Tak Hanya Satu, Jerapah Ternyata Punya 4 Spesies  

Reporter

Editor

Erwin prima

Sabtu, 10 September 2016 12:45 WIB

Seekor Jerapah memakan dedaunan pada sebuah pohon yang tumbuh di Taman Nasional Danau Nakuru di Kenya, 18 Agustus 2015. REUTERS

TEMPO.CO, Frankfurt - Berabad lamanya peneliti salah duga tentang jerapah. Mereka baru mengetahui fakta fundamental tentang hewan berleher panjang itu. Penelitian terbaru menunjukkan jerapah terdiri atas empat spesies, bukan hanya satu seperti yang diyakini selama ini.

Ahli gen dari Senckenberg Biodiversity and Climate Research Center, Axel Janke, mengatakan perbedaan genetiknya cukup banyak sehingga bisa dikelompokkan sebagai empat spesies. "Perbedaannya sama seperti beruang cokelat dan beruang kutub," kata Janke.

Janke, Julian Fennesy, dan tim dari Giraffe Conservation Foundation di Namibia menguji DNA dari 200 jerapah di seluruh Afrika. Mereka menemukan pola mutasi genetik di beberapa kelompok.

Pola mutasi ini disebut cukup kuat untuk mengklasifikasikan kelompok tersebut sebagai spesies yang berbeda. Dalam beberapa kasus, subspesies jerapah telah menjadi spesies yang sangat berkembang.

Sebelumnya, hanya ada satu jenis jerapah atau dikenal sebagai Giraffa camelopardalis. Kini binatang berleher panjang itu hanya menjadi satu dari empat spesies, yaitu the southern giraffe, the Masai giraffe, the reticulated giraffe, dan the northern giraffe.

"Kebun binatang di seluruh dunia harus mengganti labelnya jika punya koleksi jerapah jenis ini," ujar Janke.

Ada beberapa perbedaan yang bisa terlihat, yakni garis dan titik gelap pada tubuh jerapah Masai. Untuk jerapah jenis northern, ada lima struktur menyerupai tanduk. Selain itu, semuanya tampak serupa. Peneliti tak menemukan contoh hibridisasi atau perkawinan silang antarkelompok.

Perbedaan spesies ini diduga baru terjadi sekitar 1,5 juta tahun lalu. Janke mengatakan manusia dan simpanse terpisah sejak 6-7 juta tahun lalu, meskipun beberapa penelitian menunjukkan 13 juta tahun lalu.

Ia tak bisa memastikan alasan lamanya peneliti mengetahui perbedaan spesies pada jerapah. Kemungkinan, kata dia, ini terjadi karena sedikitnya penelitian yang membandingkan binatang di Afrika, seperti singa, gajah, dan badak.

Penemuan tersebut berdampak besar untuk konservasi jerapah. Selama 30 tahun, jumlah jerapah menjadi 90 ribu individu dari 150 ribu. Sekarang hanya ada 4.750 jerapah northern dan 8.700 jerapah reticulated.

"Kini 90 ribu terbagi menjadi empat spesies, jadi jelas sekali jerapah terancam, harus segera dilindungi," tutur Janke.

NYTIMES | TRI ARTINING PUTRI

Berita terkait

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

22 jam lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

1 hari lalu

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

Bernama lengkap Eva Anna Paula Braun, Braun adalah simpanan yang lalu menjadi istri Adolf Hitler, pemimpin Nazi Jerman di Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

1 hari lalu

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

Setelah kematian Adolf Hitler, Ibukota Jerman, Berlin, jatuh ke tangan Sekutu pada 7 Mei 1945. Itu menandai akhir dari Perang Dunia II di Eropa.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

7 hari lalu

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

8 hari lalu

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b

Baca Selengkapnya

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

8 hari lalu

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

Banyak perpustakaan konvensional unik di setiap negara yang menjadi tempat impian bagi para pecinta buku.

Baca Selengkapnya

Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

14 hari lalu

Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

Menteri Sosial, Tri Rismaharini, mendapat sambutan hangat saat memberikan kuliah umum di Asien-Afrika Institut, Universitt Hamburg, Jerman.

Baca Selengkapnya

Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

14 hari lalu

Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

Kini di media sosial muncul berbagai keluhan menyangkut magang mahasiswa di Hungaria dan Republik Ceko.

Baca Selengkapnya

Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

15 hari lalu

Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

Bernd Holzenbein menjadi bagian dari generasi emas sepak bola Jerman yang menjadi juara Piala Dunia 1974.

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

16 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya