Kantongi Paten, Amazon Punya 2 Konsep Antar Paket Pakai Drone

Reporter

Sabtu, 14 Januari 2017 04:10 WIB

Amazon Prime Air. amazon.com

TEMPO.CO, Jakarta - Bayangkan beberapa drone diterbangkan bersamaan. Tentunya pemandangan layaknya sekawanan burung yang tengah terbang akan terlihat. Itulah yang akan dilakukan Amazon, perusahaan e-commerce global yang berbasis di Washington, DC, Amerika Serikat, pada tahun ini.

Setelah mengajukan permohonan paten teknologi kawanan drone tersebut ke pemerintah Amerika pada 19 Februari 2015, Amazon akhirnya mendapatkan paten tersebut pada akhir 2016.

“Harapannya, kawanan pesawat tanpa awak tersebut dapat mengangkut beban lebih berat dan dapat menempuh jarak lebih jauh ketimbang drone yang ada selama ini,” demikian tertulis dalam permohonan paten yang diajukan seperti dikutip dari laman Patent Yogi, akhir pekan lalu.

Hanya dalam satu dekade, teknologi drone mengalami lompatan yang sangat jauh. Tak hanya untuk balapan, pesawat tanpa awak yang sejarahnya bermula dari mainan remote control ini telah dimanfaatkan untuk mengambil sampel penelitian di tempat-tempat terpencil. Pada 2015, Amazon mulai memanfaatkannya untuk mengirim paket pesanan.

Menurut Amazon Technologies Inc, modul kawanan drone lebih fleksibel ketimbang drone berukuran besar. Saat sudah tidak diperlukan, kumpulan drone tersebut bisa memisahkan diri dan beroperasi secara independen untuk membawa beban yang lebih kecil. Selain itu, kawanan drone membutuhkan listrik lebih sedikit ketimbang pesawat nirawak besar tunggal.

Dalam deskripsi paten, Amazon menjelaskan bahwa kawanan drone ini mampu mengangkut barang dalam segala ukuran, bobot, dan kuantitas. Sebagai gambaran, rata-rata quadcopter— drone dengan empat baling-baling—dapat mengangkut beban sekitar 5 kilogram dan terbang selama 30 menit. Artinya, Amazon membutuhkan sekitar 80 drone untuk mengangkat satu unit motor Harley-Davidson Touring yang bobotnya mencapai 400 kilogram.

Paten ini bukanlah satu-satunya yang didapatkan Amazon pada tahun lalu. Pada 5 April 2016, perusahaan besutan Jeff Bezos itu memperoleh paten untuk pengiriman paket melalui Airborne Fulfillment Center (AFC) menggunakan skema pesawat nirawak. Jadi, Amazon akan menggunakan wahana tanpa awak semacam Zeppelin untuk membawa barang ke wilayah udara di ketinggian 13.716 kilometer (di atas zona pesawat terbang).

“Setelah itu, satu per satu barang diantarkan menggunakan drone dari ‘gudang terbang’ ini ke alamat yang dituju,” kata pihak Amazon seperti dikutip dari Live Science.

Untuk melindungi dua skema pengiriman tersebut, Amazon bahkan membuat paten keamanannya, yakni skema perlindungan drone dari ancaman peretas dan tembakan panah.

Melihat kesuksesan Amazon dalam pengiriman paket menggunakan drone di Inggris, bukan tak mungkin nantinya kawanan drone dan “gudang terbang” ini akan menjelajahi dunia.

PATENT YOGI | LIVE SCIENCE | AMRI M


Berita terkait

Alasan Tesla, Google, dan Amazon Kembali PHK Karyawan

13 hari lalu

Alasan Tesla, Google, dan Amazon Kembali PHK Karyawan

Raksasa teknologi Tesla, Google, dan Amazon melakukan PHK karyawan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Susul Spotify, Amazon Music Besut Playlist AI Bernama Maestro

14 hari lalu

Susul Spotify, Amazon Music Besut Playlist AI Bernama Maestro

Amazon Music juga ikut menyediakan teknologi playlist AI. Fitur yang sedang populer dikembangkan oleh penyedia musik streaming.

Baca Selengkapnya

Staf Google Gelar Aksi Duduk Memprotes Kontrak dengan Israel

15 hari lalu

Staf Google Gelar Aksi Duduk Memprotes Kontrak dengan Israel

Para pengunjuk rasa menekan Google untuk mengakhiri kontraknya dengan Amazon untuk proyek cloud dan pembelajaran mesin Israel.

Baca Selengkapnya

7 Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Pemilik Louis Vuitton Kalahkan Bos Amazon dan Tesla

19 hari lalu

7 Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Pemilik Louis Vuitton Kalahkan Bos Amazon dan Tesla

Forbes merilis orang terkaya di dunia, nomor 1 Bernard Arnault pemilik Louis Vuitton. Selanjutnya Jeff Bezos dan Elon Musk. Prajogo Pangestu ke berapa

Baca Selengkapnya

Game Fallout Diadaptasi Menjadi Serial akan Diluncurkan pada 11 April 2024, Simak Sinopsisnya

48 hari lalu

Game Fallout Diadaptasi Menjadi Serial akan Diluncurkan pada 11 April 2024, Simak Sinopsisnya

Serial Fallout akan menceritakan kehidupan pascaperang nuklir global

Baca Selengkapnya

Karyawan Google Dipecat setelah Lancarkan Protes Pro-Palestina

54 hari lalu

Karyawan Google Dipecat setelah Lancarkan Protes Pro-Palestina

Karyawan tersebut melancarkan protes ketika kepala Google Israel Barak Regev berpidato di sebuah konferensi industri di Kota New York, AS

Baca Selengkapnya

Tablet Baru Oukitel RT8 Tawarkan Baterai Gahar dan Kamera Malam

56 hari lalu

Tablet Baru Oukitel RT8 Tawarkan Baterai Gahar dan Kamera Malam

Tablet kekar dari Oukitel ini baru akan diluncurkan akhir bulan ini. Simak spesifikasi lengkap dan informasi harganya.

Baca Selengkapnya

Microsoft akan Mengakhiri Dukungan Android di Windows 11

56 hari lalu

Microsoft akan Mengakhiri Dukungan Android di Windows 11

Microsoft mengakhiri dukungan untuk Windows Subsystem for Android (WSA), Amazon Appstore di Windows 11 tidak akan lagi didukung setelah 5 Maret 2025

Baca Selengkapnya

Daftar Terbaru Perusahaan Raksasa Teknologi Dunia yang PHK Karyawan, Ada Sony dan Amazon

58 hari lalu

Daftar Terbaru Perusahaan Raksasa Teknologi Dunia yang PHK Karyawan, Ada Sony dan Amazon

Per 4 Maret 2024, sebanyak 186 perusahaan teknologi telah melakukan PHK terhadap 49.386 karyawan.

Baca Selengkapnya

Realme Narzo 70 Pro 5G akan Diluncurkan, Ada Fitur Air Gestures

3 Maret 2024

Realme Narzo 70 Pro 5G akan Diluncurkan, Ada Fitur Air Gestures

Realme mulai membocorkan spesifikasi Narzo 70 Pro 5G sebagai ponsel premium

Baca Selengkapnya