuntukkan untuk mencetak billboard dengan resolusi 600 x 300 dpi juga. Kecepatan tersebut akan memperlihatkan gambar yang lebih detail bila diamati dari kejauhan.
Ujung tombak pencetakannya adalah enam drum tinta HP Scitex FB250 berpigmen ultraviolet dengan warna masing-masing cyan, magenta, kuning, hitam, cyan muda, dan magenta muda, dengan tiap cartridge berukuran volume 3 liter. Tiap warna akan disemprotkan oleh dua printhead, sehingga printer ini memiliki 12 printhead.
Hanya, bila tinta sampai di batas minimal, pengguna mesti menghentikan proses pencetakan dan mengganti drum tinta. Setelah itu, pencetakan bisa dilanjutkan.
Ini berbeda dengan printer Canon imagePROGRAF iPF750, yang memungkinkan penggantian tinta saat proses pencetakan berlangsung, sehingga isinya bisa habis 100 persen. Tapi ini sekadar membandingkan teknologi, karena imagePROGRAF iPF750 dan Scitex FB950 tidak sekelas.
Pangkaj Gaswani, Business Manager Commercial Large Format HP Asia-Pacific & Japan, mengatakan printer Scitex telah menempatkan perusahaan itu di puncak pasar pencetakan digital. "Sejak memasuki pasar itu pada 2004, hasilnya signifikan," ujarnya.
Menurut Gaswani, pencetakan digital ikut memberi sumbangan bagi total US$ 27,24 miliar nilai bisnis HP selama empat kuartal terakhir. Unit-unit Scitex yang terjual termasuk dalam total 452 juta printer yang dijual HP sampai saat ini.
DEDDY SINAGA