TEMPO.CO, Jakarta - Kaspersky Lab meluncurkan Kaspersky Security for Virtualization 2.0, versi terbaru solusi keamanan untuk mesin virtual yang menggunakan platform VMWare. Solusi baru ini menawarkan fungsionalitas tambahan untuk mendeteksi dan melindungi upaya penembusan jaringan.
Perlindungan KSV 2.0 meningkat secara signifikan berkat informasi ancaman real-time yang disediakan oleh Kaspersky Security Network. Solusi ini juga memberikan perlindungan terhadap malware dan kinerja jaringan secara seimbang menggunakan perlindungan agent-less yang dirancang khusus untuk mesin virtual.
"Seluruh pemindaian lalu lintas jaringan dialihkan ke aplikasi virtual tunggal yang memastikan organisasi mendapatkan efisiensi sumber daya maksimum dari lingkungan virtual mereka," ujar Petr Merkulov, Chief Product Officer, Kaspersky Lab, dalam rilis yang diterima Tempo, Rabu 24 April 2013.
Merkulov mengatakan permintaan untuk tools virtualisasi di perusahaan-perusahaan kecil, menengah dan besar saat ini sedang mengalami peningkatan. Sayangnya, di saat yang sama, perusahaan sering lupa bahwa mesin virtual rentan terhadap ancaman cyber dan memerlukan tingkat perlindungan yang sama seperti workstation standar.
Solusi keamanan agent-less menghilangkan kebutuhan sumber daya ganda pada tiap mesin virtual, membantu mengoptimalkan kinerja, mengurangi biaya hardware dan konsumsi energi, serta menyediakan logging terinci akan tugas-tugas keamanan untuk memenuhi kebutuhan audit kepatuhan. "Kaspersky Lab secara cermat mengikuti permintaan pasar dan mengembangkan solusi untuk memenuhi kebutuhan tersebut," ujar Merkulov.
Menurutnya, Kaspersky Security for Virtualization 2.0 versi update sangat sesuai dengan kebutuhan saat ini untuk melindungi mesin virtual dari ancaman nyata. Menawarkan administrasi konsol tunggal dari sistem fisik dan virtual, "KSV 2.0 bisa dengan mudah bekerja bersama-sama dengan solusi korporat Kaspersky Lab lainnya, memastikan perlindungan terpadu untuk seluruh infrastruktur TI.”
KSV 2.0 adalah solusi pertama yang bisa berintegrasi dengan komponen VMware vCloud Ecosystem Framework dari VMware vCloud Networking and Security, yang banyak digunakan di infrastruktur TI korporat modern. Simak berita tekno lainnya di sini.
ERWIN Z
Berita lain
Mahasiswa Indonesia Borong Medali di Kontes Robot
Kurang Semenit, Ponsel Ini Terjual 200 Ribu Unit
10 Negara dengan Hacker Terbanyak
Google dan Apple Berebut Beli Startup Ini
Indonesia Borong Medali Kompetisi Robot di Amerika
Berita terkait
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada
23 hari lalu
Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada
Baca SelengkapnyaWaspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya
24 hari lalu
Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?
Baca SelengkapnyaBRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan
24 hari lalu
Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.
Baca SelengkapnyaSpesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman
28 hari lalu
Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.
Baca SelengkapnyaPenularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan
30 hari lalu
Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.
Baca SelengkapnyaKetahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah
31 hari lalu
Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.
Baca SelengkapnyaFakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit
32 hari lalu
Flu Singapura memiliki gejala yang hampir menyerupai cacar air, virusnya hanya memerlukan waktu inkubasi 3-6 hari untuk menyerang imunitas tubuh.
Baca SelengkapnyaKenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya
32 hari lalu
Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.
Baca SelengkapnyaWaspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri
35 hari lalu
Seorang individu tidak hanya berisiko terkena demam berdarah dengue (DBD), tetapi juga berpotensi menyebarkan virus dengue apabila telah terinfeksi.
Baca SelengkapnyaLeptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?
36 hari lalu
Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?
Baca Selengkapnya