TEMPO.CO, Taipei - Teknologi cerdas yang bisa dikenakan bakal menjadi sorotan di pameran teknologi terbesar di Asia, Computex, mulai Selasa sampai Kamis, 2-6 Juni 2015. Berbagai perangkat bakal dipamerkan dalam ajang tersebut.
Dihelat di ibu kota Taiwan, Taipei, Computex bakal diramaikan 1.700 eksebitor dari Taiwan dan seantero dunia. Ajang ini diperkirakan menyedot 130 ribu pengunjung dalam lima hari.
"Teknologi gaya hidup cerdas dan teknologi yang bisa dikenakan masih menjadi fokus. Tetapi para pengunjung juga akan menemukan produk-produk lain yang lebih matang," kata David Liu dari Asosiasi Komputer Taipei.
Menurut Liu, jika sebelumnya perusahaan teknologi hanya fokus pada produk-produk teknologi cerdas, kini mereka mencoba mengembangkan jenisnya. Tahun lalu, para eksebitor memamerkan perkakas rumah cerdas seperti steker, lampu, kunci. Namun, perangkat tersebut dianggap tidak bekerja sebagai satu sistem.
Liu mencontohkan produk-produk terbaru untuk pengamanan rumah yang menggunakan aplikasi dan sensor infra merah yang akan dipajang di Computex. Dengan produk tersebut, para pengguna secara otomatis bisa menerima gambar penyusup yang masuk ke rumah mereka.
Selain itu, Computex bakal memiliki area khusus untuk perangkat yang bisa dikenakan seperti jam pintar dan kacamata. Menurut Liu, tahun ini bakal ada perangkat baru untuk mengukur tingkat stres akibat kerja. Perangkat itu akan menganalisis 'gelombang pikiran'.
Teknologi mobile dan inovasi 3D juga bakal menjadi perhatian di Computex 2015.
Meski Computex terus menarik minat pemain-pemain kelas kakap dunia seperti Intel, Microsoft, dan Ford, Taiwan tetap berupaya mempertahankan keunggulan teknologi mereka menghadapi kompetisi yang sengit dengan Cina.
Bulan lalu Taiwan menurunkan perkiraan pertumbuhan industri teknologi lantaran persaingan yang ketat dengan Cina. Cina memimpin dalam pengembangan merek-merek telepon pintar domestik dan hardware lokal.
Pengamat industri menilai jika ingin mempertahankan keunggulannya dari Cina, Taiwan harus berinovasi menghadapi pasar Internet of Things (IoT) atau peralatan yang terhubung dengan internet dari jam hingga perkakas dapur.
Menurut perusahaan riset dari Amerika Serikat, IDC, pasar IoT diperkirakan tumbuh 19 persen pada 2015. "Dalam beberapa tahun ke depan, Internet of Things akan mencakup jutaan peralatan yang bisa digunakan untuk konsumen seperti sensor dan jaringan yang digunakan di smart city di seluruh dunia," kata narablog teknologi dari Singapura, Alfred Siew.
Lebih dari 1.000 perusahaan Taiwan akan berpartisipasi di Computex. Menurut Siew, mereka akan berlomba-lomba membidik pasar IoT lantaran kesulitan bersaing di sektor mobile.
"Jika mereka bisa menawarkan layanan yang terkelola, perangkat lunak antarmuka, dan analisa data yang digabungkan dalam keahlian mereka dalam hardware, itu akan membuat produk mereka lebih menarik," kata Siew.
Pernyataan Siew diamini Liu Meng-chun dari Chung-Hua Institution for Economic Research di Taiwan. Menurut Meng-chun, Taiwan harus memikirkan ulang identitas teknologi mereka. "Produksi massal bukan lagi jalan yang tepat. Perusahaan Taiwan harus berinovasi agar mereka bisa bertahan menghadapi tantangan ke depan," kata Siew.
JAPAN TODAY | KODRAT SETIAWAN
Berita terkait
Pemanfaatan Teknologi Efektif Ciptakan Dampak Sosial Positif
1 hari lalu
Pemanfaatan teknologi adalah cara efektif untuk menciptakan dampak sosial yang positif
Baca SelengkapnyaUniversitas Jambi Bantu Nelayan Tingkatkan Tangkapan Ikan Melalui Teknologi GIS
5 hari lalu
Dosen Universitas Jambi membantu nelayan dengan penerapan teknologi Geographical Information System (GIS).
Baca SelengkapnyaTelkomsel Raih Dua Penghargaan Internasional dari Asian Technology Excellence Awards 2024
7 hari lalu
Penghargaan ini menjadi bukti komitmen Telkomsel dalam mendorong perubahan, sejalan dengan semangat Indonesia yang selalu menjadi inspirasinya.
Baca SelengkapnyaAmazon Hapus WFH, Minta Karyawan Kembali Bekerja di Kantor
10 hari lalu
Amazon mewajibkan karyawannya untuk berkantor penuh lima hari dalam sepekan.
Baca SelengkapnyaMengenal Ig Nobel: Penghargaan Unik yang Jenaka
11 hari lalu
Ig Nobel penghargaan jenaka yang membuat orang tertawa dan berpikir
Baca SelengkapnyaKTT REAIM di Seoul Serukan Kontrol Manusia pada Penggunaan AI di Bidang Militer
16 hari lalu
Kontrol manusia tetap dipertahankan dalam AI di militer agar mencegah penggunaan yang memicu penyebaran senjata pemusnah massal.
Baca SelengkapnyaThomas Djiwandono Ungkap Anggaran untuk Penguatan Sistem Teknologi Pajak Tahun Depan Rp 559,3 Miliar
18 hari lalu
Penerimaan pajak 2025 ditargetkan naik dibanding tahun ini, Wakil Menteri Keuangan II, Thomas Djiwandono mengungkap anggaran untuk penguatan sistem teknologi perpajakan Rp 559,3 miliar untuk kejar target setoran tahun depan
Baca SelengkapnyaCEO Markoding: Perempuan Indonesia yang Bekerja di Bidang Teknologi Paling Sedikit di Asean
30 hari lalu
Perempuan Indonesia yang bekerja di sektor teknologi hanya 22 persen.
Baca SelengkapnyaDJKI: Penyempurnaan UU Paten Sesuai Perkembangan Teknologi
36 hari lalu
Perubahan pada UU Paten untuk mendorong kegiatan research and development (R&D) sehingga dapat menghasilkan inovasi dan pemanfaatan teknologi.
Baca SelengkapnyaKolaborasi PINS dan CHT INFINITY Hadirkan Smart Pole Pertama di IKN
37 hari lalu
Kolaborasi antara PINS dan CHT INFINITY juga mempertegas pentingnya sinergi antara keahlian teknologi dan pemahaman mendalam terhadap kebutuhan lokal yang hanya dapat dicapai melalui kerja sama antar perusahaan lokal.
Baca Selengkapnya