Sabet Juara, Mahasiswa ITS Temukan Cara Hilangkan Lemak Ayam

Reporter

Sabtu, 30 April 2016 00:39 WIB

Ilustrasi ayam dan kentang goreng (Junk food). TEMPO/Charisma Adristy

TEMPO.CO, Surabaya - Mahasiswa jurusan Biologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, menemukan cara agar ayam tak mengandung banyak lemak. Yakni, dengan membubuhkan ekstrak seledri Jepang atau Ashitaba terhadap ayam broiler. Tujuannya supaya ayam broiler yang dikonsumsi masyarakat lebih sehat.

“Hasilnya, ekstrak itu mampu menurunkan kadar kolesterol pada daging ayam hingga 30 persen,” kata salah satu anggota tim, Kholilah Nur Hidayah, melalui siaran pers yang diterima Tempo, Jumat, 29 April 2016. Tiga anggota lainnya ialah Raden Yuvita Rakhman, Faishal Aliwardana, dan Lintang Pertiwi.

Mereka memilih daging ayam sebagai objek penelitian karena paling banyak dikonsumsi. Masalahnya, daging ayam yang tersebar di pasaran mayoritas berasal dari daging ayam broiler atau ayam ras pedaging, yang tersohor dengan kadar kolesterol yang sangat tinggi.

“Kami mencekoki ayam-ayam tersebut dengan ekstrak Ashitaba yang sudah kami olah,” kata dia. Ekstrak yang berasal dari daun tumbuhan dengan nama ilmiah Angelika keiskei itu diolah melalui proses evaporasi. Sebanyak 60 ekor ayam digunakan untuk percobaannya dengan perlakuan yang berbeda setiap 15 ekornya.

Mereka membagi ayam berdasarkan konsentrasi Ashitaba yang diberikan, mulai nol persen, lima persen, 7,5 persen, dan 10 persen. Selama sebulan percobaan, mereka mendapati hasil bahwa konsentrasi 10 persen yang paling sukses menurunkan kadar kolesterol paling tinggi hingga 30 persen.

Selain menurunkan kadar kolesterol, Kholilah menjelaskan ekstrak Ashitaba juga dapat menaikkan berat badan ayam. “Dengan masa panen yang sama antara ayam broiler yang diberi ekstrak dan tanpa ekstrak ashitaba, ayam dengan perlakuan ashitaba memiliki bobot yang lebih besar,” ujarnya.

Penelitian yang mereka lakukan berhasil menyabet dua penghargaan dalam International Engineering Invention and Innovation Exhibition (I-ENVEX) 2016 yang berlangsung di Malaysia, awal April 2016. Penghargaan yang diterima adalah Leading Innovation Award dari International Intellectual Property Network Forum Jepang dan Silver Medal untuk kategori Health, Biotechnology and Chemical.

ARTIKA RACHMI FARMITA

Berita terkait

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

1 hari lalu

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.

Baca Selengkapnya

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

7 hari lalu

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

8 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

14 hari lalu

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

Kampus UGM, UI, Unair, dan IPB masuk daftar prodi biologi terbaik di dunia versi QS WUR 2024.

Baca Selengkapnya

Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

14 hari lalu

Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

Program studi Biologi di Universitas Gadjah Mada (UGM) tempati urutan 1 terbaik se-Indonesia dan masuk daftar 501-550 terbaik di dunia.

Baca Selengkapnya

Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

17 hari lalu

Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

Program studi Biologi UGM raih peringkat 1 di Indonesia Versu QR WUR by Subject 2024. Berikut profil prodi ini.

Baca Selengkapnya

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

22 hari lalu

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

Para peneliti dari Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tak melihat hilal akibat tertutup awan.

Baca Selengkapnya

Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

43 hari lalu

Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

Berbagai terobosan dan inovasinya dapat dirasakan langsung oleh warganya.

Baca Selengkapnya

Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

20 Februari 2024

Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

Polusi udara telah mendegradasi senyawa kimia di balik aroma memikat bunga-bunga. Simak hasil studi tim peneliti di Amerika Serikat ini.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

8 Februari 2024

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

Libur tahun baru imlek, kunjungan wisata ke kampung pecinan menjadi pilihan. Berikut rekomendasi destinasi wisata pecinan yang unik di Kota Surabaya

Baca Selengkapnya