TEMPO Interaktif, Jakarta - Para ilmuwan dari Chinese University di Hong Kong sedang mengembangkan bakteri Escherichia Coli atau biasa disebut E. Coli untuk menyimpan dan mengenkripsi data.
Bakteri yang dapat ditemukan dalam usus besar manusia ini memiliki DNA sel bakteri yang mampu merekombinasi genetik tertentu untuk mengenkripsi data. Di bidang kriptografi, enkripsi adalah proses mengamankan informasi yang sangat rahasia dengan cara membuat informasi itu tidak dapat dibaca.
Satu bakteri mikroskopis ini diperkirakan dapat menyimpan data hingga 90 Gigabita. Adapun 1 gram Bakteri E.Coli mampu menampung data hasil enkripsi sampai 900 ribu Gigabita.
Untuk membuat bakteri ini menjadi alat penyimpan dan pengenkripsi data, para peneliti menerapkan teknik Bioencryption atau teknik untuk enkripsi data di dalam makhluk hidup.
Bioencryption bekerja dengan cara mengenkripsi pesan tertulis menjadi angka binari kemudian dicoding dalam bentuk huruf yang melambangkan rangkaian DNA Bakteri.
Tim Middleton dari Cambridge University yang juga melakukan penelitian tentang bakteri menyatakan kesulitan penyimpanan data pada bakteri ini adalah ketika bakteri itu bermutasi dan berpotensi menghilangkan data.
Engadget|Rini K
Berita terkait
Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh
1 hari lalu
Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?
Baca SelengkapnyaPakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet
19 hari lalu
Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.
Baca SelengkapnyaAwas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor
31 hari lalu
Beberapa titik bisa menjadi tempat berkumpulnya kuman dan bakteri di kantor sehingga Anda harus selalu menjaga kebersihan diri setelah menyentuhnya.
Baca SelengkapnyaLeptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?
36 hari lalu
Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?
Baca SelengkapnyaAlasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas
36 hari lalu
Anak penderita TBC harus menjalani pengobatan sampai tuntas agar bakteri penyebab infeksi bisa dibasmi sampai habis.
Baca SelengkapnyaBekukan Celana Jins untuk Usir Bakteri dan Bau tanpa Dicuci, Mitos atau Fakta?
27 Februari 2024
Membekukan celana jins di dalam freezer diklaim bisa membuatnya segar dan bebas bau tak sedap tanpa perlu dicuci. Bagaimana faktanya?
Baca SelengkapnyaBikin Tubuh Kesulitan Menyerap Nutrisi dari Makanan, Kenali Penyakit Whipple
25 Februari 2024
Penyakit Whipple mengganggu pencernaan normal dengan mengganggu pemecahan makanan dan menghambat kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi.
Baca SelengkapnyaGuru Besar FK UI Erlina Burhan Tawarkan SIG untuk Deteksi Kasus Aktif Tuberkulosis di Indonesia
21 Februari 2024
Erlina Burhan paparkan bahasan penanganan tuberkulosis di pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar FK UI. Ia tawarkan SIG untuk deteksi TB.
Baca SelengkapnyaCara Efektif Mencegah dan Mengobati Radang Tenggorokan pada Anak
17 Februari 2024
Seperti COVID 19, radang tenggorokan bisa menular melalui droplet.
Baca SelengkapnyaJangan Biarkan SIkat Rambut Jadi Sarang Bakteri, Bersihkan dengan Cara Berikut
30 Januari 2024
Sikat rambut yang dipakai berkali-kali setiap hari bisa menjadi sarang bakteri, jamur, ketombe, dan minyak sehingga harus rutin dicuci.
Baca Selengkapnya