Jalanan Sekaligus Pembersih Udara

Reporter

Editor

Kamis, 8 Juli 2010 19:25 WIB

TEMPO Interaktif, Eindhoven -Permukaan jalanan ternyata dapat berkontribusi besar untuk membersihkan polusi udara di sekitarnya. Tentu bukan dengan melarang kendaraan berjalan di atasnya, melainkan dengan menambahkan beton pembersih udara.

Kemampuan jalanan sebagai pemurni udara itu dibuktikan dalam tes pertama penggunaan beton pembersih udara sebagai permukaan jalanan di Belanda. Dalam kuliahnya di Eindhoven University of Technology (TU/e) di Belanda beberapa waktu lalu, Jos Brouwers menyatakan material itu mengurangi konsentrasi nitrogen oksida (Nox) antara 25 hingga 45 persen.

Pengujian itu dilakukan di jalan Castorweg yang sibuk di kota Hengelo, yang baru dilapis ulang pada akhir tahun lalu. Sebagai bagian dari proyek tersebut, sekitar 1.000 meter persegi permukaan jalan dilapisi dengan <I>paving stone</I> beton yang mampu membersihkan udara. Sebagai pembanding, 1000 meter persegi bagian lain jalan itu dilapisi dengan <I>paving stone</I> biasa.

Beberapa bulan lalu, para ilmuwan TU/e melakukan tiga pengukuran kemurnian udara di Castorweg. Pengukuran dilakukan pada ketinggian yang berbeda, antara setengah meter, satu meter dan satu setengah meter. Di atas daerah berlapis <I>paving stone</I> beton yang mengandung pembersih udara itu, kandungan NOx lebih rendah 25 hingga 45 persen daripada daerah dengan lapisan batu <I>paving</I> biasa.

“Kemampuan memurnikan udara yang dimiliki batu paving baru itu sudah terlihat di laboratorium, tapi hasil eksperimen ini menunjukkan bahwa kemampuan itu juga bekerja di ruang terbuka,” kata Brouwers.

Brouwers, dosen material bangunan di Departemen Perencanaan, Bangunan dan Arsitektur di TU/e, melihat potensi lain dari material penyerap nitrogen oksida itu, terutama di sejumlah lokasi yang batas konsentrasi NOx maksimum yang diizinkan telah terlampaui.

Batu beton yang digunakan dalam tes itu dibuat dan dikembangkan bersama-sama dengan perusahaan pembuat batu paving Struyk Verwo Infra. Kini batu siap digunakan. Untuk jalanan yang menggunakan aspal, beton pemurni udara ini dapat dicampur dengan aspal <I>porous</I>. Beton itu juga dapat digunakan pada dinding bangunan yang dapat membersihkan sendiri kotoran yang melekat.

Menurut perhitungan Brouwers, penggunaan beton pemurni udara tidak akan membuat biaya pembuatan jalan membengkak. Meski harga batu itu 50 persen lebih mahal dibandingkan batu beton biasa, total biaya pembuatan jalan hanya 10 persen lebih tinggi.

Polutan NOx dihasilkan oleh gas buang kendaraan bermotor, dan dapat menyebabkan hujan asam dan <I>smog</I>. Beton pemurni udara mengandung titanium dioksida, sejenis bahan fotokatalitik yang membuang nitrogen oksida dari udara dan mengubahnya menjadi nitrat yang tak berbahaya dengan bantuan cahaya matahari. Nitrat itu nantinya akan dibilas oleh air hujan. Batu ini juga memiliki manfaat tambahan, yaitu mengurai alga dan kotoran, sehingga selalu bersih.

TJANDRA | SCIENCEDAILY

Berita terkait

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

7 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Metode Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

29 hari lalu

BRIN Kembangkan Metode Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

Peneliti BRIN tengah mengembangkan metode baru daur ulang baterai litium. Diharapkan bisa mengurangi limbah baterai.

Baca Selengkapnya

Mengenal Antropomorfisme, Sifat Manusia yang Memberikan Empati ke Sekitarnya

44 hari lalu

Mengenal Antropomorfisme, Sifat Manusia yang Memberikan Empati ke Sekitarnya

Antropomorfisme memiliki arti pengenalan ciri-ciri manusia hingga empati kepada binatang, tumbuh-tumbuhan, atau benda mati.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Adat Suku Awyu Mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

48 hari lalu

Alasan Masyarakat Adat Suku Awyu Mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Masyarakat adat suku Awyu mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung dalam sengketa izin lingkungan perusahaan sawit PT ASL di Boven Digoel, Papua Selatan.

Baca Selengkapnya

4 Bulan DPO, Mantan Pejabat Pemkab Bangka Tersangka Kasus Perambahan Hutan Ditangkap KLHK

59 hari lalu

4 Bulan DPO, Mantan Pejabat Pemkab Bangka Tersangka Kasus Perambahan Hutan Ditangkap KLHK

Tersangka Barlian merupakan aktor intelektual kasus perusakan dan perambahan hutan di kawasan hutan produksi Sungai Sembulan Bangka.

Baca Selengkapnya

Menteri Lingkungan Hidup Bertemu Dubes Norwegia Bahas Capaian Pengurangan Emisi

13 Februari 2024

Menteri Lingkungan Hidup Bertemu Dubes Norwegia Bahas Capaian Pengurangan Emisi

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya bertemu Duta Besar Norwegia Rut Kruger Giverin membahas capaian emisi.

Baca Selengkapnya

Pertemuan Anies Baswedan - Emil Salim, Mengenang Saat SMA Wawancara Menteri Lingkungan Hidup Itu

31 Januari 2024

Pertemuan Anies Baswedan - Emil Salim, Mengenang Saat SMA Wawancara Menteri Lingkungan Hidup Itu

Saat SMA, Anies Baswedan mewawancarai Emil Salim. Kini, mereka bertemu kembali untuk berdiskusi. Sehari sebelumnya, Ganjar bertemu Emil pula.

Baca Selengkapnya

Anies dan Ganjar Kompak Temui Emil Salim, Ada Apa?

29 Januari 2024

Anies dan Ganjar Kompak Temui Emil Salim, Ada Apa?

Capres Anies dan Capres Ganjar menemui mantan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Emil Salim jelang pencoblosan Pilpres. Ada apa?

Baca Selengkapnya

Temui Emil Salim, Ganjar Diskusi soal Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim

28 Januari 2024

Temui Emil Salim, Ganjar Diskusi soal Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim

Selain persoalan lingkungan, Ganjar mengatakan dirinya juga membahas pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan

Baca Selengkapnya

Tim Kampanye Anies Baswedan Serukan Revisi UU Cipta Kerja

25 Januari 2024

Tim Kampanye Anies Baswedan Serukan Revisi UU Cipta Kerja

Tim kampanye tiga pasangan capres-cawapres bicara tentang perlindungan lingkungan hidup. Timnas Anies Baswedan menilai UU Cipta Kerja harus direvisi.

Baca Selengkapnya