Yoga Kembangkan Pengasap Ikan Ramah Lingkungan

Reporter

Senin, 28 November 2016 23:00 WIB

Seorang pekerja memanggang ikan asap Mangut di kawasan pengasapan Bandarharjo, Semarang, Kamis (26/4). TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Jakarta - Terbayang bagaimana pengasapan ikan? Asap pekat memenuhi ruangan sehingga mata menjadi perih dan debu yang bertebaran di mana-mana.

Alat pengasap ikan ramah lingkungan bernama Gibara sekilas berbentuk seperti lemari pendingin.

Sang kreator, Stedi Yoga Santosa, menjelaskan bahwa alat pengasap ikan ini lebih ramah lingkungan karena tidak ada asap tebal yang keluar selama pengasapan serta menghasilkan produk tambahan berupa asap cair serta minyak.

Hasil produk tambahan berupa asap cair dan minyak itu bisa dimanfaatkan sebagai bahan pengawet makanan, pengawet kayu, pembasmi hama tanaman, dan bahan penggumpal karet.

"Karena alatnya berbahan stainless steel dan pengasapannya tertutup, hasil ikan asap lebih bersih dan lebih steril dibanding menggunakan metode pengasapan secara tradisional," katanya.

Kematangan ikan asap lebih merata, pengasapan lebih cepat, penggunaan bahan bakar berupa sabut dan tempurung kelapa lebih efisien, serta mudah dalam pengoperasian dan perawatan.

"Ikan yang akan diasapi disusun pada rak pengasap dengan digantung atau disusun sejajar, kemudian tutup pintu ruang chamber pengasap serta nyalakan kondensator dan api pada bahan bakar di tungku pengasap, sedangkan suhu pengasapan berkisar 50 sampai 70 derajat Celcius," ujarnya.

Bahan bakar pengasap bisa berupa sabut atau tempurung kelapa, pelepah daun kelapa atau potongan jenis kayu keras.

Menurut dia, pengasapan ikan membutuhkan waktu 1,5 hingga 2 jam atau disesuaikan dengan kebutuhan tingkat kematangan serta jenis ikan.

"Tambahan produk asap cair dan minyak bisa mencapai setengah liter dalam setiap pengasapan ikan," katanya.

Asap cair dihasilkan melalui kondensasi pada alat pengasap ikan saat pengasapan berlangsung.

"Asap panas keluar dari kotak pengasap melalui pipa menuju tabung kondenser yang akan dikondensasi atau pengembunan, dan hasilnya berupa asap cair dan minyak ikan selanjutnya ditampung pada tabung yang telah disediakan, sedangkan asap yang tidak terproses akan dialirkan kembali ke dalam kotak pengasap," ujarnya.

Kalau dikemas menggunakan plastik kedap udara, kata dia, ikan asap produksi alat pengasap ikan akan bertahan hingga 2 atau 3 bulan dan ini dinilai sangat menguntungkan.

Ketua Klaster Bandeng Kota Semarang Petrus Sugiyanto mengaku berminat menggunakan alat pengasap ikan ini dalam industri pengasapan ikan yang dikelolanya.

"Selaku pelaku pengolahan ikan, kami menilai alat pengasap ikan ini tepat guna karena tidak menimbulkan pencemaran lingkungan berupa asap yang mengganggu sekali, biasanya asap masih ke mana-mana dan di Jateng belum ada alat seperti ini," ujarnya.

Ia mengungkapkan kelemahan pengolahan ikan asap secara tradisional adalah kurang higienisnya hasil ikan asap karena faktor sarana pengasapan, penggunaan bahan bakar kayu yang besar sehingga boros, kematangan ikan asap tidak merata.

Selain itu, membutuhkan tempat pengasapan yang luas. Dari segi kesehatan, dapat mengganggu kesehatan mata, pernapasan, dan kulit, serta lingkungan di sekitar tempat pengolahan menjadi tercemar asap.

Petrus berpendapat bahwa alat pengasap ikan yang hak patennya telah diajukan ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia ini bisa dipakai oleh seluruh pelaku UMKM di bidang pengasapan ikan yang rata-rata memproduksi ikan asap 100 s.d. 150 kilogram per hari.

Apalagi, kata dia, harga alat pengasap ikan cukup terjangkau bagi kalangan pelaku UMKM yang tersebar di Jateng.

Alat pengasap ikan dengan kapasitas produksi 100 kg dijual dengan harga Rp25 juta, sedangkan yang berkapasitas 25 kg hanya dijual Rp12 juta.

Sementara itu, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Tengah Tegoeh Wynarno Haroeno meminta pemerintah provinsi setempat untuk mengembangkan sekaligus memproduksi massal alat pengasap ikan yang ramah lingkungan.

"Alat pengasap ikan ini merupakan salah satu penemuan fenomenal sebab memiliki banyak keunggulan dibanding alat yang sudah ada sebelumnya," katanya.

Ia merasa optimistis alat pengasap ikan akan disambut baik oleh para pelaku UMKM di bidang pengasapan ikan dari berbagai daerah.

"Ini sesuai dengan apa yang diinginkan Bapak Gubernur (Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, red.) supaya pemerintah bisa membantu pelaku UMKM, terutama di bidang pengasapan ikan," ujarnya.

ANTARA

Berita terkait

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

9 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

10 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

11 hari lalu

Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

Gagasan kereta cepat Jakarta-Surabaya muncul pada 2008, awalnya Indonesia menggandeng Jepang

Baca Selengkapnya

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

34 hari lalu

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

37 hari lalu

Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

Skema login baru membuat Telegram bisa diakses di luar daerah bersinyal. Namun, di baliknya ada risiko peretasan.

Baca Selengkapnya

Grab Jadi Perusahaan Teknologi Pertama yang Peroleh Sertifikasi Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU

37 hari lalu

Grab Jadi Perusahaan Teknologi Pertama yang Peroleh Sertifikasi Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU

KPPU memberikan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha kepada PT Grab Teknologi Indonesia atau Grab.

Baca Selengkapnya

10 Rekomendasi Laptop Rp 3 Jutaan Terbaru dengan Fitur Lengkap

38 hari lalu

10 Rekomendasi Laptop Rp 3 Jutaan Terbaru dengan Fitur Lengkap

Berikut ini deretan rekomendasi laptop Rp3 jutaan dengan fitur lengkap dari berbagai merek, mulai dari Asus, Axioo, HP, hingga Lenovo.

Baca Selengkapnya

Pegiat Teknologi: Notion Mudahkan Tugas dan Proyek

42 hari lalu

Pegiat Teknologi: Notion Mudahkan Tugas dan Proyek

Kemampuan Notion terlihat dalam kesanggupannya menyediakan lingkungan kerja yang terintegrasi.

Baca Selengkapnya

Masih Pakai Kuli Panggul, Ombudsman Minta Bulog Adopsi Teknologi untuk Percepat Bongkar Muat

47 hari lalu

Masih Pakai Kuli Panggul, Ombudsman Minta Bulog Adopsi Teknologi untuk Percepat Bongkar Muat

Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika mengkritik pengiriman dan bongkar muat beras impor oleh Bulog yang terbilang lama.

Baca Selengkapnya

Alasan Huawei Patenkan Sensor Sidik Jari Ultrasonik Buatan Sendiri

51 hari lalu

Alasan Huawei Patenkan Sensor Sidik Jari Ultrasonik Buatan Sendiri