Masyarakat Sesalkan Kenaikan Tarif Angkutan Online

Reporter

Selasa, 21 Maret 2017 23:00 WIB

Pengemudi transportasi berbasis aplikasi online yang menamakan diri Komunitas Pengemudi Online saat menggelar demonstrasi di Parkiran MGK Kemayoran, Jakarta, 3 Agustus 2016. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa warga yang kerap menggunakan jasa taksi di ibu kota menyatakan keberatan dengan rencana tarif taksi online yang akan mirip dengan taksi konvensional.

"Nggak setuju. Di mana-mana, yang mengandalkan teknologi, jadi lebih baik," kata Dhara Fakhira, seorang siswi SMA di Jakarta, Selasa.

Ketika bepergian dengan teman-temannya, ia lebih memilih menggunakan taksi online karena pertimbangan harga yang lebih murah dan armada lebih bagus.

Bila pun tarif taksi online akan naik sehingga sama seperti taksi konvensional, Dhara tetap akan memilih menggunakan taksi online, salah satunya untuk faktor keamanan dan kenyamanan.

"Tetap yang online, teknologi sudah berkembang, ya, harus mengikuti perkembangan," kata dia.

Mitra Angelia, 25, selama ini juga sering menggunakan taksi online daripada taksi konvensional dengan alasan lebih mura, apalagi bila menggunakan uang virtual.

"Tarif jauh banget (dengan taksi konvensional), apalagi kalau buat ke bandara, bisa 50 persen perbandingannya," kata dia.

Menurut dia, tarif taksi dalam jaringan sudah sesuai karena penyedia sudah memasukkan antara lain jarak dan harga bensin untuk biaya yang harus dibayar konsumen.

Perbedaan harga yang cukup jauh antara taksi konvensional dan online juga dirasakan Hermansyah, yang sering menggunakan taksi online ketika bepergian bersama keluarganya.

"Bedanya jauh banget kalau kita naik taksi online di Jakarta dalam kondisi macet. Di jalan lengang pun taksi online masih jauh lebih murah karena sering ada promo diskon," kata Herman.

Pertimbangan lain ia menggunakan taksi berbasis aplikasi ini adalah karena dapat mengetahui biaya perjalanan di muka dan tidak perlu repot mencari di jalan.


"Kalau taksi konvensional, ongkosnya sulit diprediksi dan bikin deg-degan, apalagi kalau macet," kata dia.

Bila tarif taksi online disamakan dengan taksi konvensional, bagi dia akan membuat masyarakat sulit mendapatkan layanan taksi yang harganya terjangkau.

"Taksi online biaya murah ini sangat bermanfaat buat keluarga yang tidak punya mobil, seperti saya ini," kata dia.

Selain itu, meskipun taksi konvensional juga memiliki aplikasi, ia merasa kesulian mendapatkan armada.

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan menyatakan tarif taksi daring atau "online" akan diatur oleh pemerintah daerah untuk melindungi konsumen, terutama saat jam sibuk.

"Konsumen harus dilindungi saat jam sibuk, jangan sampai saat permintaan tinggi kemudian perusahaan menaikkan harga sesukanya. Begitu pun saat jam-jam sepi, pemerintah harus hadir untuk melindungi pengemudi. Jangan sampai banting harga yang pada akhirnya, korbannya adalah pengemudi," kata Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Pudji Hartanto, Senin (20/3).

Pudji mengatakan, tarif pengguna jasa taksi "online" tersebut diatur dalam revisi Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 32 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek.

Menurut dia, dasar pertimbangan tarif jasa taksi online dalam revisi PM 32/2016 untuk melindungi konsumen dan menjaga kesetaraan berusaha.

ANTARA

Berita terkait

Yura Yunita Menangis Menonton Glenn Fredly The Movie, Ingat Kebaikan Mentor Musiknya

4 menit lalu

Yura Yunita Menangis Menonton Glenn Fredly The Movie, Ingat Kebaikan Mentor Musiknya

Yura Yunita terpilih untuk menyanyikan original soundtrack Glenn Fredly The Movie, yang diciptakan oleh mentor musiknya sebelum berpulang.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

8 menit lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Cara Membuat Daftar Isi Otomatis di Google Docs yang Mudah

11 menit lalu

Cara Membuat Daftar Isi Otomatis di Google Docs yang Mudah

Cara membuat daftar isi di Google Docs cukup mudah dilakukan. Anda dapat membuatnya secara otomatis tanpa perlu repot lagi. Ini caranya.

Baca Selengkapnya

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

11 menit lalu

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

Suhu panas muncul belakangan ini di Indonesia, setelah sejumlah besar wilayah daratan benua Asia dilanda gelombang panas (heat wave) ekstrem.

Baca Selengkapnya

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

25 menit lalu

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Peneliti menyebut amarah buruk buat fungsi pembuluh darah, mengganggu fungsi arteri, yang selanjutnya terkait risiko serangan jantung.

Baca Selengkapnya

3 Fakta Tentang Hammersonic 2024 Beserta Band Metal yang Tampil

29 menit lalu

3 Fakta Tentang Hammersonic 2024 Beserta Band Metal yang Tampil

Hammersonic merupakan festival musik rock dan metal terbesar yang mengundang band rock papan atas seperti Lamb of God dan A Day to Remember.

Baca Selengkapnya

5 Smartwatch yang Dilengkapi NFC, Bisa untuk Transaksi

30 menit lalu

5 Smartwatch yang Dilengkapi NFC, Bisa untuk Transaksi

Berikut ini beberapa smartwatch yang ada NFC. Selain untuk memantau kesehatan, smartwatch ini juga bisa digunakan untuk transaksi.

Baca Selengkapnya

Ralf Rangnick Tolak Tawaran Jadi Pelatih Bayern Munchen, Fokus Piala Eropa 2024 Bersama Austria

31 menit lalu

Ralf Rangnick Tolak Tawaran Jadi Pelatih Bayern Munchen, Fokus Piala Eropa 2024 Bersama Austria

Pelatih Timnas Austria, Ralf Rangnick, resmi menolak tawaran Bayern Munchen untuk menggantikan Thomas Tuchel musim depan.

Baca Selengkapnya

Cerita Keluarga Cemara akan Dikemas Panggung Musikal, Ada 30 Show dalam Sebulan

46 menit lalu

Cerita Keluarga Cemara akan Dikemas Panggung Musikal, Ada 30 Show dalam Sebulan

Teater musikal dengan tajuk 'Pertunjukan Panggung Musikal Keluarga Cemara' ini akan digelar selama hampir satu bulan.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

48 menit lalu

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

Mendagri mengingatkan agar KPU melindungi keamanan data pemilih untuk Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya