Live Streaming Diprediksi Semakin Populer Tahun Ini

Reporter

Senin, 16 Januari 2017 23:00 WIB

Ilustrasi musik streaming. Throwedmag.com

TEMPO.CO, Jakarta - Praktisi media sosial Burhan Abe menilai layanan siaran langsung (live streaming) akan semakin tren di 2017 berkat kemudahan akses internet.

"Sejak internet lebih mudah. Dulu, pakai pulsa. Sekarang paket data, ponsel lebih ringan buat buka apa pun," kata Abe saat dihubungi Antara News, Senin.

Aplikasi live streaming seperti Bigo, Nono dan Kitty Live muncul sejak dua tahun belakangan, namun baru mendapat audiens di Indonesia tahun lalu.

Penggunaanya semakin akrab bagi orang di kota besar berkat paket data yang dibuat oleh para operator. Misalnya, menyediakan paket internet yang menyediakan kuota ekstra untuk menikmati layanan live streaming.

Sejak live streaming muncul, platform media sosial seperti Facebook dan Instagram turut serta menyediakan fitur tersebut untuk merebut hati para penggemarnya.

Perkembangan media sosial juga menimbulkan pergeseran perilaku penggunanya, termasuk ketika live streaming masuk.


Ingin tampil

Live streaming ini memberikan panggung bagi siapa saja untuk tampil, tanpa melihat apakah dia sebelumnya merupakan orang terkenal.

"Orang ingin tampil. Sekarang, nggak ada hubungannya dia public figure atau bukan," kata dosen tamu di salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta itu.

Ia memberi contoh pada tahun 90an, orang meniru tokoh terkenal. Tahun 2000an, orang terkenal menciptakan sendiri audiens mereka, seperti yang terjadi pada ajang pencarian bakat.

"Sekarang, mau ngetop di media sosial," kata dia.

Para penyiar menggunakan platform tersebut untuk menghasilkan uang antara lain dari orang yang menonton siaran mereka.

Sayangnya, ada pengguna yang memanfaatka platform ini untuk membuat konten negatif, misalnya pornografi, sehingga membuat layanan seperti Bigo sempat diblokir oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) beberapa waktu lalu.

Menurut dia, pengguna layanan memanfaatkan hal tersebut untuk mendorong pengunjung di akun mereka.

Tetapi, ia menilai penyalahgunaan tersebut akan dapat diblokir oleh operator.

Bila pun ada yang masih membandel membuat konten negatif, pengguna lain yang merasa tidak nyaman dapat melaporkannya sebagai "spam" dan dapat ditindaklanjuti oleh penyelenggara.

Lama-kelamaan, menurut dia, kebiasaan seperti itu dapat menimbulkan pemahaman bahwa konten seperti itu tidak dibenarkan.



ANTARA

Berita terkait

Pilih Unpad di SNMPTN? Cek Persaingan Kuota Jurusan TI dan Manajemen di Sini

15 Februari 2022

Pilih Unpad di SNMPTN? Cek Persaingan Kuota Jurusan TI dan Manajemen di Sini

Pendaftar SNMPTN yang memilih Teknik Informatika atau Manajemen di Unpad siap-siap bersaing ketat. Memperebutkan satu kursi dari puluhan pelamar.

Baca Selengkapnya

BNI Alokasikan Capex TI 3 persen dari Pendapatan

10 Februari 2022

BNI Alokasikan Capex TI 3 persen dari Pendapatan

BNI menggunakan capex TI untuk pengembangan fitur-fitur yang relevan dengan kebutuhan layanan perbankan digital nasabah sebagai bank digital dengan keunggulan bisnis global.

Baca Selengkapnya

Indonesia Kalah Soal TI dari Malaysia, Ini Kata Tokopedia

16 Oktober 2019

Indonesia Kalah Soal TI dari Malaysia, Ini Kata Tokopedia

Tokopediamenyebut bahwa saat ini pemerintah tengah berfokus dalam pengembangan SDM di sektor teknologi.

Baca Selengkapnya

Rudiantara Paparkan Belanja ICT Rendah ke Jokowi

14 Oktober 2019

Rudiantara Paparkan Belanja ICT Rendah ke Jokowi

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menunjukkan data bahwa belanja infrastruktur teknologi komunikasi dan informasi (ICT) Indonesia rendah.

Baca Selengkapnya

500 Startup di Dalam Negeri Kekurangan Tenaga TI

16 Juli 2018

500 Startup di Dalam Negeri Kekurangan Tenaga TI

Perusahaan marketplace talenta teknologi, Ekrut, mencatat terdapat lebih dari 500 startup lokal yang kekurangan tenaga Teknologi Informasi (TI).

Baca Selengkapnya

Cegah Terkena Ransomware, Masyarakat Diminta Terapkan 4 Hal Ini

1 Juli 2017

Cegah Terkena Ransomware, Masyarakat Diminta Terapkan 4 Hal Ini

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menghimbau masyarakat menerapkan empat kebiasaan penting agar terhindar dari serangan ransomware.

Baca Selengkapnya

Aturan Right To Be Forgotten Menunggu Peraturan Pemerintah  

28 November 2016

Aturan Right To Be Forgotten Menunggu Peraturan Pemerintah  

Apakah akan diberikan kepada orang yang telah diputuskan tidak bersalah oleh pengadilan atau yang sudah menjalani hukuman.

Baca Selengkapnya

Pengguna Ponsel Indonesia Rata-rata Pakai 31 Aplikasi  

25 November 2016

Pengguna Ponsel Indonesia Rata-rata Pakai 31 Aplikasi  

Data yang berasal dari Teknopreneur ini menyatakan bahwa sebanyak 38 persen aplikasi yang dipasang adalah games.

Baca Selengkapnya

Wapres: Pelaku Industri Informatika Harus Terus Berinovasi  

31 Agustus 2016

Wapres: Pelaku Industri Informatika Harus Terus Berinovasi  

Pameran ICT diharapkan menjadi tempat belajar meningkatkan dan mengembangkan teknologi informatika karena pengguna Internet Indonesia sangat besar.

Baca Selengkapnya

Netizen Yogya Awasi Kinerja Pemerintah

15 Agustus 2016

Netizen Yogya Awasi Kinerja Pemerintah

Para pengguna Internet juga mengawasi transparansi kinerja pemerintah termasuk penggunaan anggaran.

Baca Selengkapnya