Struktur Otak Seorang Psikopat Ternyata Unik  

Reporter

Rabu, 4 Mei 2016 13:53 WIB

Hasil pemindaian otak psikopat hasil penelitian Institute of Psychiatry King's College. REUTERS/Institute of Psychiatry King's College London/Handout

TEMPO.CO, London - Para peneliti membongkar rahasia di balik otak seorang psikopat. Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa pria yang dihukum karena pembunuhan, pemerkosaan, dan kekerasan memiliki kelainan struktural dalam otaknya.

Para peneliti, yang berbasis di King's College London's, Institute of Psychiatry, Inggris, mengatakan struktur otak psikopat sangat unik, tidak sama dengan otak yang dimiliki pelaku kekerasan lain. Bahkan bila dibandingkan dengan otak pelaku kekerasan yang mempunyai gangguan kepribadian antisosial.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa psikopat—yang ditandai dengan kurangnya sifat empati—memiliki area abu-abu yang lebih kecil di bagian otak yang berperan memahami emosi orang lain.

Pemimpin penelitian, Nigel Blackwood, mengatakan hasil memindai otak dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan mendiagnosis sub-kelompok pelaku kriminal yang melakukan kekerasan. Karena itu, temuan ini sangat penting untuk rehabilitasi para pelaku kriminal.

Menurut dia, pengobatan kognitif dan perilaku dapat diterapkan kepada orang-orang dengan gangguan kepribadian antisosial. Namun pendekatan serupa mungkin tidak bekerja bagi psikopat yang mengalami kerusakan otak.

"Untuk mengetahui jenis pengobatan mana yang bekerja, kami harus jelas mendefinisikan seperti apa orang yang akan diobati," kata Blackwood.

Essi Viding, seorang profesor bidang psikologi dan ilmu bahasa dari University College, London, yang tidak terlibat dalam penelitian Blackwood, mengatakan temuan ini memberikan bukti baru yang signifikan. Temuan Blackwood membuktikan pentingnya membedakan antara psikopat dan non-psikopat daripada mengelompokkan mereka bersama-sama.

Menurut Viding, temuan ini juga berimplikasi pada sistem peradilan. Sebab, menghubungkan psikopat dengan fungsi otak dapat meningkatkan peluang pembelaan dengan alasan kegilaan.

Kasus Anders Behring Breivik, warga Norwegia yang membantai 77 penduduk pada Juli tahun lalu, menambah keingintahuan masyarakat tentang apa yang ada di dalam kepala penjahat. Pengadilan menunjuk dua tim psikiater untuk memeriksa kejiwaan Breivik. Mereka membuat kesimpulan yang berlawanan tentang kesehatan mentalnya. Breivik sendiri berkeras menolak disebut gila.

REUTERS | AMRI MAHBUB

Berita terkait

Menengok Silsilah Keluarga Kate Middleton

9 Januari 2024

Menengok Silsilah Keluarga Kate Middleton

Kate Middleton atau Catherine, Putri Wales lahir pada 9 Januari 1982 dan tepat hari ini usianya menginjak 42 tahun. Silsilahnya?

Baca Selengkapnya

Kate Middleton Menapaki 42 Tahun, Putri Wales yang Pernah Jalani Masa Kecil di Yordania

9 Januari 2024

Kate Middleton Menapaki 42 Tahun, Putri Wales yang Pernah Jalani Masa Kecil di Yordania

Kate Middleton genap 42 tahun. Bagaimanakah perjalanan hidupnya sejak kecil lalu menjadi istri Pangeran William, Putra Mahkota, Kerajaan Inggris Raya

Baca Selengkapnya

British Council Dukung Pendidikan Indonesia Lewat Dua Program untuk Guru

9 November 2023

British Council Dukung Pendidikan Indonesia Lewat Dua Program untuk Guru

British Council Indonesia memaparkan hasil kerja sama Inggris Raya dengan Indonesia dalam sektor pendidikan dan Bahasa Inggris.

Baca Selengkapnya

Goodwood Festival of Speed Hari Ini Ditiadakan karena Cuaca Buruk

15 Juli 2023

Goodwood Festival of Speed Hari Ini Ditiadakan karena Cuaca Buruk

Penyelenggaraan Goodwood Festival of Speed 2023 pada hari ini, Sabtu, 15 Juli 2023, harus ditiadakan karena cuaca buruk.

Baca Selengkapnya

Inggris Raya dan Irlandia Bidik Tuan Rumah Bersama Euro 2028, Italia Melamar untuk Euro 2032

12 April 2023

Inggris Raya dan Irlandia Bidik Tuan Rumah Bersama Euro 2028, Italia Melamar untuk Euro 2032

UEFA akan mengevaluasi setiap tawaran tuan rumah Euro dalam beberapa bulan mendatang.

Baca Selengkapnya

Humza Yousaf: Pemimpin Muslim Pertama Skotlandia, Bertekad Merdeka dari Inggris

28 Maret 2023

Humza Yousaf: Pemimpin Muslim Pertama Skotlandia, Bertekad Merdeka dari Inggris

Humza Yousaf, Muslim keturunan Pakistan, terpilih menjadi pemimpin Skotlandia, yang berjanji berjuang untuk merdeka dari Kerajaan Inggris.

Baca Selengkapnya

Logo Penobatan Raja Charles Dekat dengan Alam, Ini Maknanya

12 Februari 2023

Logo Penobatan Raja Charles Dekat dengan Alam, Ini Maknanya

Lambang resmi yang akan digunakan dalam penobatan Raja Charles pada bulan Mei mendatang menggambarkan perhatian raja pada kampanye lingkungan.

Baca Selengkapnya

Hari Halloween 31 Oktober: Menengok Sejarah Halloween

31 Oktober 2022

Hari Halloween 31 Oktober: Menengok Sejarah Halloween

Halloween berasal dari festival yang dilakukan oleh bangsa Celtic kuno bernama Samhain.

Baca Selengkapnya

Bertemu Gus Muhaimin, Ketua DPR Inggris Raya Kagum Kebhinekaan RI

6 Oktober 2022

Bertemu Gus Muhaimin, Ketua DPR Inggris Raya Kagum Kebhinekaan RI

Indonesia disebut sebagai negara yang kaya dan memiliki harmoni dalam kehidupan berbangsa.

Baca Selengkapnya

Kisah Raja Charles II Membalas Dendam Kematian Ayahnya: Tragedi Dua Raja Charles di Inggris

13 September 2022

Kisah Raja Charles II Membalas Dendam Kematian Ayahnya: Tragedi Dua Raja Charles di Inggris

Raja baru Inggris Raya memilih nama Raja Charles III dan tak mengubahnya. Padahal, sejarah mencatat dua Raja Charles sebelumnya punya reputasi kelam.

Baca Selengkapnya