Komisioner KPU RI Arief Budiman, memeriksa ketersediaan logistik saat melakukan pemantauan pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta di TPS 78 Kelurahan Cipinang Muara, Jatinegara, Jakarta Timur, 15 Februari 2017. Arief Budiman menyatakan logistik Pilkada serentak 2017 telah didistribusikan ke 101 daerah dan hingga saat ini tidak ada laporan adanya kendala pendistribusian logistik serta memastikan logistik telah sampai di daerah yang akses transportasinya sulit. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat media sosial Nukman Luthfie berpendapat media sosial turut berperan bagi pemilih untuk menentukan pilihan pasangan calon pada Pillkada DKI 2017.
"Ketika yang belum memilih (menentukan pilihan), lalu di akhir memilih, biasanya karena media sosial," kata Nukman saat dijumpai di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, pemilih yang pada awalnya belum menentukan pilihan dapat terpengaruh oleh teman atau opini yang beredar di media sosial.
Ia juga menilai media sosial juga membantu kesadaran pemilih sehingga angka golongan putih (golput) menurun bila dibandingkan Pilkada DKI 2012.
Tahun ini, sekitar 23 persen warga DKI tidak menggunakan hak pilih, turun dibanding 2012 yang sebesar 36,6 persen.
"Itu karena kesadaran orang dari media sosial," kata dia.