Hujan Es dan Angin Ribut di Bandung, LAPAN: Itu Badai Sel Tertutup  

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Kamis, 20 April 2017 07:56 WIB

Hujan es di Bandung, Jawa Barat. twitter.com

TEMPO.CO, Bandung - Hujan deras disertai petir, es, dan angin kencang menandai fenomena hujan badai ekstrem di Kota Bandung, Rabu siang, 19 April 2017. Peneliti klimatologi Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Bandung, Erma Yulihastin, mengatakan, dalam ilmu meteorologi, peristiwa itu disebut sebagai badai dalam sel yang tertutup.

Badai itu terjadi karena ada pembentukan awan cumulus menara yang terjadi secara cepat dalam kurun waktu sekitar 20-30 menit untuk mencapai kondisi matang. Pada saat matang dan terjadi hujan, ada interaksi antara proses hujan dengan udara di bawahnya yang lebih kering.

Baca: Hujan Es dan Badai Landa Kota Bandung, BMKG: Anginnya Ekstrim

"Sehingga menimbulkan embusan angin yang sangat kuat di bawah awan hujan. Inilah yang menimbulkan angin kencang," katanya, Rabu.

Berdasarkan data prediksi hujan dan angin dari Satellite Early Warning System (Sadewa) LAPAN, ujar Erma, sel badai tertutup yang hari ini terbentuk di Bandung dipicu dua faktor.

Pertama, muncul konvergensi angin kuat dengan kecepatan 7 meter per detik dari selatan, yang berasal dari laut selatan Jawa Barat. Sedangkan dari utara, berembus angin berkekuatan sedang dengan kecepatan 4 meter per detik.

Angin dari selatan dan utara yang bersifat lembab itu kemudian berinteraksi dengan udara kering dan dingin di atas wilayah pegunungan yang mengelilingi cekungan Bandung. "Sehingga terbentuk sel badai tertutup yang memproduksi banyak sekali es di dalam awan," ujarnya.

Faktor pemicu kedua adalah proses konveksi atau pembentukan awan yang memaksa udara naik secara cepat dan menghasilkan awan cumulus menara.

Simak juga: Kemenkes: Bepergian ke Indonesia Timur Waspadai Ancaman Malaria

Proses ini, kata Erma, didukung dengan ketidakstabilan di atmosfer dan akumulasi energi yang terus-menerus. "Hingga pada tahap tertentu mencapai titik kritis yang kemudian menimbulkan kondisi ekstrem," katanya.

Proses konveksi itu dibuktikan dengan pantauan citra satelit terhadap liputan awan, yang pagi ini banyak terbentuk di atas laut selatan Jawa Barat. Pada siang hingga sore, awan sudah banyak terbentuk di atas daratan Jawa Barat.

Akibat kejadian itu, menurut Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman Prasarana Sarana Utilitas Pertanahan dan Pertamanan (DPKP3) Kota Bandung, Arief Prasetya, ada 63 pohon tumbang yang tersebar di berbagai tempat dan sebagian menghadang arus lalu lintas. Selain itu, dua tiang reklame roboh. Hingga Rabu sore, ujarnya, korban luka dan jiwa nihil.

ANWAR SISWADI


Video Terkait: Bandung Dilanda Hujan Badai, Sejumlah Pohon Tumbang

Berita terkait

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

6 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Hujan Badai Merusak Atap Lantai 4 RS Bunda Margonda Depok, Sejumlah Pasien Harus Dievakuasi

14 hari lalu

Hujan Badai Merusak Atap Lantai 4 RS Bunda Margonda Depok, Sejumlah Pasien Harus Dievakuasi

Hujan badai pada Rabu petang merusak atap dan plafon lantai 4 RS Bunda Margonda Depok. Tidak ada korban luka ataupun jiwa dalam peristiwa ini.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

16 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

21 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

26 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

52 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

59 hari lalu

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

3 Maret 2024

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?

Baca Selengkapnya

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

29 Februari 2024

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?

Baca Selengkapnya

Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

17 Februari 2024

Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

Selama pemilu, ada 345 orang petugas, termasuk KPPS yang terlibat proses pemilu mendapat pelayanan kesehatan selama pemilu berlangsung.

Baca Selengkapnya