Arkeolog Cina Temukan Ganja di Makam Kuno, Apa Fungsinya?

Reporter

Selasa, 25 Oktober 2016 15:13 WIB

Seorang pria menunjukkan daun ganja kering yang siap panen di sekitar ladang ganja di pegunungan Tacueyo, Cauca, Kolombia, 10 Februari 2016. Hasil panen daun ganja tersebut digunakan FARC sebagai sumber dana untuk membeli makanan ataupun senjata. REUTERS

TEMPO.CO, Beijing - Untuk pertama kalinya para peneliti menemukan 13 tanaman ganja lengkap di situs makam kuno di Cina utara. Dalam artikel berjudul “Ancient Cannabis Burial Shroud in a Central Eurasian Cemetery”, yang terbit dalam jurnal Economic Botany bulan lalu, tim berpendapat tanaman tersebut memiliki kegunaan ritual atau obat untuk menenangkan pikiran.

Pengukuran karbon menunjukkan proses pemakaman terjadi pada 2.400-2.800 tahun lampau. Tanaman ganja berbunga betina tersebut disusun secara diagonal di atas kerangka pria berumur sekitar 35 tahun, yang diperkirakan seorang dukun (shaman). Di dalam makam ditemukan pula alas kepala berbentuk alang-alang dan beberapa pot gerabah. Adapun ganja berukuran 48-88 sentimeter.

“Ini pertama kalinya kami menemukan ganja yang lengkap,” begitu tulisan Hongen Jiang, peneliti arkeobotani dari Department of Archaeology and Anthropology, University of Chinese Academy of Sciences, Beijing, yang juga penulis utama penelitian dalam jurnal.

Ganja ini, menurut para peneliti, mengandung grandular trichomaes—jaringan rambut bersel satu atau banyak yang dibentuk dari sel epidermis (kulit). Trikoma ini menyimpan bahan-bahan aktif ganja, seperti tetrahydrocannabinol (THC) dan cannabidiol (CBD), yang menimbulkan efek “melayang”.

Meski begitu, Jiang dan tim belum mengetahui secara pasti asal tanaman ganja tersebut. Hanya, berdasarkan cara penempatan ganja, para peneliti beranggapan tanaman ini masih dalam keadaan segar saat diletakkan di atas mayat. Hal itu membuka kemungkinan bahwa ganja tersebut tumbuh tak jauh dari sekitar makam. Makam ini terletak di barat laut Turpan Basin, merupakan pemberhentian penting Jalur Sutra.

Makam berganja ditemukan di antara 240 makam yang diyakini memiliki tradisi Subeixi. Orang-orang Subeixi menjalani kehidupan pastoral dengan hanya memakan sejumlah kecil tanaman gandum. Kehidupan mereka kemudian berkembang ke arah semi-pertanian.

Beberapa penelitian sebelumnya mengungkapkan bahwa tradisi Subeixi menggunakan ganja untuk sarana spiritual. Studi delapan tahun silam, misalnya, menemukan pasokan besar bunga ganja di pemakaman Yanghai. Tanaman tersebut mungkin dipilih karena dianggap bisa memfasilitasi komunikasi antara manusia dan roh dari efek “melayang” yang ditimbulkannya.

“Kaum ini kerap pula menggunakannya sebagai perangsang nafsu makan,” tulis Ethan B. Russo, pakar psikofarmakologi dari International Cannabinoid Research Society, American Botanical Council, dalam Journal of Experimental Botany. Artikel yang terbit pada September 2008 itu berjudul “Phytochemical and genetic analyses of ancient cannabis from Central Asia”.

Baru-baru ini bibit ganja juga ditemukan dari sebuah makam seorang perempuan di kawasan Siberia. Perempuan tersebut kemungkinan meninggal akibat kanker payudara dan telah menggunakan ganja untuk mengobati penyakitnya.

Meski tanaman ganja dapat dibuat menjadi kain, Jiang dan tim tak menemukan tekstil rami dari pemakaman Turpan. Benih tanaman, menurut tim, juga terlalu sedikit untuk dimanfaatkan sebagai sumber makanan praktis. Karena itu, mereka menyimpulkan ganja di dalam makam digunakan untuk sarana spiritual.

“Setidaknya tradisi inilah yang tersebar luas di masyarakat Eurasia bagian tengah selama milenium pertama sebelum Masehi,” begitu Jiang menuliskan.

ECONOMIC BOTANY | JOURNAL OF EXPERIMENTAL BOTANY | AMRI MAHBUB

Berita terkait

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

8 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

12 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

12 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

13 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

3 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

4 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya