Peneliti Cari Penawar Virus Zika dari Kombinasi Obat Lama

Reporter

Selasa, 30 Agustus 2016 13:40 WIB

Seorang petugas laboratorium melakukan uji coba bakteri yang dipercaya dapat mengurangi penyebaran virus melalui nyamuk dan virus Zika ke manusia di Eliminate Dengue Program (EDP), Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 5 Februari 2016. Di Brasil sebanyak 4.000 bayi lahir dengan microcephaly, yang mampu menghambat perkembangannya. REUTERS/Darren Whiteside

TEMPO.CO, Jakarta - Para ilmuwan melaporkan bahwa uji penapisan obat khusus menggunakan sel-sel manusia yang ditumbuhkan di laboratorium mengungkap dua kelas senyawa yang sudah ada di gudang farmasi yang mungkin bisa melawan infeksi virus Zika.

Dalam ringkasan penelitian yang terbit di Nature Medicine pada 29 Agustus, para peneliti mengatakan mereka menyaring 6.000 senyawa yang saat ini sudah pada tahap akhir uji klinis atau sudah disetujui penggunaannya pada manusia untuk kondisi yang lain, dan mengidentifikasi beberapa senyawa yang mampu menghambat atau menghentikan perkembangan virus Zika di sel-sel syaraf manusia yang ditumbuhkan di laboratorium.

"Butuh bertahun-tahun jika tidak puluhan tahun untuk mengembangkan obat baru," kata Hongjun Song, Ph.D., direktur Program Sel Punca di Institut Rekayasa Sel di Johns Hopkins University School of Medicine di Amerika Serikat. "Dalam kedaruratan kesehatan global semacam ini, kita tidak punya waktu sebanyak itu."

"Jadi alih-alih menggunakan obat baru, kami memilih menyaring obat-obat yang sudah ada," tambah Guo-li Ming, M.D., Ph.D., profesor neurologi di Johns Hopkins University School of Medicine. "Dengan jalan ini, kami berharap bisa menemukan terapi lebih cepat."

Penemuan baru itu merupakan lanjutan dari hasil riset tim sebelumnya, yang menemukan bahwa Zika utamanya menyasar sel-sel punca khusus yang menimbulkan neuron-neuron di lapisan luar otak, korteks.

Para peneliti mengamati efek Zika pada kultur sel dua dan tiga dimensi pada apa yang disebut "otak mini", yang memiliki struktur sama dengan otak manusia dan memungkinkan periset mempelajari efek Zika pada model infeksi pada manusia yang lebih akurat.

Dalam studi saat ini, tim riset memapar kultur-kultur sel serupa virus Zika dan obat dalam satu waktu, lalu mengukur indikator-indikator kematian sel seperti aktivitas caspase-3, penanda kimia kematian sel, dan ATP, molekul yang keberadaannya merupakan indikasi vitalitas sel.

Biasanya, setelah infeksi Zika, kerusakan yang diakibatkan pada sel-sel syaraf "dramatis dan ireversibel" menurut Hengli Tang, Ph.D., profesor ilmu biologi di Florida State University.

Namun demikian, beberapa senyawa yang diuji memungkinkan sel-sel bertahan lebih lama dan dalam beberapa kasus pulih kembali dari infeksi.

Analisis lebih lanjut pada sel-sel yang bertahan, menurut Ming, menunjukkan bahwa obat-obat yang menjanjikan bisa dibagi dalam dua kelas yakni obat-obatan neuroprotetif yang mencegah aktivasi mekanisme yang menyebabkan kematian sel, serta obat-obatan antiviral yang memperlambat atau menghentikan infeksi virus atau replikasi.

Secara keseluruhan, Song mengatakan, tiga obat menunjukkan hasil cukup kuat untuk studi lanjutan yakni PHA-690509, senyawa eksperimental dengan materi antiviral; emricasan yang sekarang sedang dalam uji klinis untuk mengurangi kerusakan hati akibat virus hepatitis C dan menunjukkan efek neuroprotektif; serta niclosamide, obat yang sudah digunakan pada manusia dan ternak untuk memerangi infeksi parasit yang bekerja sebagai agen antiviral dalam percobaan-percobaan ini.

Song mewanti-wanti bahwa ketiga obat itu "sangat efektif melawan Zika di cawan, tapi kami tidak tahu apakah mereka bisa bekerja di tubuh manusia dengan cara yang sama."

Sebagai contoh, ia menjelaskan, meski niclosamide aman digunakan untuk mengatasi parasit dalam saluran pencernaan manusia, para ilmuwan belum tahu apakah obat itu bahkan bisa menembus sistem syaraf orang dewasa atau janin di dalam kandungan untuk merawat sel-sel otak yang menjadi target Zika.

Ilmuwan, ia melanjutkan, juga belum tahu apakah mereka mengetahui jika obat itu akan bisa mengatasi kisaran luas efek infeksi Zika, termasuk mikrosefali pada janin dan kelumpuhan temporer akibat sindrom Guillain-Barre pada orang dewasa.

"Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, studi-studi tambahan perlu dilakukan pada model binatang serta manusia untuk menunjukkan kemampuan mereka mengatasi infeksi Zika," kata Ming. "Jadi kita mungkin masih bertahun-tahun dari menemukan pengobatan yang bekerja baik."

Para peneliti mengatakan langkah mereka selanjutnya meliputi pengujian kemanjuran obat-obat ini pada model binatang untuk melihat apakah mereka punya kemampuan melawan Zika in vivo.

Zika pertama kali diidentifikasi tahun 1947 dan hanya mendapat sedikit perhatian sampai wabah merebak di Amerika Selatan pertengahan 2015.

Wabah ini sekarang diketahui bertanggung jawab atas peningkatan kasus mikrosefali, cacat lahir parah yang dicirikan dengan otak bayi yang kurang berkembang.

Di Amerika Serikat, dilaporkan total 2.260 kasus Zika. Meski kebanyakan kasus berkaitan dengan perjalanan, ada 43 kasus penularan lokal yang dilaporkan di Florida.

Selain itu, Puerto Rico melaporkan 7.855 kasus penularan lokal, mendorong pemerintahan Presiden Barack Obama mendeklarasikan kedaruratan kesehatan masyarakat di wilayah itu pada 12 Agustus.

Virus Zika utamanya menular lewat gigitan nyamuk atau dari orang yang terinfeksi ke orang tak terinfeksi melalui hubungan seksual.

Meski pengaruh infeksi itu bisa parah, namun hanya satu dari empat orang terinfeksi yang menunjukkan gejala infeksi Zika, membuat virus itu menyebar cepat di daerah-daerah dengan penularan lokal, demikian menurut siaran laman Johns Hopkins Medicine.

ANTARA

Berita terkait

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

25 hari lalu

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

Nikaragua bergabung dengan Meksiko memutuskan hubungan dengan Ekuador setelah pasukan menyerbu kedutaan Meksiko di Quito.

Baca Selengkapnya

Cha Eun Woo Gelar Fan Concert Tambahan di Meksiko dan Brasil Pertengahan 2024

35 hari lalu

Cha Eun Woo Gelar Fan Concert Tambahan di Meksiko dan Brasil Pertengahan 2024

Penggemar global Cha Eun Woo di Amerika Selatan tentu semakin tak sabar menunggu penampilan solo perdananya di sana.

Baca Selengkapnya

Robinho Ditangkap Polisi untuk Jalani Hukuman 9 Tahun Penjara di Brasil karena Kasus Pemerkosaan di Italia

41 hari lalu

Robinho Ditangkap Polisi untuk Jalani Hukuman 9 Tahun Penjara di Brasil karena Kasus Pemerkosaan di Italia

Mantan pemain Manchester City dan Real Madrid, Robinho ditangkap polisi untuk menjalani hukuman 9 tahun di negaranya, Brasil, pada Kamis.

Baca Selengkapnya

Setelah Bertemu Para Menkeu, Sri Mulyani Berkunjung ke Pasar dan Museum di Brasil

59 hari lalu

Setelah Bertemu Para Menkeu, Sri Mulyani Berkunjung ke Pasar dan Museum di Brasil

Menteri Keuangan Sri Mulyani menghabiskan sisa waktunya di So Paulo Brasil dengan mengunjungi museum dan pasar. Begini cerita perjalanannya.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu Sekjen OECD, Bahas Akselerasi Keanggotaan Penuh Indonesia

2 Maret 2024

Sri Mulyani Bertemu Sekjen OECD, Bahas Akselerasi Keanggotaan Penuh Indonesia

Menteri Keuangan Sri Mulyani Bertemu dengan Sekretaris Jenderal Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) Mathias Cormann di So Paulo, Brasil.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Hadiri G20 FMCBG di Brasil, Duduk Bersama Bahas Pemulihan Ekonomi Global

2 Maret 2024

Sri Mulyani Hadiri G20 FMCBG di Brasil, Duduk Bersama Bahas Pemulihan Ekonomi Global

Sri Mulyani Indrawati terbang ke Brasil untuk menghadiri pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (FMCBG). Mereka membahas isu-isu yang berkaitan dengan pemulihan ekonomi global

Baca Selengkapnya

Hadiri G20, Sri Mulyani Nilai Perekonomian RI Mirip dengan Brasil

29 Februari 2024

Hadiri G20, Sri Mulyani Nilai Perekonomian RI Mirip dengan Brasil

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan adanya kemiripan perekonomian antara Indonesia dan Brasil. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Puluhan Ribu Warga Brasil Unjuk Rasa, Dukung Eks Presiden yang Diduga Ingin Kudeta

26 Februari 2024

Puluhan Ribu Warga Brasil Unjuk Rasa, Dukung Eks Presiden yang Diduga Ingin Kudeta

Puluhan ribu warga Brasil berunjuk rasa di Sao Paulo untuk mendukung Jair Bolsonaro, mantan presiden yang diduga merencanakan kudeta setelah kalah pemilu pada 2022.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Tinggalkan Pertemuan G20 Demi Berpidato Dukung Palestina di ICJ

24 Februari 2024

Menlu Retno Tinggalkan Pertemuan G20 Demi Berpidato Dukung Palestina di ICJ

Menlu Retno Marsudi meninggalkan pertemuan tingkat menteri G20 untuk menyampaikan pernyataan lisan tentang Palestina di ICJ.

Baca Selengkapnya

Meriahnya Rio Carnival di Brasil yang Sudah Ada Sejak Zaman Kolonial

12 Februari 2024

Meriahnya Rio Carnival di Brasil yang Sudah Ada Sejak Zaman Kolonial

Rio Carnival di Brasil merupakan salah pesta terbesar di dunia yang menarik jutaan pengunjung dari berbagai negara.

Baca Selengkapnya