Alat Kejut Listrik Ini Bisa Musnahkan 97 Persen Bakteri Ikan

Reporter

Jumat, 21 Agustus 2015 22:47 WIB

Sebuah alat tangkap ikan ramah lingkungan diciptakan oleh sekelompok mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya (FPIK UB).Komunika Online.

TEMPO.CO, Malang - Mahasiswa Universitas Brawijaya Malang menemukan alat pembunuh bakteri ikan tuna dengan sistem kejut listrik. Alat ini diciptakan oleh empat mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya bernama Dewi Wulandari, Nur Hamidatus Sa'adah, Berliana Restyanova dan Farouq Syahrondhi Mawalid.

Alat yang diberi nama Blue Machine Technology (BMT) ini mampu membunuh 97 persen bakteri ikan sehingga bisa awet dalam jangka waktu lama. Berdasar penelitian Dewi dan kawan-kawan ikan tuna dapat bertahan lama setelah dialiri kejut listrik dengan tegangan 2.500 volt. "BMT ini dipasang di kapal tangkap," ujar dia.

Sumber energi listrik juga mudah karena cukup dengan tegangan 250 volt yang dihasilkan mesin diesel kapal nelayan. Selanjutnya, tegangan ditingkatkan menjadi 2.500 volt. Lama kejut listrik setiap ikan tuna berbeda-beda tergantung besar kecilnya. Namun rata-rata cukup 4,2 detik saja.

Nelayan yang menggunakan BMT juga bisa mengurangi es untuk pengawetan. Jika sebelumnya dibutuhkan 90 balok es, bila memakai BMT tinggal 45 balok untuk sekali melaut. Sehingga, proses pengawetan ikan tuna lebih efisien dan ekonomis.

"Hasilnya ikan lebih segar, tak lembek dan berbau anyir. Mata ikan juga terlihat segar," ujarnya. Alat ini mampu mengawetkan 2.500 kilogram ikan dalam sekali melaut. BMT tengah masuk tahap uji coba, sasarannya nelayan Pantai Sendang Biru, Malang. Pembuatan BMT sendiri membutuhkan anggaran sebesar Rp 6 juta.

Dewi optimistis BMT dapat menjadi jawaban bagi nelayan Sendang Biru yang menggunakan kapal kecil tanpa tempat pendingin ikan. Sehingga dengan hasil tangkapan ikan tuna yang melimpah alat tersebut bisa menjaga kualitasnya agar tidak cepat membusuk.

Menurut Ketua kelompok nelayan Sendang Biru, Umar Hasan, produksi ikan tangkap di Kabupaten Malang masih tergali sekitar dua persen dari potensi yang ada. Artinya, dari perkiraan potensi sekitar 403 ribu ton ikan, kini baru terkelola 10.566 ton.

Minimnya teknologi mencari ikan yang digunakan para nelayan menjadi kendala belum tergalinya potensi produksi itu. Sebab, para nelayan di Malang sebagian besar mencari ikan menggunakan pancil dan jaring tradisional dengan kapasitas kapal yang tak lebih dari 7 GT (gross ton).

Selain itu pengelolaan ikan saat di dalam kapal menuju ke pelabuhan dilakukan dengan cara tradisional. Tak ada kapal nelayan yang memiliki ruang pendingin khusus untuk mengawetkan ikan selama perjalanan dari laut menuju pelabuhan.

"Teknologi sangat minim, kapal kecil dan pabrik es tidak mencukupi untuk kebutuhan pengawetan ikan selama perjalanan melaut,” ujarnya.

EKO WIDIANTO

Berita terkait

UTBK SNBT 2024 di UB, Pengamanan Diperketat di Sejumlah Titik

1 hari lalu

UTBK SNBT 2024 di UB, Pengamanan Diperketat di Sejumlah Titik

Sebanyak 97 personil diterjunkan untuk mengamankan pelaksanaan UTBK di Universitas Brawijaya.

