Dijamin, Fakta tentang Kadal dan Ular Ini Bikin Anda Kaget

Reporter

Sabtu, 16 April 2016 04:19 WIB

Pekerja tengah menyusun ular untuk proses pengeringan di Desa Kertasura, Cirebon, Jawa Barat, 15 Februari 2016. Kulit ular mentah tersebut akan diekspor ke Eropa, Cina, Singapura, dan Korea untuk dijadikan hiasan maupun bahan tas, dompet, ikat pinggang, dan sepatu. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, New York - Kadal dan ular adalah hewan melata atau reptil. Selama ini, keduanya bisa dibedakan, meski tubuhnya sama-sama bersisik. Ular mudah dikenali karena tidak memiliki kaki. Sedangkan kadal umumnya memiliki empat kaki untuk bergerak. Namun apakah benar semua kadal memiliki kaki?

Rupanya ada beberapa spesies kadal yang tidak memiliki kaki. Sebutannya adalah kadal tak berkaki (legless lizard). Salah satunya kadal kaca. Kadal tak berkaki berevolusi dari kadal berkaki, jenis kadal yang fami­lier­ kita jumpai. Sebaliknya, ular justru berevolusi dari ular purba berkaki empat, jenis ular yang sebagian besar dari kita belum pernah melihatnya.

Pada 2007, para ilmuwan menemukan fosil kadal tak berkaki berumur 95 juta tahun. Fosil spesies Adriosaurus microbrachis itu merupakan bukti tertua evolusi kadal menuju keadaan tanpa kaki. Dari fosilnya, diketahui si kadal memiliki dua kaki depan yang sangat kecil dan tidak berfungsi, tapi kaki belakangnya masih berfungsi dan berukuran normal.

Fosil kadal tak berkaki itu hampir sama tuanya dengan fosil ular purba yang masih memiliki kaki depan. Berdasarkan bukti fosil itu, para ilmuwan menyimpulkan bahwa ular dan kadal tak berkaki kehilangan kaki mereka di kisaran waktu yang nyaris sama.

Kadal tak berkaki dan ular memang terlihat sangat mirip. Keduanya memiliki tubuh silindris memanjang, lidah bercabang, kulit berlapis sisik, dan merayap dengan pola gerakan meliuk mirip huruf "S". Mereka sama-sama tersebar di seluruh benua, kecuali Antartika, serta dapat berkembang dalam segala macam iklim: dingin, panas, basah, dan kering. .

Lalu, bagaimana cara mengetahui yang mana ular dan mana kadal tak berkaki? Kadal tak berkaki selalu mencari mangsa yang berukuran kecil. Sebab, kadal tidak memiliki rahang fleksibel. Kadal tidak bisa melepas sambungan rahang bawah dan rahang atas untuk menelan mangsa yang lebih besar daripada ukuran kepalanya. Sebaliknya, ular bisa melakukannya. Ular sanca dewasa, misalnya, mampu menelan seekor kambing atau babi.

Perbedaan lainnya yang lebih mudah diamati adalah kadal tak berkaki memiliki kelopak mata. Artinya, kadal bisa berkedip. Berbeda dengan ular. Semua jenis ular tidak mempunyai kelopak mata alias selalu melek. Sebagai gantinya, mata ular dilindungi sisik transparan.

Ciri khas kadal tak berkaki lainnya adalah memiliki lubang telinga. Ini berarti kadal bisa mendengar suara. Sedangkan ular tidak memilikinya. Indra pendengaran ular tidak berkembang baik, tapi mampu mendeteksi mangsa ataupun ancaman lewat getaran di permukaan tanah.

Kadal tak berkaki dapat melepaskan ekornya ketika terancam oleh predator. Ini merupakan salah satu mekanisme pertahanan diri. Ketika pemangsa sibuk dengan ekor kadal, si kadal bisa melarikan diri. Kadal mampu menumbuhkan lagi ekornya meski terkadang memakan waktu beberapa bulan. Kemampuan mencopot ekor ini tidak dimiliki ular.

Sebagian besar kadal tak berkaki memiliki ekor yang panjang. Setidaknya dua pertiga dari total panjang tubuh kadal tak berkaki adalah ekor. Berbeda dengan ular, yang tubuhnya selalu lebih panjang ketimbang ekornya.

LIVE SCIENCE | AMRI MAHBUB

Berita terkait

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

1 jam lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

6 jam lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

7 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

9 jam lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

9 jam lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

14 jam lalu

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

Seorang pastor di Amerika Serikat menghabiskan dana gereja karena kecanduan game online Candy Crush.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

15 jam lalu

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

Menlu AS Antony Blinken mengunjungi pintu masuk bantuan ke Gaza didampingi para pejabat Israel.

Baca Selengkapnya

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

16 jam lalu

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

Menikmati keindahan alam di Amerika Serikat dengan road trip merupakan pengalaman yang harus dicoba setidaknya sekali seumur hidup

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

18 jam lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya