Hugo Barra Mundur, Xiaomi Kehilangan Senjata Rahasia

Reporter

Editor

Erwin prima

Senin, 23 Januari 2017 15:16 WIB

Xiaomi vice president Hugo Barra, memperlihatkan kecanggihan kamera Xiaomi Redmi Note 3 saat diluncurkan di Hong Kong, China, 21 Maret 2016. Ponsel yang diperkirakan akan dijual seharga 2 juta-an ini siap menyaingi pasar ponsel pintar seperti Asus, Samsung dan Iphone. REUTERS

TEMPO.CO, Beijing - Wakil Presiden Internasional Xiaomi, Hugo Barra, hari Minggu, 22 Januari 2017, mengumumkan melalui Facebook bahwa dia akan meninggalkan posisinya di perusahaan Cina itu pada bulan Februari tahun ini.

Setelah menjadi wakil presiden operasi global untuk Xiaomi dan selalu tampil dalam event-event internasional Xiaomi selama lebih dari tiga tahun, ahli komputer asal Brasil itu mengatakan bahwa ia akan meninggalkan Beijing dan kembali ke Silicon Valley.

Baca:
Stasiun Antariksa Internasional Melayang di Langit Jakarta
Ingin Buat Rompi Antipeluru Hebat, Ilmuwan Ini Teliti Rambut
Populasi Harimau Sumatera di Bengkulu Tersisa 17 Ekor

Sebelum di Xiaomi, Barra bekerja di manajemen produk Google dan menjabat sebagai juru bicara untuk divisi Android Google. Ia bergabung dengan perusahaan Cina itu “dengan peluang untuk membantu mengubah startup muda menjadi pemain global." Media menyebut Barra sebagai "senjata rahasia" Xiaomi dalam menjalani perang di dunia digital.

Barra mengungkap alasan pribadi di balik kepergiannya. "Saya menyadari bahwa beberapa tahun terakhir hidup di lingkungan tunggal telah mengambil sebagian besar hidup saya dan mulai mempengaruhi kesehatan saya. Teman-teman saya, apa yang saya anggap sebagai rumah saya, dan kehidupan saya kembali ke Silicon Valley, yang juga lebih dekat dengan keluarga saya. Melihat betapa banyak yang saya tinggalkan beberapa tahun terakhir ini, jelas bagi saya bahwa sudah tiba saatnya untuk kembali. "

Bin Lin, pendiri dan presiden dari Xiaomi, membalas posting Facebook tersebut. Ia berterima kasih kepada Barra untuk layanannya dan mengumumkan bahwa perannya akan diisi oleh Xiang Wang, wakil presiden senior Xiaomi saat ini.

Dia juga mengatakan bahwa Barra dan Xiaomi tidak berpisah sepenuhnya. “Wakil presiden internasional sebelumnya masih akan bekerja sama dengan [Lin] dalam peran barunya sebagai penasihat Xiaomi," ujarnya.

CNET | ERWIN Z

Berita terkait

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

2 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

11 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

15 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

15 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

16 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

4 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya