Masyarakat Masih Awam dengan Isu Perubahan Iklim

Reporter

Kamis, 25 September 2014 22:55 WIB

Seorang pria ambil bagian dalam demonstrasi menentang perubahan iklim di New York, Amerika Serikat, Ahad 21 September 2014. REUTERS/Eduardo Munoz

TEMPO.CO, Jakarta - Deforestasi atau perusakan hutan menjadi salah satu penyebab utama pemanasan global yang memicu perubahan iklim. Deforestasi diperkirakan menyumbang sekitar 20 persen emisi gas rumah kaca dunia. Pelibatan pihak swasta dan masyarakat bisa membantu kerja pemerintah dalam mengelola hutan dan mereduksi emisi karbon.

Rizal Algamar, Country Director The Nature Conservancy (TNC) Program Indonesia--lembaga nirlaba yang bergerak di bidang lingkungan, mengatakan isu perubahan iklim di Indonesia baru mendapatkan perhatian serius dari pemerintah, akademikus, dan beberapa lembaga nirlaba yang mengurusi lingkungan. Masyarakat, menurut Rizal, masih awam dengan isu perubahan iklim.

"Jika pihak swasta dan masyarakat luas turut berpartisipasi dalam memitigasi perubahan iklim, dampak negatifnya dapat ditekan," ujar Rizal dalam keterangan pers TNC, Kamis, 25 September 2014.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengeluarkan peringatan dampak pemanasan global yang akan semakin parah dan permanen. Perubahan iklim ekstrem akibat pemanasan global memicu masalah kenaikan muka air laut, banjir, dan kerawanan pangan. Menghadapi isu perubahan iklim, PBB menggelar Climate Summit pada Selasa, 23 September lalu, yang dihadiri sekitar 120 kepala negara.

Melalui pertemuan itu, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon memiliki agenda membujuk negara-negara anggota untuk menandatangani kesepakatan baru tentang iklim dalam pertemuan di Paris tahun depan. "Sebelumnya, tak pernah ada begitu banyak pemimpin negara berkumpul dan berkomitmen melakukan sesuatu menghadapi perubahan iklim," ujarnya saat menutup pertemuan yang berlangsung di New York itu, seperti ditulis BBC, 24 September 2014.

Menghadapi isu perubahan iklim tersebut, Indonesia sudah membentuk Badan Pengelola Reduksi Emisi Gas Rumah dari Deforestasi, Degradasi Hutan, dan Lahan Gambut (BP REDD+). Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menargetkan penurunan emisi karbon di Indonesia sebesar 26 persen pada 2020. (Baca juga: Leonardo DiCaprio Ikut Kampanye Perubahan Iklim)

Salah satu inisiatif pemerintah untuk mereduksi karbon ada dalam Program Karbon Hutan Berau (PKHB) di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Program itu ikut melibatkan masyarakat dalam memerangi perubahan iklim. "Di beberapa desa yang telah menjadi mitra, program community based natural resources management (CBNRM) kami mendapatkan sambutan positif dan telah menunjukkan hasil yang menggembirakan," tutur Herlina Hartanto, Direktur Program Terestrial TNC Program Indonesia.

TNC bakal mengeluarkan buku SIGAP REDD+, yang merupakan panduan penerapan REDD+ di desa secara sederhana dan sistematis. "Dengan dukungan masyarakat, swasta, dan pemerintah, metode ini dapat direplikasi di desa lain di seluruh Indonesia," kata Herlina.

GABRIEL WAHYU TITIYOGA

Berita Terpopuler:
SPG Cantik Suzuki Sedot Rp 1 Miliar di IIMS 2014
Apa Keunggulan Industri Otomotif RI dari Thailand?
Kisah SPG IIMS, Rayuan Gombal dan Pelukan Nakal

Berita terkait

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

1 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

2 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

2 hari lalu

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

3 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

10 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

14 hari lalu

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

14 hari lalu

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.

Baca Selengkapnya

5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

14 hari lalu

5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

Dubai kebanjiran setelah hujan lebat melanda Uni Emirat Arab

Baca Selengkapnya

Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

19 hari lalu

Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

Maret 2024 melanjutkan rekor iklim untuk suhu udara dan suhu permukaan laut tertinggi dibandingkan bulan-bulan Maret sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

25 hari lalu

Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

Aktivis Greta Thunberg ditangkap lagi setelah dibebaskan dalam unjuk rasa menentang subsidi bahan bakar minyak.

Baca Selengkapnya