Robot bulu tangkis buatan Universitas ITB dagominton. TEMPO/Anwar Siswadi
TEMPO.CO, Bandung - Tim mahasiswa Institut Teknologi Bandung membuat sepasang robot pemain bulu tangkis bernama Dagominton. Robot itu sukses menjadi kampiun di ajang Robot Asia-Pasific Broadcasting Union (ABU) Robocon Indonesia (KRAI) 2015. Dagominton selanjutnya akan bertarung melawan juara dari tiap negara Asia-Pasifik pada Agustus mendatang di Yogyakarta.
Ketua Tim Dagominton Restu Ikhsanul Fikri mengatakan robot itu merupakan pemain ganda di lapangan bulu tangkis. Sebuah robot beroda tiga yang disebut robot servis berfungsi sebagai pemukul shuttlecock ke lawan. Robot lainnya yang beroda empat, disebut robot attack atau penyerang, berfungsi untuk mengembalikan bola dari lawan. ”Gerakan robot masih dikendalikan penuh secara manual (oleh pemain) dengan game stick console lewat bluetooth,” ujar Restu saat ditemui di Unit Laboratorium Robotika ITB, Selasa, 30 Juni 2015
Ukuran dan spesifikasi robot itu sebagian mengacu pada ketentuan panitia lomba. Selebihnya tergantung kreativitas tim.
Robot Dagominton memakai rangka aluminium bergaris tengah 70 sentimeter dan tingginya kurang dari 1,5 meter sesuai syarat lomba. Bobotnya maksimal 25 kilogram. Pada kerangka robot yang seperti rak berjalan itu, dipasangi botol-botol berisi udara sebagai penggerak robot, sensor inframerah, microcontroler, dan batu baterai tiga jenis dan ukuran berbeda.
Seperti pemain asli, robot Dagominton bertarung di lapangan bulu tangkis. Pada kontes, pertandingan juga dipimpin wasit dan dijaga para hakim garis. Cara mainnya pun sama, yakni berusaha memasukkan bola atau shuttlecock ke wilayah lawan di seberang net sebanyak-banyaknya. “Pada lomba ini dibatasi, sampai dapat angka lima dengan selisih dua angka dari lawannya, dia yang menang,” kata Restu.
Di final kontes Robot Asia-Pasific Broadcasting Union (ABU) Robocon Indonesia (KRAI) di kampus Universitas Muhammadiyah Jakarta 2015, Dagominton mengungguli robot bikinan tim Poltek Batam dengan skor selisih dua. Sukses menjadi kampiun, Dagominton dan rivalnya di final tersebut akhirnya dipilih pemerintah untuk mewakili Indonesia di ajang Robot Asia-Pasific Broadcasting Union (ABU) di kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta, pada 21-24 Agustus 2015.
Awak tim lainnya, Rendy Wandarosanza, mengatakan nama Dagominton berasal dari Dago dan badminton. Nama Dago mereka pakai karena membawa hoki atau keberuntungan pada beberapa tim robot ITB lain yang memakainya. Robot pemain badminton itu merupakan robot pertama yang mereka buat, sesuai tema lomba dari panitia.