Facebook dan Google Perangi Berita Palsu di Pemilu Prancis

Reporter

Editor

Erwin prima

Senin, 6 Februari 2017 22:14 WIB

Logo Facebook dan Google.

TEMPO.CO, Paris - Berita palsu di Facebook dan Google mencapai jutaan orang selama pemilu AS, dan Prancis ingin memastikan pemilu mereka tidak mengalami hal tersebut.

Untuk itu, Facebook telah bekerja sama dengan delapan organisasi berita utama termasuk Agence France Presse (AFP), LeMonde dan Les Echos untuk memerangi informasi palsu selama pemilu April di Prancis.

Baca:
Asus ZenFone 3 Max ZC553KL, Andalkan Baterai Besar
Sudah Mewabah di Afrika, Ulat Armyworm Ancam Asia
Peretas Rusia Mengguncang Amerika, Siapa Sebenarnya Mereka?

Jika pengguna melaporkan sebuah artikel, hal itu akan dikirim ke sebuah portal khusus yang diawaki oleh pakar media. Setelah diverifikasi sebagai palsu oleh setidaknya dua organisasi, pengguna akan diperingatkan, dan akhirnya, artikel berdasarkan fakta akan diusulkan sebagai gantinya. Facebook dan Google akan mengurangi eksposur web yang melakukan pelanggaran berulang kali.

Upaya lain bernama CrossCheck, diluncurkan oleh Google News Lab, koalisi berita the First Draft dan 17 mitra media. "Inisiatif ini akan membantu publik mengetahui apa dan siapa yang harus dipercaya di media sosial, pencarian web dan konsumsi berita online umum dalam beberapa bulan mendatang," menurut situs tersebut.

Upaya terakhir ini akan membutuhkan tenaga kerja yang cukup besar, sehingga kelompok media Prancis telah meminta mahasiswa jurnalistik untuk membantu.

Karena tenaga kerja itu perlu memeriksa berbagai cerita, kelompok media Prancis awalnya enggan bermitra dengan Facebook. Namun, Facebook mengatakan bahwa algoritma akan menyingkirkan sebagian besar posting palsu.

"Itu bagian yang meyakinkan kami untuk bergabung dengan Facebook," kata Direktur LeMonde Jérôme Fenogliov. "Untuk pertamanya, kami dapat memberikan umpan balik pada algoritma tersebut jika ada masalah editorial dengan artikel."

Sementara upaya ini menargetkan berita pemilu Prancis, Google dan Facebook bakal membawanya pada saat pemilu Jerman yang akan datang. "Ini pertama kalinya kami mencoba inisiatif tersebut untuk suatu jangka waktu yang panjang," kata Jenni Sargent dari First Draft. "Jika berhasil, kami akan terus melakukan itu."

Putaran pertama pemilihan Prancis berlangsung pada 23 April, dan putaran kedua kemungkinan dijadwalkan pada bulan Mei.

ENGADGET | ERWIN Z

Berita terkait

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

11 jam lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

6 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

7 hari lalu

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

Chatbot Meta AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti percakapan teks, memberi informasi terbaru dari internet, menghubungkan sumber, hingga menghasilkan gambar dari perintah teks.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

11 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

14 hari lalu

Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

Selain CEO Apple Tim Cook, Jokowi tercatat beberapa kali pernah bertemu dengan bos-bos perusahaan dunia. Berikut daftarnya:

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

16 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

24 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

24 hari lalu

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

25 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Sudah Bisa Diakses, Facebook Bikin Pembaruan Fitur Video Jadi Mirip di TikTok

27 hari lalu

Sudah Bisa Diakses, Facebook Bikin Pembaruan Fitur Video Jadi Mirip di TikTok

Pada aplikasi TikTok telah menjadi pedoman tetap namun bagi Facebook, ini sebuah inovasi dan kemajuan.

Baca Selengkapnya