Baca Selengkapnya

4 Anggota Polda Metro Jaya Kedapatan Nyabu, Berikut Kajian Kenapa Polisi Terjerat Pidana Narkoba

8 hari lalu

4 Anggota Polda Metro Jaya Kedapatan Nyabu, Berikut Kajian Kenapa Polisi Terjerat Pidana Narkoba

Polda Metro Jaya meringkus anggotanya yang menggunakan narkoba jenis sabu. Lantas, apa alasan umum ada polisi terlibat narkoba?

Baca Selengkapnya

Universitas Brawijaya Sediakan Kuota 50 Persen untuk Seleksi Mandiri: Intip Jadwal, Ketentuan, Cara Pendaftaran

8 hari lalu

Universitas Brawijaya Sediakan Kuota 50 Persen untuk Seleksi Mandiri: Intip Jadwal, Ketentuan, Cara Pendaftaran

Universitas Brawijaya selalu diminati oleh calon mahasiswa baru, pun juga menyediakan jalur Seleksi Mandiri yang menggunakan seleksi nilai UTBK

Baca Selengkapnya

Universitas Brawijaya Terima 3.662 Mahasiswa Baru, Ini Progam Studi Paling Diminati

37 hari lalu

Universitas Brawijaya Terima 3.662 Mahasiswa Baru, Ini Progam Studi Paling Diminati

Universitas Brawijaya menerima 3.662 mahasiswa baru dari total 31.368 pendaftar lewat jalur SNBP.

Baca Selengkapnya

Guru Besar 21 PTN Berbadan Hukum Ungkapkan 10 Maklumat Kepemimpinan Membumi

59 hari lalu

Guru Besar 21 PTN Berbadan Hukum Ungkapkan 10 Maklumat Kepemimpinan Membumi

Pertemuan ini menegaskan komitmen untuk meningkatkan kepemimpinan para guru besar dengan membumikan kepemimpinan akademik. Pimpinan Majelis Dewan Guru Besar PTNBH, Andi Pangerang Moenta mengatakan, dalam pertemuan tersebut disampaikan poin-poin penting untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan tinggi (Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat).

Baca Selengkapnya

Guru Besar dan Sivitas Akademika Puluhan Kampus Bergerak Kritik Jokowi, Berikut Daftarnya

8 Februari 2024

Guru Besar dan Sivitas Akademika Puluhan Kampus Bergerak Kritik Jokowi, Berikut Daftarnya

Guru besar dan sivitas akademika kampus bergerak kritik Jokowi kian meluas, berikut di antaranya puluhan daftar kampus.

Baca Selengkapnya

Presiden Mahasiswa UB Minta Jokowi Tak Ulang Orde Baru: Dulu ABG, Jangan Sampai Kini ABI

7 Februari 2024

Presiden Mahasiswa UB Minta Jokowi Tak Ulang Orde Baru: Dulu ABG, Jangan Sampai Kini ABI

Presiden Eksekutif Mahasiswa Universitas Brawijaya Satria Naufal Putra Andar, menyebut mahasiswa tak ragu nyatakan sikap ke Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kritik Kampus Berlanjut, Civitas Academica Universitas Brawijaya Sampaikan 8 Imbauan pada Pemerintah

6 Februari 2024

Kritik Kampus Berlanjut, Civitas Academica Universitas Brawijaya Sampaikan 8 Imbauan pada Pemerintah

Penyampaian sikap itu dilaksanakan di depan gedung rektorat kampus tersebut di Malang, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Cerita Anisa, Wisudawan Terbaik UB yang Ingin Jadi Dokter Hewan Seperti Orang Tuanya

21 Januari 2024

Cerita Anisa, Wisudawan Terbaik UB yang Ingin Jadi Dokter Hewan Seperti Orang Tuanya

Anisa dari Fakultas Kedokteran Hewan menjadi salah satu wisudawan terbaik UB.

Baca Selengkapnya

UB Gelar Kuliah Daring 12-14 Februari, Permudah Mahasiswa Ikut Pemilu 2024

10 Januari 2024

UB Gelar Kuliah Daring 12-14 Februari, Permudah Mahasiswa Ikut Pemilu 2024

Dalam rangka memudahkan mahasiswanya untuk ikut pemilu 2024, UB akan melangsungkan kuliah daring sementara.

Baca Selengkapnya