UGM Rancang Mouse Khusus Penyandang Disabilitas

Reporter

Editor

Grace gandhi

Rabu, 30 Januari 2013 04:44 WIB

Sejumlah penyandang cacat menjalani pelatihan perakitan komputer di LBK Pondok Bambu, Jakarta, (14/01) dalam program "Teknologi untuk disabilitas". TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO , Solo: Tim dari mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada merancang perangkat keyboard dan mouse untuk penyandang tuna daksa. Peralatan yang dioperasikan dengan kaki itu dibagikan ke sejumlah sekolah luar biasa di Solo dan Yogyakarta.

Para mahasiswa program studi Teknik Industri tersebut menghabiskan waktu hingga dua tahun untuk merancang alat tersebut. "Kami merancang alat itu untuk keperluan kompetisi di Bangkok pada 2011," kata Project Manager, Helmy Andang Kurniawan, dalam peluncuran alat yang dinamakan Diamond itu, di Solo, Selasa, 29 Januari 2013.

Dalam kompetisi tersebut, sebuah badan usaha milik negara tertarik dengan alat tersebut. "Kami mendapat biaya untuk pengembangannya," kata Helmy. Tim yang semula hanya terdiri dari empat mahasiswa akhirnya membengkak menjadi 18 mahasiswa.

Peralatan keyboard yang terintegrasi dengan mouse yang mereka rancang cukup unik. Kotak hitam dari kayu berlapis kulit tersebut sepintas justru lebih mirip dengan bentuk printer. Sejumlah tombol ditata agak melingkar. "Tujuannya agar semua tombol mudah dijangkau dengan jari kaki," kata Helmy.

Seperti halnya keyboard lain, mereka juga menggunakan sistem qwerty untuk perangkat tersebut. "Jumlah tombol kami pangkas agar lebih mudah digunakan," katanya. Caranya, tombol numerik, simbol, serta sejumlah fungsi menyatu dengan tombol abjad. Hasilnya, satu keyboard tersebut hanya butuh 32 tombol.

Bagian atas keyboard didesain dengan kmiringan 15 derajat agar lebih nyaman digunakan. Sedangkan mouse dirancang dengan sistem sentuh seperti yang umum digunakan di perangkat laptop. "Peralatan ini compatible dengan semua jenis komputer," katanya.

Senior Project Manager, Rheza Adi Pratama, menyebutkan selama ini banyak alat yang dirancang khusus untuk penyandang disabilitas. "Banyak yang canggih namun kurang nyaman saat digunakan," katanya. Mereka berjanji untuk terus mengembangkan alat tersebut sehingga tidak hanya berhenti di prototipe.

Sedangkan Senior Manager Research and Business PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, Bilpen Nainggolan, mengatakan perusahaannya sengaja membeayai riset untuk alat tersebut. "Kami berharap penyandang tuna daksa tidak ketinggalan untuk menikmati teknologi," katanya.

Pada tahap awal ini, Telkom membagikan 10 unit peralatan tersebut kepada sejumlah sejumlah lembaga pendidikan untuk penyandang disabilitas. "Penggunaannya akan terus kami monitor sebagai bahan evaluasi," katanya.

Nainggolan berjanji akan segera memproduksi alat itu dalam jumlah besar. "Akan kami biayai melalui dana corporate social responbility," katanya. Alat itu akan dibagikan secara gratis kepada Sekolah Luar Biasa lain yang ada di Indonesia.

Kepala Balai Besar Rehabilitasi Sentrum Bina Daksa, Soeharso Suhadi, menyambut baik setiap temuan alat yang dirancang khusus untuk penyandang disabilitas. "Alat-alat tersebut bisa digunakan untuk meningkatkan ketrampilan," katanya.

Menurut Soeharso, alat yang dirancang para mahasiswa itu tidak sekadar dipakai untuk menggunakan komputer. "Justru yang penting adalah bahwa penyandang disabilitas bisa mengakses informasi melalui internet," katanya.

