TEMPO Interaktif, Jakarta - Operator selular Hong Kong, CSL Limited, bekerjasama dengan ZTE Corporation, penyedia perangkat dan jaringan telekomunikasi, untuk menerapkan Dual Cell HPSA+ (42 Mbps) atau teknologi LTE di seluruh jaringannya. Dengan demikian, CSL menjadi operator pertama di dunia yang menerapkan teknologi LTE.
Penerapan teknologi ini telah didemonstrasikan di Konferensi LTE Asia 2010 yang digelar di Hong Kong, Selasa pekan lalu. Di ajang tersebut, CSL dan ZTE menunjukan layanan-layanan LTE dengan pre-commercial USB modem yang berjalan di beragam jaringan broadband.
Seperti aplikasi multi media, termasuk unduh dan unggah file kecepatan tinggi, browsing internet, mengunduh video HD, serta banyak fitur lain terkait generasi berikut dari penggunaan teknologi selular. Para pengunjung konferensi juga dipersilahkan mencoba layanan LTE yang pertama kali dikembangkan diseluruh Hongkong ini.
Teknologi LTE praktis akan membawa perubahan signifikan terhadap cara konsumen menikmati komunikasi bergerak. Dunia bisnis juga menikmati keuntungan pengunaan 'kantor bergerak', mobile HD video conferencing, pengawasan langsung melalui ponsel, serta pemasaran dan iklan interaktif melalui selular yang memanfaatkan kekuatan komputasi internet digabungan dengan perangkat selular mereka di tempat kerja atau dimanapun berada.
"Lalu lintas data CSL meningkat 40 kali lipat sejak peluncuran jaringan Next G pada bulan Maret 2009 lalu, hal ini memperjelas bahwa terdapat kebutuhan LTE yang sangat kuat di Hong Kong, guna terus memberikan pengalaman bagi konsumen," kata Christian Daigneault, Chief Technology Officer, CSL Limited, melalui siaran persnya.
Pada Juli lalu, CSL dan ZTE telah mengumumkan penerapan jaringan komersial pertama LTE dual-band 1800 MHz/2600 MHz di dunia dan upgrade atas jaringan 3G ke teknologi Dual-Cell dengan kecepatan puncak mencapai 42Mbps.
Jaringan LTE dual-band akan memanfaatkan keunggulan posisi spektrum CSL dalam memberikan layanan cakupan yang lebih baik dan penetrasi yang lebih ditingkatkan, untuk memberi pengalaman komunikasi yang lebih memuaskan bagi konsumen.
Sejak akhir 2009, dua perusahaan ini juga telah melakukan uji coba LTE dengan modem USB LTE pre-commercial. Uji coba itu menunjukan kecepatan puncak download mencapai 100 Mbps di jalan-jalan Hong Kong.
"Peluncuran LTE dan HSPA Dual Cell secara simultan merupakan tantangan teknologi yang jarang terjadi. Kami berhasil menyediakan solusi yang akan memberikan kinerja luar biasa kepada komsumen CSL," ujar Xu Ming, Wakil Presiden produk wireless ZTE.
Di Indonesia, ZTE juga telah bekerjasama dengan operator dalam negeri untuk melakukan uji coba LTE. "Kami sangat menantikan peluncuran LTE secara komersial di Indonesia," ujar Tang Jin Yong, Direktur CTC PT ZTE Indonesia.
DIM