Catat, Ini Dia Saat yang Paling Tepat Amati Supermoon
Editor
Yocta Nurrahman
Senin, 14 November 2016 16:56 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Fenomena supermoon terbesar sepanjang abad ke-21 yang terjadi hari ini, Senin, 14 November 2016, dan besok bisa diamati sejak bulan terbit di ufuk timur sekitar pukul 17.39 WIB hingga terbenam di ufuk barat.
Kepala Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin menjelaskan, supermoon adalah bulan purnama terbesar dan paling terang, sehingga pengamatannya sama seperti pengamatan bulan purnama pada umumnya, sehingga cenderung tak membutuhkan alat khusus.
"Supermoon adalah purnama yang terdekat, terbesar, dan paling terang. Jadi pengamatan sama dengan pengamatan purnama umumnya. Bisa diamati sejak terbit di ufuk timur atau saat magrib hingga terbenam di ufuk barat," ucap Thomas saat dihubungi Antara di Jakarta, Senin ini.
Hanya saja, pengamatan bisa terganggu cuaca, misalnya awan ataupun hujan. Namun Thomas meyakinkan, biasanya masih ada peluang melihat penampakan bulan purnama.
Baca: Supermoon Pemicu Bencana? Begini Jawaban Kepala Lapan
"Kalau terhalang awan, tidak mungkin melihatnya. Tapi biasanya semalam suntuk ada saja peluang awan tersibak yang menampakkan purnama," ujarnya.
Sementara itu, dalam kesempatan berbeda, wakil presiden komunitas Astronomi Populer, Robin Scagell, seperti dilansir Telegraph.co.uk, menuturkan pegunungan dan lautan bisa menjadi alternatif lokasi melihat penampakan supermoon. "Saya selalu senang melihat orang menggunakan teropong. Mereka keluar rumah untuk melihat fenomena ini, misalnya, dari lautan," katanya.
Saat berada dalam posisi lebih dekat dan lebih cerah penampakannya, bulan akan terlihat oranye dan merah. Namun, setelah berada di posisi yang semakin tinggi di langit, warnanya akan kembali putih atau kuning.
ANTARA