TEMPO Interaktif, Jakarta - Perusahaan peranti lunak antivirus Symantec menyatakan sepanjang tahun 2010 jumlah email spam atau sampah berkurang drastis.
"Secara global, jumlah email spam yang dikirim menurun secara signifikan," kata analis senior Symantec, Paul Wood, seperti dikutip Telegraph, hari ini.
Biasanya, jelas dia, setiap hari tercatat lebih dari 200 miliar email sampah yang kirim ke berbagai akun email di seluruh dunia. Namun, sejak Natal tahun lalu, lalu lintas email spam itu menurun sampai 50 miliar pesan setiap hari. "Peristiwa ini sangat tidak disangka-sangka dan kami belum bisa menjelaskan apa penyebabnya," katanya.
Wood melanjutkan, Symantec telah mendeteksi satu dari tiga produsen email spam di dunia telah mengurangi aktivitas mereka. Penghasil spam itu adalah botnet Rustock. Botnet sendiri adalah program yang menjalar di internet dan menyebarkan berbagai program berbahaya melalui surat elektronik sampah.
Biasanya botnet ini menyumbang hampir 48 persen dari email spam yang beredar di seluruh dunia. Namun pada Desember ini, dia hanya "membuat" 0,5 persen email sampah. Dua botnet lainnya, Lethic dan Xarvester juga menurunkan aktivitas mereka pada periode yang sama.
Symantec menyatakan smail sampah menguasai 90 persen dari total surat elektronik yang dikirim selama tahun 2010. Namun ada sebagian yang dapat disaring oleh detektor layanan email spam sehingga tidak masuk ke kotak surat. Adapun nilai dari bisnis email sampah ini pada tahun lalu diperkirakan mencapai US$ 100 miliar.
Telegraph|Rini K
Berita terkait
56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara
29 hari lalu
Selain mencari pengalaman dan ilmu di kampus-kampus tujuan, siswa santri ini juga membagikan ilmu dan pengetahuan di bidang teknologi informasi.
Baca SelengkapnyaPrabowo Tegas di Debat Capres Mau Bangun Pabrik Ponsel, Pengamat: TKDN-nya Saja
6 Februari 2024
Barangkali tak dibayangkan Prabowo, pengamat telekomunikasi yang pernah bekerja di Jerman ini sebut bikin pabrik ponsel di Indonesia tidak mudah.
Baca SelengkapnyaJanji Capres Bangun Teknologi Informasi, Peneliti TII: Perlu Insentif dan Kebebasan Ekonomi
5 Februari 2024
Pemerintah perlu menyediakan insentif untuk membangun dan memperkuat teknologi informasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTiga Capres soal Teknologi Informasi: Dari Bangun Pabrik hingga Penguatan SDM
5 Februari 2024
Dalam debat kelima Ahad malam, tiga Capres menjelaskan pandangannya soal kedaulatan teknologi informasi.
Baca SelengkapnyaTop 3 Tekno: Tunggakan Uang Kuliah di ITB, Prabowo Mau Tambah Dokter
5 Februari 2024
Berita dari ITB puncaki Top 3 Tekno terkini. Tapi yang mendominasi adalah berita dari debat capres yang bahas teknologi informasi dan kesehatan.
Baca SelengkapnyaTeknologi Informasi di Debat Capres, Pakar di ITB Sebut 3 Tantangan Rezim Baru
4 Februari 2024
Pakar teknologi informasi dari ITB mengatakan rezim baru perlu melakukan digitalisasi dan pencerdasan secara masif untuk transformasi Indonesia.
Baca SelengkapnyaBlackBerry Raup Untung dari Layanan Keamanan Siber
21 Desember 2023
BlackBerry secara mengejutkan melaporkan laba kuartalan, didukung oleh tingginya permintaan layanan keamanan siber di tengah maraknya ancaman online.
Baca SelengkapnyaAI Dimanfaatkan 198 Startup Indonesia, Wamenkominfo: Gambaran Potensi ke Depan
8 Desember 2023
Data Tracxn Technologies Limited yang mencatat hingga Juni 2023 ada 198 startup Indonesia yang memanfaatkan AI dalam penyediaan layanannya.
Baca SelengkapnyaTeknologi Diharapkan Bisa Jadi Alat Pengembangan Diri Guru dan Murid
18 November 2023
Pemerintah mengajak lebih banyak masyarakat menggunakan teknologi dalam proses belajar mengajar. Harapannya lebih banyak lahir talenta digital.
Baca SelengkapnyaJurus Kemendikbud Tingkatkan Kompetensi Guru di Bidang TIK
10 Oktober 2023
Program PembaTIK diharapkan bisa meratakan kualitas pendidikan di Indonesia melalui kreativitas para guru dalam menyajikan sistem pembelajaran.
Baca Selengkapnya