Lumba-lumba Vaquita Terancam Punah, Ini Cuitan Leonardo DiCaprio
Editor
Amri mahbub al fathon tnr
Jumat, 19 Mei 2017 11:52 WIB
TEMPO.CO, London - Leonardo DiCaprio, aktor Hollywood 42 tahun, mencuitkan soal lumba-lumba vaquita di Meksiko yang terancam punah, akhir pekan lalu. Wajar saja bila DiCaprio, aktor dan juga aktivis lingkungan ini, gundah. Jumlah mamalia bernama latin Phocoena sinus ini hanya tinggal 30 ekor.
"Saatnya untuk bertindak," tulisnya seraya mengajak untuk mengajukan petisi kepada pemerintah Meksiko. Habitat P. sinus hanya ada di Teluk California.
Baca: Leonardo DiCaprio Bertemu Trump, Bahas Perubahan Iklim
Pemerintah Meksiko memang dinilai tidak serius dalam menghadapi ancaman kepunahan vaquita yang berarti "sapi kecil". Sikap ini juga yang membuat Direktur World Wildlife Fund for Nature (WWF) Meksiko, Jorge Rickards, kesal. Menurut dia, kalau tak ada tindakan, tahun depan vaquita hanya tinggal nama.
Vaquita jelas menjadi korban yang paling tidak beruntung. Lumba-lumba dengan panjangn hanya 1 meter ini dijadikan umpan oleh para nelayan untuk menangkap ikan totoaba secara ilegal. Umumnya, vaquita tewas karena terjebak dalam pukat insang (gillnet) ilegal yang dipakai untuk menangkap totoaba. Jaring ini berbentuk segi empat panjang dengan mata jaring yang sama ukurannya untuk seluruh jaring.
Yang diincar dari ikan totoaba ini adalah kandung kemihnya. Di Cina, harganya melambung jauh, bisa mencapai US$ 20 ribu dolar atau Rp 268 juta per kilogramnya. Umumnya benda itu dijadikan sup, obat-obatan, hadiah bisnis, dan mahar kawin di kalangan orang kaya di Cina.
Perburuan totoaba ini sudah berlangsung sejak seabad lalu. Nelayan di sana memancing besar-besaran totoaba untuk memenuhi tuntutan pasar di Cina dan Amerika Serikat. Karena itu pula, populasinya menurun drastis. Menangkap ikan ini pun resmi dilarang pada 1975.
Baca: Bayi Lumba-lumba Mati karena Diajak Selfie
Tapi namanya juga barang mahal. Dilarang begitu, permintaan masih tinggi. Harganya pun terus naik, sehingga penangkapan terus terjadi. Barang langka ini diselundupkan ke Cina untuk dijual di pasar gelap.
Dalam investigasi yang dipimpin oleh Elephant Action League, kantong kemih (maws) dijual di Shantou di Provinsi Guandong dengan harga yang mendekati harga kokain di Meksiko. Lembaga ini adalah kelompok yang memimpin penyelidikan semua kejahatan satwa liar.
"Penegakan hukum sangat lemah karena tidak menjadi prioritas utama dan mungkin karena melibatkan orang kaya dan berkuasa," kata Andrea Crosta dari Elephant Action League kepada Guardian, Senin lalu.
Baca: Lumba-Lumba Langka Tanpa Sirip Ditemukan di Kubu Raya
Menjelang kepunahan vaquita yang segera terjadi, sebuah rencana darurat bernilai US$ 4 juta sedang disiapkan untuk dijalankan. Caranya, dengan bantuan lumba-lumba yang dilatih Angkatan Laut Amerika Serikat, mereka akan mengumpulkan beberapa vaquita di tempat yang dilindungi.
Namun banyak yang pesimistis dengan rencana ini. "Kami melihatnya sebagai tindakan yang sangat sulit. Risikonya tinggi," kata Rickards, Direktur WWF Meksiko, yang meluncurkan laporan Vanishing Vaquita, Senin lalu. Karena itu, WWF meminta pemerintah Meksiko untuk melakukan tindakan lebih jelas, misalnya mengeluarkan larangan permanen penggunaan pukat insang di Teluk California.
"Bila tidak, kehilangan itu akan seperti kehilangan sepotong Meksiko," kata Maria Jose Villanueva, Direktur Strategi dan Ilmu Pengetahuan untuk WWF Meksiko.
Baca: Ekor Mirip Buaya, Kepala bak Lumba-lumba, Hewan Apa Ini?
Pukat insang jadi masalah. Alat ini tak hanya menangkap ikan yang dituju, tapi juga menangkap sejumlah besar spesies yang tidak ditargetkan. WWF menyebut jaring yang panjangnya hingga 2 kilometer itu secara tidak sengaja membunuh sekitar 700 ribu mamalia laut dan burung di seluruh dunia setiap tahunnya.
Sebenarnya sejak Februari tahun lalu, sebanyak 374 pukat telah diambil di Teluk California, tapi populasi vaquita terus turun. Langkah pencegahan kepunahan harus dilakukan menyeluruh, termasuk mendesak pemerintah Cina dan Amerika Serikat agar berkolaborasi dengan Meksiko untuk mencegat dan menghentikan transportasi ilegal dan penjualan kantong kemih totoaba ini.
Jadi, tambah Leonardo DiCaprio dalam akun Twitternya, "Jangan diam untuk lumba-lumba vaquita."
GUARDIAN | PHYS | ELEPHANTLEAGUE | AHMAD NURHASIM