TEMPO.CO , Jakarta:Pelaut Ukraina mendapatkan tiga ikan yang tampaknya asing dalam tangkapannya pada tahun 2010 lalu. Analisis lebih lanjut menunjukkan ikan-ikan itu adalah spesies yang belum pernah ditemukan. Ikan tersebut dijuluki Hopbeard Plunderfish dengan nama ilmiah Pogonophryne neyelovi. Detil laporan ini telah dipublikasikan online pada jurnal ZooKeys edisi 29 April lalu.
Ikan spesies baru ini memang terlihat aneh. Ia memiliki tubuh berwarna kecoklatan dengan motif seperti cat yang memerciki tubuhnya. Bentuknya seperti kecebong terutama ketika masih berusia muda. Mereka memiliki sirip punggung tajam yang membentang di sepanjang bagian atas tubuhnya. Serta sungut aneh, menyerupai korek kuping yang menancap di dagu.
Panjang tubuh 3 spesimen ini adalah 35,5 cm. Habitatnya di perairan laut dalam. Pada saat ditemukan oleh nelayan Ukraina itu, ikan-ikan ini berasal dari kedalaman 1.390 meter. Ikan ini memiliki ukuran hati yang besar, mengisi hampir 35 persen dari perut mereka. Hingga saat ini belum diketahui perilaku mereka, makanan serta apa yang mereka lakukan di kedalaman itu.
LIVE SCIENCE | ISMI WAHID
Berita Terhangat:
Teroris | Edsus FANS BOLA | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh
TEKNO Terhangat:
Masa Depan Bisa Diprediksi Sejak Usia Dini
Jamur Berperan Penting untuk Komunikasi Tanaman
Robot Pendeteksi Bau Kaki dan Nafas
Berita terkait
Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah
9 hari lalu
Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.
Baca SelengkapnyaLuhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal
10 hari lalu
Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia
Baca SelengkapnyaFakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang
11 hari lalu
Gagasan kereta cepat Jakarta-Surabaya muncul pada 2008, awalnya Indonesia menggandeng Jepang
Baca SelengkapnyaDubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia
34 hari lalu
BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia
Baca SelengkapnyaLogin ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya
37 hari lalu
Skema login baru membuat Telegram bisa diakses di luar daerah bersinyal. Namun, di baliknya ada risiko peretasan.
Baca SelengkapnyaGrab Jadi Perusahaan Teknologi Pertama yang Peroleh Sertifikasi Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU
37 hari lalu
KPPU memberikan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha kepada PT Grab Teknologi Indonesia atau Grab.
Baca Selengkapnya10 Rekomendasi Laptop Rp 3 Jutaan Terbaru dengan Fitur Lengkap
38 hari lalu
Berikut ini deretan rekomendasi laptop Rp3 jutaan dengan fitur lengkap dari berbagai merek, mulai dari Asus, Axioo, HP, hingga Lenovo.
Baca SelengkapnyaPegiat Teknologi: Notion Mudahkan Tugas dan Proyek
42 hari lalu
Kemampuan Notion terlihat dalam kesanggupannya menyediakan lingkungan kerja yang terintegrasi.
Baca SelengkapnyaMasih Pakai Kuli Panggul, Ombudsman Minta Bulog Adopsi Teknologi untuk Percepat Bongkar Muat
47 hari lalu
Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika mengkritik pengiriman dan bongkar muat beras impor oleh Bulog yang terbilang lama.
Baca Selengkapnya