Cina Uji Kereta Berpapasan pada Kecepatan 837 Km/Jam  

Reporter

Editor

Erwin prima

Minggu, 17 Juli 2016 10:23 WIB

China uji kereta berpapasan pada kecepatan 837 km/jam. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Beijing - Sebuah rekaman istimewa menunjukkan dua kereta peluru Cina saling berpapasan satu sama lain pada kecepatan 520 mil per jam (837 kilometer per jam) dalam sebuah uji coba.

Uji coba itu berlangsung di Zhengzhou, Provinsi Henan, Cina tengah, Jumat, 15 Juli 2016, dalam upaya membuktikan kualitas kereta peluru buatan Cina, sebagaimana dikutip Daily Mail dari situs Cina, Daily Online.

Tes itu telah memecahkan rekor untuk persimpangan kereta tercepat, menurut media negara Cina itu. Rekaman itu difilmkan dari dalam salah satu kereta berkecepatan tinggi. Kereta lainnya dapat dilihat mempercepat lajunya. Hanya butuh beberapa detik untuk kedua kereta saling berpapasan.

Masing-masing kereta melaju pada kecepatan 260 mil per jam (418 kilometer per jam), tapi ketika mereka berpapasan, kecepatan relatif mereka adalah 520 mil per jam (837 kilometer per jam).

Ini berarti bahwa Anda bisa melakukan perjalanan dari London ke Zurich dalam waktu kurang dari satu jam.

Menurut media pemerintah, CCTV News, pengujian itu dilakukan untuk menekankan kemajuan dari desain dan kemampuan manufaktur Cina pada dunia. Hal itu juga dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa Cina memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dunia.

Cina memiliki jaringan rel berkecepatan tinggi terpanjang di dunia dengan trek lebih dari 11.800 mil (18.990 kilometer), menurut Daily Online. Jaringan itu diharapkan diperpanjang menjadi 18 ribu mil (28.968 kilometer) pada 2020.

Pada 2014, penumpang harian mencapai 2,49 juta orang. Saat ini, kereta peluru tercepat beroperasi pada 192 mil per jam (309 kilometer per jam).

Jepang saat ini memiliki kereta tercepat di dunia. Kereta Maglev Jepang memiliki rekor kecepatan perjalanan 373 mil per jam (600 kilometer per jam) pada 2014.

DAILY MAIL | ERWIN Z.

Berita terkait

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

8 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

17 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

20 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

20 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

21 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Kereta Api Indonesia Angkut 15,7 Juta Ton Barang di Triwulan Pertama 2024

2 hari lalu

Kereta Api Indonesia Angkut 15,7 Juta Ton Barang di Triwulan Pertama 2024

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat jumlah barang yang diangkut sepanjang triwulan pertama 2024 sebanyak 15.758.465 ton.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya