TEMPO Interaktif, New York - Apple mendaftarkan hak paten untuk kacamata video yang memungkinkan para pemakainya menyaksikan film tiga dimensi (3-D) di kacamata tersebut. Para penggemar menyebut perangkat tersebut iSpecs.
Para pengguna bisa melekatkan iPhone, iPod, atau peralatan lain ke kacamata tersebut lalu melihat video di dalam kacamata. Kacamata tersebut memiliki lensa khusus yang bisa membagi gambar dalam dua bingkai untuk masing-masing mata. Dua gambar tersebut akan menciptakan efek stereoscopic karena diambil dari berbagai sudut pandang yang mensimulasikan tiga dimensi.
Berdasarkan hak paten bernomor 20100079356, gambar-gambar tersebut memiliki kualitas yang sangat tinggi. Selain itu, sensor di dalam kacamata bisa mendeteksi secara persis lokasi mata pengguna agar gambar yang ditampilkan berada di tempat yang pas dan enak ditonton. Piranti tersebut juga mengikuti pergerakan kepala si pengguna seperti mengangguk ataupun menggeleng.
Untuk memperkuat pengalaman sang pengguna, kacamata tersebut bahkan bisa bergetar sebagai respons jika ada video tentang ledakan dalam film yang ditayangkan dalam kacamata.
Kacamata tersebut juga bakal dilengkapi kamera kecil dan sensor inframerah yang melekat di bingkai kacamata untuk menyiarkan video mengenai keadaan di sekeliling pemakai ke layar yang lebih kecil di kacamata. Fasilitas itu disematkan agar pemakai bisa mengetahui jika ada orang mendekat atau mencoba mencari perhatian ketika dia menonton film. Tujuan sistem tersebut adalah agar pemakai merasa nyaman saat menggunakannya di tengah kumpulan orang seperti di dalam pesawat, kereta, atau bus.
Saat ini ada beberapa kacamata video yang bisa tersambung dengan iPod sehingga pengguna bisa menyaksikan film di dalamnya. Tetapi, tidak ada kacamata yang menawarkan pemandangan 3-D dan gambar dengan kualitas tinggi. Selain itu, kacamata-kacamata yang ada saat ini tidak memberikan penggunanya pemandangan mengenai kondisi di sekeliling pemakai. Akibatnya, banyak pemakai enggan menggunakannya di tengah khalayak.
Beberapa orang menilai pendaftaran hak paten tersebut adalah berita bohong sejak berita mengenai kacamata baru ini tersiar di situs-situs internet pada 1 April lalu. Akan tetapi, Badan Hak Paten dan Merek Amerika Serikat dianggap tidak mungkin terlibat dalam sesuatu berita bohong. Pendaftaran hak paten ini diajukan pada 2008. Apple sendiri tidak pernah berkomentar mengenai masalah pengajuan hak paten.
PHSYORG| KODRAT SETIAWAN
Para pengguna bisa melekatkan iPhone, iPod, atau peralatan lain ke kacamata tersebut lalu melihat video di dalam kacamata. Kacamata tersebut memiliki lensa khusus yang bisa membagi gambar dalam dua bingkai untuk masing-masing mata. Dua gambar tersebut akan menciptakan efek stereoscopic karena diambil dari berbagai sudut pandang yang mensimulasikan tiga dimensi.
Berdasarkan hak paten bernomor 20100079356, gambar-gambar tersebut memiliki kualitas yang sangat tinggi. Selain itu, sensor di dalam kacamata bisa mendeteksi secara persis lokasi mata pengguna agar gambar yang ditampilkan berada di tempat yang pas dan enak ditonton. Piranti tersebut juga mengikuti pergerakan kepala si pengguna seperti mengangguk ataupun menggeleng.
Untuk memperkuat pengalaman sang pengguna, kacamata tersebut bahkan bisa bergetar sebagai respons jika ada video tentang ledakan dalam film yang ditayangkan dalam kacamata.
Kacamata tersebut juga bakal dilengkapi kamera kecil dan sensor inframerah yang melekat di bingkai kacamata untuk menyiarkan video mengenai keadaan di sekeliling pemakai ke layar yang lebih kecil di kacamata. Fasilitas itu disematkan agar pemakai bisa mengetahui jika ada orang mendekat atau mencoba mencari perhatian ketika dia menonton film. Tujuan sistem tersebut adalah agar pemakai merasa nyaman saat menggunakannya di tengah kumpulan orang seperti di dalam pesawat, kereta, atau bus.
Saat ini ada beberapa kacamata video yang bisa tersambung dengan iPod sehingga pengguna bisa menyaksikan film di dalamnya. Tetapi, tidak ada kacamata yang menawarkan pemandangan 3-D dan gambar dengan kualitas tinggi. Selain itu, kacamata-kacamata yang ada saat ini tidak memberikan penggunanya pemandangan mengenai kondisi di sekeliling pemakai. Akibatnya, banyak pemakai enggan menggunakannya di tengah khalayak.
Beberapa orang menilai pendaftaran hak paten tersebut adalah berita bohong sejak berita mengenai kacamata baru ini tersiar di situs-situs internet pada 1 April lalu. Akan tetapi, Badan Hak Paten dan Merek Amerika Serikat dianggap tidak mungkin terlibat dalam sesuatu berita bohong. Pendaftaran hak paten ini diajukan pada 2008. Apple sendiri tidak pernah berkomentar mengenai masalah pengajuan hak paten.
PHSYORG| KODRAT SETIAWAN