AHMAD RAFIQ

Berita terkait

KKP dan UGM Sepakati Kerja Sama Bidang Kelautan

54 hari lalu

KKP dan UGM Sepakati Kerja Sama Bidang Kelautan

Kerja sama melibatkan sejumlah fakultas di UGM.

Baca Selengkapnya

Hampir 1.000 Pegawai UGM Terima Penghargaan Purnabakti dan Kesetiaan

18 Januari 2024

Hampir 1.000 Pegawai UGM Terima Penghargaan Purnabakti dan Kesetiaan

Sebanyak 907 dosen dan tenaga kependidikan di lingkungan Universitas Gadjah Mada atau UGM menerima penghargaan kesetiaan dan purnabakti.

Baca Selengkapnya

5 Sikap UGM Terkait Surat Edaran Larangan LGBT Dekan Fakultas Teknik

29 Desember 2023

5 Sikap UGM Terkait Surat Edaran Larangan LGBT Dekan Fakultas Teknik

Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran, Wening Udasmoro, menegaskan UGM telah memiliki sikap dan posisi yang tegas terkait hal itu.

Baca Selengkapnya

Heboh Beras Plastik, Pakar di UGM Jelaskan Mengapa Nasi Bisa Memantul

11 Oktober 2023

Heboh Beras Plastik, Pakar di UGM Jelaskan Mengapa Nasi Bisa Memantul

Wakil Ketua Pusat Halal UGM Nanung Danar Dono menyebut informasi yang beredar di media sosial terkait peredaran beras plastik adalah hoaks.

Baca Selengkapnya

Tim Bimasakti Racing Team UGM Kembangkan Mobil Formula Hybrid

25 Januari 2023

Tim Bimasakti Racing Team UGM Kembangkan Mobil Formula Hybrid

Tim Bimasakti Racing Team Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dilaporkan telah memulai riset teknologi hybrid untuk mobil formula.

Baca Selengkapnya

Puluhan Mahasiswa UGM Terima Beasiswa Freeport

5 Oktober 2022

Puluhan Mahasiswa UGM Terima Beasiswa Freeport

50 mahasiswa UGM menerima beasiswa untuk satu semester sebesar Rp 5 juta dan 10 mahasiswa asal Papua menerima beasiswa biaya kuliah hingga lulus,

Baca Selengkapnya

Tongkat Pintar Untuk Lansia dan Tunanetra Karya Mahasiswa UGM

16 September 2022

Tongkat Pintar Untuk Lansia dan Tunanetra Karya Mahasiswa UGM

pengembangan tongkat pintar UGM bermula dari keinginan tim menciptakan alat sederhana dengan banyak fungsi untuk memudahkan lansia dan tunanetra.

Baca Selengkapnya

Pengamat Teknologi Informasi UGM Sebut Aktivitas Bjorka Hacktivism, Apa Itu?

14 September 2022

Pengamat Teknologi Informasi UGM Sebut Aktivitas Bjorka Hacktivism, Apa Itu?

Pakar Teknologi Informasi UGM menilai apa yang dilakukan Bjorka sinyal kritik pemerintah untuk bebenah diri.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UGM Ciptakan Robot Pendeteksi Kekeroposan Pohon

13 September 2022

Mahasiswa UGM Ciptakan Robot Pendeteksi Kekeroposan Pohon

ekelompok mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) mengembangkan prototipe alat pendeteksi kekeroposan pada pohon yang diberi nama G-Ber.

Baca Selengkapnya

Buka Toko Kelontong Sejak Mahasiswa, Granita Alumnus UGM Raup Omset Rp 380 Juta per Bulan

2 September 2022

Buka Toko Kelontong Sejak Mahasiswa, Granita Alumnus UGM Raup Omset Rp 380 Juta per Bulan

Simak kisah Granita, alumnus UGM yang membuka toko kelontong hingga omset puluhan juta.

Baca Selengkapnya