TEMPO.CO, Jakarta - Setelah dihadirkan di Korea Selatan, Amerika Serikat, Australia dan Singapura, Samsung berencana membawa layanan pembayaran mobile miliknya, Samsung Pay, ke Indonesia.
"Melihat perkembangkan kami belum bisa mengkonfirmasi kapan akan hadir di Indonesia, selama bisa diimplementasikan Samsung akan membawa," IT & Mobile Marketing Director Samsung Electronics Indonesia, Vebbyna Kaunang, usai peluncuran Samsung Galaxy Note 7, di Jakarta beberapa jam lalu.
"Itu ada di rencana kami," kata IT Mobile & Product Marketing Head Samsung Electronics Indonesia, Denny Galant, menimpali.
Setelah diterapkan di sejumlah negara, Denny mengatakan bahwa dari segi teknologi Samsung Pay tidak ada masalah, namun ada banyak hal yang perlu dilakukan Samsung untuk memastikan layanan ini aman bagi konsumen di Indonesia.
Vebbyna mengungkapkan banyak pihak yang harus bekerja sama, mulai dari pihak kartu kredit, perbankan, pemerintah, bahkan para pedagangnya sendiri siap atau tidak menerapkan layanan pembayaran mobile ini.
"Jadi memang cukup banyak step-nya, dan kolaborasi yang memang semua orang harus mau untuk implementasikan itu," ujar Vebbyna.
"Di negara yang semua sudah advance, Korea misalnya, termasuk merchant-nya pun sudah lebih advance, jadi untuk menerima sistem itu lebih mudah. Perlu ada edukasi lagi, banyak hal yang harus kita lakukan untuk implementasi Samsung Pay ini," lanjut dia.
Sementara itu, di Indonesia, Vebbyna mengungkapkan bahwa Samsung adalah pemimpin pasar dengan pangsa pasar untuk smartphone pada kisaran 44 persen.
"Kami masih memimpin. Dan, kalau berbicara tentang segmen premium kami, kami nomor 1 dengan gap yang cukup jauh dari kompetitor terdekat," kata dia.
Selain Pulau Jawa, Samsung Electronics Indonesia juga fokus pada pasar di Sumatera. Meski tidak menyebut angka pertumbuhan penjualan, Vebbyna memastikan Sumatera adalah salah satu area yang sangat tinggi pertumbuhannya.
"Perhatian di pasar Sumatera besar sekali, contohnya kami baru saja melakukan salah satu roadshow untuk melihat potensi pasar, market yang pertama kami kunjungi adalah area Sumatera," ujar dia
"Kalau dulu orang bilang cuma Jawa, sekarang selain Jawa, Sumatera menjadi market berikutnya yang kami sasar," tambah Vebbyna.
ANTARA
Berita terkait
Oppo, Merek Smartphone Terlaris Kedua di Indonesia
14 November 2017
Pangsa pasar Oppo Electronics mencapai 24 persen, terpaut 8 persen dari pemimpin pasar.
Baca SelengkapnyaApple Menang Hak Paten, Samsung Harus Bayar Rp 1,6 Triliun
8 November 2017
Apple akhirnya memenangi hak paten slide-to-unlock atas Samsung setelah menjalani proses pengadilan selama empat tahun.
Baca SelengkapnyaSamsung Galaxy Note 7 Hadir di Indocomtech 2017?
4 November 2017
Samsung memboyong Galaxy Note 7 Fan Edition di Indocomtech 2017.
Baca SelengkapnyaAnak Suka Main Gadget, Kapan Waktunya Periksa Mata
30 Oktober 2017
Untuk mengurangi pemakaian gadget dan pengaruhnya pada mata, ajak anak beraktivitas di luar ruangan.
Baca Selengkapnya2 Gangguan Perilaku Anak yang Candu Gadget
21 Oktober 2017
Kondisi anggota keluarga yang berjarak satu sama lain gara-gara gadget disebut technoference.
Baca SelengkapnyaJawab Pertanyaan Ini Tanda Ayah Bunda Mencandu Gadget
21 Oktober 2017
Ayah bunda harus tahu, gara-gara gadget, anak merasa bersaing dengan teknologi demi menarik perhatian orang tua.
Baca SelengkapnyaSamsung Garap Terminal Gas PLTGU Jawa 1
20 Oktober 2017
PT Jawa Satu Power menunjuk Samsung Heavy Industries Co.Ltd sebagai kontraktor terminal regasifikasi terapung.
Baca SelengkapnyaAnak Candu Gadget? Atasi dengan 'Deal Bersama'
20 Oktober 2017
Tips bagaimana berkompromi antara orang tua dan anak soal gadget
Baca SelengkapnyaBerita Teknologi: Ini Senjata Xiaomi Geser Pasar Samsung di India
19 Oktober 2017
Laman berita teknologi IB Times mengabarkan, pasar Samsung di India mulai terancam dengan keberadaan Xiaomi.
Baca SelengkapnyaMau Beli Headphone? Simak Ini, Suaranya Sejernih Berlian
16 Oktober 2017
Headphone ini disebut sebagai beberapa headphone bluetooth terbaik yang ada di pasaran. Harganya 7 jutaan
Baca Selengkapnya