TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan teknologi Israel, Cellebrite, yang terkenal dengan peretasan dan penguncian data ponsel pintar kabarnya menjadi korban peretasan. Cellebrite biasa digunakan oleh pemerintah dan penegak hukum untuk membuka atau mengekstraksi data ponsel pelaku kejahatan.
Motherboard melalui sumber yang dirahasiakan dan telah melegitimasinya, mendapatkan informasi bahwa peretas tersebut telah memperoleh 900 Gigabita data perusahaan. Bahkan Cellebrite telah mengkonfirmasi pencurian data tersebut, seperti dilansir melalui Phonearena.com, Senin 16 Januari 2017.
Menurut Motherboard, data sepertinya muncul sebagian dari domain my.cellebrite, pada bagian pengguna di dalam situs tersebut. Dan data yang diretas termasuk potongan barang bukti dari ponsel yang diretas, bersama dengan username dan password untuk mengakses situs perusahaan.
Cellebrite sendiri mengeluarkan pernyataan melalui situsnya dan membenarkan peretasan data. Cellebrite menyatakan penyelidikan atas peretasan ini tengah berjalan.
Melalui siaran persnya, Cellebrite menyakan informasi yang dicuri adalah dari akun database yang sudah lama dan termasuk didalamnya dasar kontak informasi beberapa pengguna dan password hash dari mereka yang belum bermigrasi ke sistem yang lebih baru.
Cellebrite menyatakan pihaknya sedang menghubungi pelanggan yang terkena dampak. Namun tetap menyarankan semua pengguna untuk mengubah password mereka sebagai tindakan pencegahan.
Kebocoran data mengungkapkan bahwa selain berhubungan dengan penegakan hukum Amerika Serikat, perusahaan Israel ini telah juga bekerja untuk negara-negara seperti Rusia, Turki, dan Uni Emirad Arab. Namun, belum diketahui layanan apa yang disediakan Celebrite kepada ketiga negara.
Nama Cellebrite menjadi terkenal setelah dikaitkan dengan upaya FBI untuk membuka data iPhone pelaku penembakan San Bernadino, Syed Rizwan Farook. Produk utama Cellebrite adalah perangkat yang disebut Unversal Forensic Extraction Device (UFED). Perangkat milik Cellebrite ini diketahui mampu mengambil data dari dalam ponsel yang terkunci.
