Gemar Berpose Simbol 2 Jari? Awas, Pencurian Sidik Jari!  

Reporter

Senin, 16 Januari 2017 17:11 WIB

Pharrell Williams, mengcungkan kedua jarinya di depan logo PBB sebelum berbicara di aula Majelis Umum PBB pada Hari Kebahagiaan Internasional dengan tema "Anak Muda Mendukung Aksi Iklim" di markas besar PBB di New York, 20 Maret 2015. Stuart Ramson/Invision for the United Nations Foundation/AP Images

TEMPO.CO, Jakarta - Tim peneliti di Japan National Institute of Informatics (NII) mengingatkan adanya bahaya pencurian sidik jari dari foto-foto dengan pose dua jari atau formasi yang membentuk simbol peace.

Teknologi rekognisi sidik jari saat ini terjual bebas untuk memverifikasi identitas, seperti saat menyalakan ke ponsel pintar, tablet, atau laptop. Penyebaran perangkat mobile dengan kamera berkualitas tinggi dan situs media sosial, di mana foto dapat dengan mudahnya diunggah, meningkatkan risiko bocornya informasi personal.

Para peneliti NII mampu mengkopi sidik jari berdasarkan foto yang dijepret dengan kamera digital sejauh 3 meter dari subyek. "Hanya dengan menunjukkan tanda peace saat foto, sidik jari sangat mudah tersebar," kata peneliti NII, Isao Echizen, kepada Sankei Shimbun, seperti dilansir AFP. "Data sidik jari dapat dibuat ulang jika sidik jari jelas terlihat dengan fokus dan pencahayaan yang baik," ujarnya kepada televisi Yomiuri.

Echizen menambahkan, teknologi canggih tak diperlukan untuk pencurian identitas tersebut dan siapa pun bisa melakukan itu.

NII menyatakan mereka mengembangkan film transparan yang mengandung titanium oksida yang bisa ditempelkan di jari untuk menyembunyikan sidik jari. Namun teknologi itu belum siap tersedia setidaknya dua tahun dari sekarang.

ANTARA

Berita terkait

Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

8 jam lalu

Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

Pemasangan dinding diharapkan bisa mencegah orang berkumpul di seberang jalan untuk mengambil foto Gunung Fuji di Jepang dan mengganggu sekitar.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

12 jam lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

14 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

18 jam lalu

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

Piala Thomas 2024 menjadi turnamen keenam yang diikutinya sepanjang karier Kento Momota sejak debut di ajang ini 2014.

Baca Selengkapnya

Diduga Dibuang di Jalanan Shibuya, Album SEVENTEEN Duduki Puncak Tangga Lagu Jepang

19 jam lalu

Diduga Dibuang di Jalanan Shibuya, Album SEVENTEEN Duduki Puncak Tangga Lagu Jepang

Album SEVENTEEN menduduki peringkat pertama tanggal album utama di Jepang, tapi baru-baru ini viral video album itu dibuang

Baca Selengkapnya

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

1 hari lalu

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

Yakiniku yang disajikan dalam Jyubako atau bento box memberikan kesan menarik dengan makanan yang bervariasi, kaya nutrisi, dan terkontrol porsinya.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

1 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

1 hari lalu

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

Hari ini, 68 tahun lalu, Jepang menemukan penyakit epidemi yang disebut Minamata. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

2 hari lalu

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

Faktanya, ini bukan kasus pertama karena peretasan data dalam game-game Pokemon merajalela di antara pemain curang.

Baca Selengkapnya

Masjid Indonesia Nagoya di Jepang Mulai Dibangun, Selesai 2025

2 hari lalu

Masjid Indonesia Nagoya di Jepang Mulai Dibangun, Selesai 2025

Masjid Indonesia Nagoya sudah memasuki tahap pembangunan. Nilai proyek masjid Indonesia ini sekitar Rp 9,9 miliar.

Baca Selengkapnya