TEMPO Interaktif, Seattle - Microblogging Twitter ternyata lebih digemari oleh orang-orang di luar di negeri Paman Sam itu ketimbang di negerinya sendiri.
"Lebih dari 60 persen akun yang terdaftar berasal dari luar Amerika Serikat," ujar Pimpinan Tim Internasional Twitter, Matt Stanford di blognya, Kamis (8/4) waktu setempat.
Menurut grafik yang dia posting, keseimbangan akun Twitter internasional beralih mulai September lalu. Microblogging ini berkembang di Perancis, Jerman, Italia, Jepang dan Spanyol. Stanford juga menyatakan di beberapa negara, pertumbuhan terjadi ketika seseorang menjadi politikus atau orang terkenal menggunakan layanan ini.
Dia mencontohkan di Colombia, pendaftar akun Twitter meningkat hingga 300 persen setelah Politikus Piedad Cordoba Ruiz menggunakan jejaring sosial tersebut. "Politikus dan bintang India juga memimpin jumlah pendaftar atau follower baru," ujar Stanford.
Di ajang CTIA Wireless di Las Vegas, belum lama ini, pendiri Twitter, Biz Stone mengatakan perusahaannya berharap akan meluncurkan layanan dalam lebih banyak bahasa. "Kami ingin Twitter bisa dalam bahasa apapun yang memungkinkan," ujar Stone.
Setelah melampaui tawaran dalam bahasa lokal, Stone telah membuat Twitter menjadi lebih mudah digunakan di ponsel guna menjangkau mereka yang tidak punya komputer. Twitter juga bekerja sama dengan 65 operator ponsel yang mengizinkan pelanggannya mengirim dan menerima tweet melalui pesan singkat SMS tanpa tambahan biaya.
"Ketika seorang petani di desa di sebuah negara ketiga mendapat berita yang paling sederhana melalui SMS, sebuah laporan cuaca atau apapun, dia akan mendapat dampak yang sangat dramatis," ujar Stone.
Twitter mungkin tergolong tak cukup pesat dalam menggaet penggunanya di pasar internasional. Layanan microblogging lain, Plurk juga mentransfer dalam bahasa lokal, serta menggunakan antarmuka dalam beberapa bahasa. Seperti Rusia, India, Cina, Yunani, Arab, Slovenia, Turki dan Belanda. Plurk bahkan menjadi jejaring sosial nomor satu di Taiwan, disamping juga sangat populer di Indonesia dan Malaysia.
PC WORLD/DIAN YULIASTUTI