TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah spesies baru tawon ditemukan di Sulawesi, Indonesia. Tawon dengan warna hitam legam ini memiliki panjang tubuh 6,35 sentimeter dan rahang yang besar.
Lynn Kimsey, profesor entomologi dari University of California, mengatakan, saking besarnya rahang tersebut, maka saat mengatup, dua sisi kepala tawon akan tertutup. Sementara itu, ketika rahangnya terbuka, ukurannya ternyata lebih panjang ketimbang kaki depan tawon itu sendiri.
"Karena rahangnya lebih panjang dari kaki, saya tidak tahu bagaimana tawon ini bisa berjalan," kata Kimsey seperti dikutip Dailymail, Minggu, 25 Maret 2012.
Jenis tawon dengan tubuh yang besar ini, atau disebut Raja Tawon, ditemukan tim Kimsey di pegunungan Mekongga, Sulawesi Tenggara. Menurut dia, tawon ini masuk kategori tawon prajurit atau pekerja.
Lantaran memiliki tubuh yang besar dan ditemukan di Indonesia, Kimsey mengatakan akan menamakan Raja Tawon ini Garuda. "Ini adalah simbol nasional Indonesia," katanya. Garuda dikenal sebagai 'Raja Burung' dan digambarkan merupakan burung yang memiliki sayap lebar dan mampu terbang dengan cepat.
"Ketika pertama melihat tawon ini, saya tahu ini bukanlah tawon biasa," ujar Kimsey. Dia memperkirakan rahang besar pada tawon ini digunakan untuk pertahanan dan reproduksi.
Pada spesies tawon yang lain, misalnya, jenis tawon jantan bertugas menjaga pintu masuk sarang dan melindunginya dari serangan parasit. Rahang ini juga dapat berfungsi untuk 'membungkus' tawon betina ketika kawin.
DAILYMAIL | RINI K
Berita terkait
Lumba-lumba Air Tawar Sangat Langka Mati di Tempat Baru di Sungai Amazon
30 Oktober 2023
Lumba-lumba air tawar yang sangat langka mati di tempat baru di sepanjang Sungai Amazon.
Baca SelengkapnyaPolisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi
28 Januari 2021
Tersangka kasus penjualan hewan langka YI mengaku mendapatkan orangutan dari temannya di komunitas pecinta satwa di media sosial.
Baca SelengkapnyaHewan Langka: Mirip Ikan, Ular Laut Ini Bernapas dari Dahi
26 September 2019
Keberadaan binatang langka atau unik, Hydrophis cyanocinctus, ular laut yang bernapas dari dahinya bernama, dipublikasikan oleh The Conversation.
Baca SelengkapnyaKebun Binatang Gembira Loka Terima Bulus Jumbo Langka
7 Februari 2019
Seekor bulus sepanjang 1 meter dititipkan dan dirawat di Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaAnjingnya Mati, Wanita Ini Gugat Dokter Hewan Rp 1,3 Miliar
19 September 2018
Seorang wanita, Nadhila Utama, mengajukan gugatan perdata Rp 1,3 miliar terhadap dokter hewan ke Pengadilan Tangerang karena anak anjingnya mati.
Baca SelengkapnyaKisah Harimau Sumatera yang Mati Dibunuh Warga Mandailing Natal
6 Maret 2018
Harimau Sumatera yang mati ditombak warga di Mandailling Natal ternyata sudah tak utuh lagi. Beberapa bagian tubuh Harimau Sumatera itu hilang.
Baca SelengkapnyaDiburu di Tasikmalaya, Aktivis Bebaskan Kukang Jawa Hasil Rehab
28 Januari 2018
Pada peringatan Hari Primata Indonesia, IAR akan melepasliarkan 15 ekor kukang jawa di Gunung Sawal, pada Selasa 30 Januari 2018.
Baca SelengkapnyaNelayan Temukan Lumba-lumba Langka Berkepala Dua
7 Juli 2017
Sekelompok nelayan menemukan bayi porpoise (mamalia mirip lumba-lumba) berkepala dua.
Baca SelengkapnyaBayi Lutung Perak Ini Bakal Jadi Pusat Perhatian Baru di Ragunan
26 Juni 2017
Bayi lutung perak berusia 1 bulan ini masih disusui induknya dan bakal berubah warna dalam setahun.
Baca Selengkapnya30 Kukang Hasil Sitaan Dibebaskan di Gunung Ciremai
11 Mei 2017
Sebanyak 30 kukang hasil sitaan dari pedagang online akhirnya dikembalikan ke alam liar BBKSDA wilayah Jawa Barat di Taman Nasional Gunung Ciremai.
Baca Selengkapnya