TEMPO.CO, London - Twitter menangguhkan lebih dari 30 akun terkait Anonymous, setelah diketahui menuliskan tweet yang menyerang aktivis feminis. Termasuk akun yang ditangguhkan adalah @Anon_Central, salah satu yang terbesar dengan lebih dari 150.000 pengikut.
Empat aktivis perempuan, masing-masing anggota Parlemen Inggris, Stella Creasy, kolumnis Times Caitlin Moran, jurnalis lepas Caroline Criado-Perez, dan aktivis Hannah Curtis disebut-sebut sebagai dalang di balik pembekuan akun ini. "Perez dan Creasy melakukan pendekatan langsung ke Twitter untuk pembekuan akun secepatnya," tulis beberapa Anon, julukan untuk aktivis Anonymous.
Criado-Perez yang menjadi sasaran dari kampanye pelecehan misoginis sebelumnya, mengatakan tudingan itu tak berdasar. "Saya tak memiliki kekuatan untuk membekukan akun," katanya.
Namun, ia membenarkan dirinya menuliskan laporan terkait ancaman yang diterimanya. "Seperti terhadap laporan-laporan lainnya, Twitter kadang menangguhkan, kadang juga tidak," ujarnya.
Sementara Moran, menyatakan ia bahkan tak memiliki akun Twitter. "Apalagi kontak dengan Twitter," katanya.
Di masa lalu, kelompok-kelompok yang terkait dengan Anonymous melakukan kampanye yang mendukung feminis. Salah satunya adalah upaya "main hakim sendiri" terhadap pelaku tindak perkosaan untuk menggugah kesadaran publik yang lebih besar. Meski menerima kritik untuk mengambil peran sebagai 'penegak hukum' di jagat maya, langkah mereka kerap diacungi jempol.
Hingga detik ini, belum ada pernyataan resmi mereka terkait pembekuan ini.
GUARDIAN | TRIP B
Berita terkait
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada
23 hari lalu
Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada
Baca SelengkapnyaWaspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya
24 hari lalu
Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?
Baca SelengkapnyaBRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan
24 hari lalu
Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.
Baca SelengkapnyaSpesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman
28 hari lalu
Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.
Baca SelengkapnyaPenularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan
30 hari lalu
Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.
Baca SelengkapnyaKetahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah
31 hari lalu
Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.
Baca SelengkapnyaFakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit
32 hari lalu
Flu Singapura memiliki gejala yang hampir menyerupai cacar air, virusnya hanya memerlukan waktu inkubasi 3-6 hari untuk menyerang imunitas tubuh.
Baca SelengkapnyaKenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya
32 hari lalu
Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.
Baca SelengkapnyaWaspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri
35 hari lalu
Seorang individu tidak hanya berisiko terkena demam berdarah dengue (DBD), tetapi juga berpotensi menyebarkan virus dengue apabila telah terinfeksi.
Baca SelengkapnyaLeptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?
36 hari lalu
Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?
Baca Selengkapnya