Pemerintah Diminta Awasi Jalur Dagang Hewan Ilegal  

Reporter

Editor

ursul florene

Rabu, 10 Februari 2016 11:52 WIB

Petugas memeriksa orangutan sumatera (Pongo abelii) saat proses evakuasi di Taman Margasatwa Medan, Sumatera Utara, 2 Februari 2016. Orangutan tersebut merupakan hasil sitaan BKSDA Aceh yang dititipkan di Taman Margasatwa Medan. ANTARA/Irsan Mulyadi

TEMPO.CO, Jakarta - CEO Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo (Yayasan BOS) Jamartin Sihite meminta pemerintah menegaskan komitmen mereka dalam menghentikan perdagangan satwa liar, terutama melihat bagaimana dua ekor orangutan, Puspa dan Moza, bisa lolos diperdagangkan lewat jalur komersial.

Keduanya diterbangkan oleh pedagang ilegal ke Kuwait melewati Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Juli tahun lalu. “Harus diperhatikan bagaimana proses pemantauan, pengecekan, dan penegakan hukumnya hingga orangutan dan mungkin banyak satwa liar lain bisa ke luar negeri melalui jalur umum?” kata Jamartin di Jakarta pada Selasa, 9 Februari 2016.

Menurut dia, perlu diambil tindakan preventif dan represif. Perlu ada perlindungan di kawasan prioritas, yang melibatkan Kementerian Lingkungan Hidup (KLHK), Kepolisian, Kejaksaan, Karantina, dan Bea Cukai. Meski akhirnya orangutan ini berhasil dikembalikan ke Tanah Air, Jamatin tak mau kejadian serupa terulang lagi. Titik-titik jalur perdagangan ilegal yang kerap digunakan pun harus ditutup aksesnya.

Permintaan akan satwa langka semacam orangutan akan terus meningkat; dan para pelakunya pun tak takut akan ancaman hukuman yang menanti mereka. Bila tak tegas menindak, para pedagang ilegal ini tentu dengan senang hati mengulang perbuatan mereka.

Besok, tujuh orangutan yang berhasil dievakuasi ini akan mulai dikembalikan ke pulau asal mereka. Beberapa yang lain akan dikirim ke pusat rehabilitasi terlebih dulu, sebelum dilepasliarkan.

“Berdasarkan tes DNA, ada yang berasal dari Kalimantan (Pongo pygmaeus wurmbii) dan ada yang dari Sumatera (Pongo abelii),” kata Ian Singleton, Direktur Sumatran Orangutan Conservation Programme (SOCP) di Jakarta pada Selasa, 9 Februari 2016. Selama ini, ketujuh orangutan tersebut dirawat di fasilitas karantina Taman Safari Indonesia di Cisarua, Bogor.

Satu-satunya orangutan yang berasal Sumatera, betina bernama Puspa, akan diserahterimakan ke Sumatra Orangutan Conservation Programme (SOCP), yang berpusat di Medan. Di sana, ia akan diperiksa kembali kesehatannya, lalu dibiasakan berinteraksi dengan orangutan lain di sana. Menurut Ian, setelah dipastikan sehat dan siap, ia baru akan dilepaskan di lokasi sekitar Jambi atau Aceh.

Tindakan serupa akan diambil untuk enam orangutan lain. Setelah pelepasan, mereka diharapkan dapat membantu menambah jumlah populasi liar di alam bebas yang saat ini jumlahnya terus berkurang. Saat ini, diperkirakan hanya ada sekitar 6.600 orangutan yang tersisa di Sumatera, dan 54.500 di Kalimantan. Karena itu, orangutan Sumatera terdaftar sebagai sangat terancam punah; sedangkan orangutan Kalimantan sebagai terancam punah, dalam daftar merah spesies terancam International Union for Conservation of Nature (IUCN).

URSULA FLORENE




Advertising
Advertising

Berita terkait

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

43 hari lalu

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

KLHK menetapkan empat orang tersangka perusakan lingkungan Taman Nasional Karimunjawa pada Rabu, 20 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

14 Februari 2024

Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat mengoptimalkan bank sampah untuk pembersihan alat kampanye Pemilu 2024. Berfokus ke pemlilahan sampah.

Baca Selengkapnya

Amerika Terinspirasi Pengendalian Kebakaran Hutan Desa Tuwung

24 Januari 2024

Amerika Terinspirasi Pengendalian Kebakaran Hutan Desa Tuwung

Layanan Kehutanan Amerika berencana mengadopsi skema hutan sosial dari Kalimantan Tengah untuk pengendalian kebakaran hutan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB, Bambang Hero, Digugat Perusahaan Pembakar Hutan, KontraS Desak Pengadilan Tolak

17 Januari 2024

Guru Besar IPB, Bambang Hero, Digugat Perusahaan Pembakar Hutan, KontraS Desak Pengadilan Tolak

KontraS meminta PN Cibinong menolak gugatan perusahaan pembakar hutan PT JJP terhadap Guru Besar IPB, Bambang Hero Saharjo.

Baca Selengkapnya

Menteri Siti Nurbaya Banggakan Keberhasilan Pengendalian Perubahan Iklim

14 Januari 2024

Menteri Siti Nurbaya Banggakan Keberhasilan Pengendalian Perubahan Iklim

KLHK menyatakan Indonesia terus menunjukkan komitmen dalam upaya pengendalian perubahan iklim global dengan tetap menjaga kepentingan bangsa.

Baca Selengkapnya

KLHK Sebut ACCC Bentuk Komitmen Asia Tenggara Atasi Perubahan Iklim

13 Desember 2023

KLHK Sebut ACCC Bentuk Komitmen Asia Tenggara Atasi Perubahan Iklim

KLHK memandang ACCC sebagai bentuk komitmen tegas Asia Tenggara untuk mengambil tindakan dalam mengatasi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Lahirkan Bayi Jantan di Way Kambas Lampung, Ini Profil Badak Delilah

26 November 2023

Lahirkan Bayi Jantan di Way Kambas Lampung, Ini Profil Badak Delilah

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya kembali merilis kabar kelahiran badak jantan di Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Bakal Bangun Pabrik Gula di Papua, Amran: 1 Juta Hektare Lahan Sudah Siap

10 November 2023

Pemerintah Bakal Bangun Pabrik Gula di Papua, Amran: 1 Juta Hektare Lahan Sudah Siap

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan dua alasan pembangunan pabrik gula di Papua.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ingatkan Perusahaan Tambang untuk Perbaiki Lahan Bekas Penambangan

18 September 2023

Jokowi Ingatkan Perusahaan Tambang untuk Perbaiki Lahan Bekas Penambangan

Jokowi akan mengecek langsung satu per satu jika ada yang tidak memperbaiki lahan bekas pertambangannya.

Baca Selengkapnya

115 Hektare Kebakaran Hutan dan Lahan di Lumajang Berhasil Dilokalisir

13 September 2023

115 Hektare Kebakaran Hutan dan Lahan di Lumajang Berhasil Dilokalisir

Sebagian besar berada wilayah Desa Ranupani dan Desa Argosari, yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TN BTS)

Baca Selengkapnya