Drone Dianggap Ancaman, Jepang Bikin Pasukan Khusus Drone  

Reporter

Selasa, 15 Desember 2015 12:48 WIB

Seorang operator untuk salah satu media televisi menyiapkan Drone untuk pengambilan gambar situasi arus mudik Lebaran 2015 dari atas di kawasan Nagreg, Jawa Barat, 13 Juli 2015. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Pesawat udara nirawak alias drone kini menjadi perangkat yang meresahkan. Kepolisian Tokyo, Jepang, sampai menyiapkan pasukan drone mereka untuk menindak drone lain yang meresahkan keamanan.


Ancaman pesawat nirawak di Jepang pertama kali muncul pada April lalu. Saat itu, sebuah drone yang membawa sejumlah kecil bahan radioaktif mendarat di atas gedung Kantor Perdana Menteri. Meski tak menimbulkan korban jiwa, kejadian ini menyadarkan kepolisian Jepang akan ancaman penggunaan drone oleh publik.


“Ada kemungkinan serangan teroris dengan memanfaatkan drone membawa bahan peledak,” kata anggota senior kepolisian, seperti dilansir dari kantor berita Asahi, Jumat pekan lalu. Pasukan drone kepolisian berfungsi mencegah skenario terburuk semacam itu menjadi kenyataan.


Bagian Keamanan Kepolisian Metropolitan Tokyo mengatakan drone kepolisian ini akan mulai aktif pertengahan Desember mendatang. Ada enam perangkat terbang yang disiapkan. Seluruhnya dilengkapi dengan jaring sebesar 3 x 2 meter untuk memerangkap drone mencurigakan.


Pemerintah Jepang mengeluarkan aturan baru untuk penggunaan teknologi drone yang terus berkembang pekan lalu. Aturan itu membuat dunia bisnis tetap mendapat keuntungan dari penggunaan drone, tapi mencegah mesin terbang itu disalahgunakan untuk melakukan aksi kejahatan atau teror.


Advertising
Advertising

Jepang menetapkan daerah yang menjadi teritorial bebas drone, yakni kantor parlemen, kantor perdana menteri, istana kaisar, dan area penting lain di Tokyo. Sejak Mei lalu, pemerintah Jepang juga sudah melarang penggunaan drone di area publik, seperti taman, untuk Tokyo dan Osaka. Selain itu, drone dilarang beroperasi di area bandara, pembangkit energi, jalanan, dan di atas ketinggian 150 meter.


ASAHI SHIMBUN | POPULAR SCIENCE | URSULA FLORENE

Berita terkait

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

7 jam lalu

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

Top 3 dunia pada 2 Mei 2024, di antaranya pelapor yang menuduh Boeing telah mengabaikan cacat produksi 737 MAX, meninggal.

Baca Selengkapnya

Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

16 jam lalu

Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

Pemasangan dinding diharapkan bisa mencegah orang berkumpul di seberang jalan untuk mengambil foto Gunung Fuji di Jepang dan mengganggu sekitar.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

20 jam lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

22 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

1 hari lalu

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

Piala Thomas 2024 menjadi turnamen keenam yang diikutinya sepanjang karier Kento Momota sejak debut di ajang ini 2014.

Baca Selengkapnya

Diduga Dibuang di Jalanan Shibuya, Album SEVENTEEN Duduki Puncak Tangga Lagu Jepang

1 hari lalu

Diduga Dibuang di Jalanan Shibuya, Album SEVENTEEN Duduki Puncak Tangga Lagu Jepang

Album SEVENTEEN menduduki peringkat pertama tanggal album utama di Jepang, tapi baru-baru ini viral video album itu dibuang

Baca Selengkapnya

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

1 hari lalu

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

Yakiniku yang disajikan dalam Jyubako atau bento box memberikan kesan menarik dengan makanan yang bervariasi, kaya nutrisi, dan terkontrol porsinya.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

2 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

2 hari lalu

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

Hari ini, 68 tahun lalu, Jepang menemukan penyakit epidemi yang disebut Minamata. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

2 hari lalu

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

Faktanya, ini bukan kasus pertama karena peretasan data dalam game-game Pokemon merajalela di antara pemain curang.

Baca Selengkapnya