TEMPO.CO, Jakarta - Legenda Slenderman, hantu tanpa wajah, kembali hidup setelah berita percobaan pembunuhan oleh bocah 12 tahun di Amerika Serikat menyeruak. Dua bocah asal Wisconsin yang tega menikam temannya sendiri di sebuah hutan seperti layaknya adegan sebuah film horor ini adalah pemuja Slenderman.

Dikutip dari CNN, serangan ini terjadi pada Jumat, 30 Mei 2014 malam. Kejadian bermula kala dua tersangka, Morgan Geyser dan Anissa Weier, menginap di rumah teman sekolah mereka yang juga berusia 12 tahun. Rupanya serangan ini telah direncanakan sejak Februari lalu. Untunglah korbannya selamat setelah dihujani 19 tusukan.

Keluhan kriminal atas serangan di Milwaukee ini mengarah pada tokoh Slenderman. Salah seorang pelaku saat ditanya polisi dengan lugas menyatakan, "Banyak orang tidak percaya Slenderman adalah nyata. Kami ingin membuktikan sikap skeptis itu salah."

Siapakah Slenderman?

Menurut situs Creepypasta.com, yang kerap dianggap sebagai Wikipedia gaya paranormal dan horor, Slenderman populer pada 2000-an. Slenderman adalah tokoh fiksi ciptaan Internet, bukan bersumber pada legenda suatu daerah. Dalam satu cerita, Slenderman mengharuskan seseorang untuk membunuh sebelum mereka menjadi hambanya.

Slenderman diciptakan pada tahun 2009 di forum web SomethingAwful dalam percobaan penciptaan gambar seperti cerita rakyat dengan teknik memanipulasi foto. Sosok Slenderman digambarkan kurus, sangat tinggi, dan bersembunyi di tempat yang sempit. Satu lagi, Slenderman berwajah rata alias tanpa mata, hidung, dan mulut. Rekaan Slenderman memadukan mitos setan Eropa kuno dengan meme modern untuk menghasilkan salah satu cerita paling mengerikan di Internet.

Dalam waktu singkat, Slenderman menjadi begitu populer. Banyak situs mengupasnya, termasuk Creepypasta. Dalam waktu singkat, Slenderman telah menjadi tertanam kuat dalam legenda urban. "Saya tak menyangka populeritasnya melampaui forum SomethingAwful," kata pria yang kerap dikaitkan dengan penciptaan mitos itu, Victor Surge.

Slenderman hidup dalam budaya yang disebut creepypasta. "Singkatnya, creepypasta adalah sebuah cerita pendek yang diposting di Internet yang dirancang untuk membuat bingung dan mengejutkan pembaca," tulis situs Creepypasta. Caranya, pengguna meng-copy-paste cerita menyeramkan dan berbagi melalui e-mail untuk bersenang-senang.

Itu sebabnya mereka menyanggah jika situsnya dianggap menjadi insipirasi dua bocah AS itu untuk bertindak. "Ada garis antara fiksi dan realitas. Terserah kepada Anda untuk menyadari di mana Anda berada. Yang pasti kami adalah situs sastra, bukan pemuja setan," tulis situs itu.

Russell Jack, kepala polisi yang menangani kasus percobaan pembunuhan dua bocah itu, menyatakan kehadiran situs-situs semacam ini harus menjadi perhatian bersama. "Internet bisa menjadi penuh dengan hal-hal yang gelap dan jahat," katanya.

Kalaupun cerita menyeramkan tak akan menyebabkan mereka untuk menjadi jahat, bagi anak-anak cerita semacam itu bisa membuat mereka ketakutan atau sangat cemas. "Ini harus menjadi panggilan bagi semua orang tua," kata Jack. "Orang tua sangat dianjurkan untuk membatasi dan memonitor penggunaan Internet oleh anak-anak mereka."

NEWS.COM.AU | INDAH P.