Foto udara memperlihatkan sisa kerusakan akibat terjangan taifun Haiyan di propinsi Samar province (11/11). Tentara mulai bergerak untuk membantu mengirimkan bantuan bagi sekitar 10.000 korban selamat di kawasan ini dan sekitarnya. REUTERS/Erik De Castro
TEMPO.CO, Massachusetts – Kekuatan topan Haiyan yang menyapu wilayah Filipina hingga menewaskan ribuan orang diperkirakan bukanlah topan terkuat yang akan terjadi. Meski disebut sebagai topan yang terkuat, para ahli memperkirakan, akan ada topan yang lebih dahsyat lagi.
Seperti dilaporkan laman NBC News hari ini, batas intensitas topan telah meningkat selama beberapa dekade terakhir. Model iklim menunjukkan, topan akan terus meningkat lagi dalam beberapa dekade yang akan datang. Badai berpotensi menjadi lebih besar dan lebih dahsyat.
“Selama ini, tanah longsor dianggap sebagai batas terparah dari badai,” ujar Kerry Emanuel , seorang ilmuwan iklim di Massachusetts Institute of Technology. Dalam beberapa dekade ke depan, mungkin batas terparah badai bisa semakin dahsyat lagi dan lebih dari sekadar tanah longsor.
Berdasarkan citra satelit, topan Haiyan terlihat lebih kuat daripada badai Katrina yang melanda Amerika pada tahun 2005 silam. Bahkan, ada yang menyebut kekuatan maksimum Haiyan melebihi pemegang rekor sebelumnya, yakni badai Camille yang juga melanda Amerika pada tahun 1969.
Perubahan iklim bumi telah membuat badai tropis menjadi lebih intens dan dahsyat. Meskipun intensitas maksimum badai tropis diproyeksikan meningkat, tapi model iklim menunjukkan skenario yang lebih kompleks.
“Ini tidak berarti akan ada banyak badai yang datang,” kata Emanuel. “Mungkin badai akan jarang datang, tapi tentunya bukan badai yang lemah,” katanya.
