Kisah Pengusaha UKM Gaet Pembeli Pakai Iklan Google  

Reporter

Minggu, 4 Juni 2017 11:16 WIB

kiri logo lama Google, dan kanan logo baru Google. gadgets.ndtv.com

TEMPO.CO, Jakarta - Reaksi Nosa Pratama nyaris datar ketika agen iklan Google mendatangi kedai kopi Kofluck (Koffie Lucky) miliknya di Bandung. Si agen iklan itu menjanjikan kedainya bisa dikenal banyak orang dengan pemasangan iklan digital Google AdWords Express.

Nosa hanya mengiyakan saja tawaran tersebut. "Awalnya saya tidak tahu. Saya coba saja," kata laki-laki berusia 26 tahun itu, yang membuka kedai kopi dua setengah tahun lalu.

Selanjutnya, mereka berdiskusi untuk memilih kata kunci dalam tiga baris saja tentang kopinya. Kata kunci inilah yang kemudian dipasang oleh Google sebagai kata kunci dalam iklan digital Kofluck. Setiap pengguna Search Google mengetik kata kunci tersebut akan diarahkan pada situs Kofluck.

Baca: Begini Cara GO-JEK Manfaatkan Ceruk Cuan Belanja Online

Sebulan berlalu, pembeli berdatangan. Bukan dari Bandung saja tapi banyak pesanan datang dari luar Bandung. "Penjualan naik 60 persen setelah iklan di Google AdWords Express," kata lulusan Program Magister Manajemen Universitas Widyatama, Bandung, Kamis, dua pekan lalu.

Dalam tujuh bulan terakhir, dia membelanjakan iklan di AdWords Express Rp 1,5-2 juta per bulan tapi dampaknya langsung terasa. Kopinya laris manis. Jumlah karyawan pun bertambah dari semula empat orang menjadi 15 orang yang tersebar di tiga lokasi kedai.

Ajaib? Bisa dibilang begitu. Padahal sebelumnya Nosa terbilang aktif dalam berpromosi lewat media sosial. Namun, nyatanya, seperti kebiasaan 100 juta masyarakat Indonesia yang menggunakan Internet, pembeli kopinya lebih banyak tahu kedainya dari mesin pencari Google ketimbang media sosial.

Baca: Google akan Perkenalkan Fitur Ad Blocker Tahun Depan

Tak hanya Kofluck, iklan Google membantu bisnis Nova Dewi. Wanita itu mengusung merek Suwe Ora Jamu yang telah berdiri sejak 2013 di Kebayoran Baru. Selain menjual jamu, kopi, dan makanan, kini Dewi menyediakan ruangan untuk pertunjukan langsung, pemutaran film, dan tempat berjualan pengusaha usaha kecil dan menengah lainnya.

Nova mengandalkan penyimpanan dokumen online Google Drive untuk memantau operasional bisnisnya melalui telepon pintar. Dia mulai menggunakan saluran video online untuk memberi informasi ke pelanggan tentang jamu dan cara menyiapkannya.

Teknologi digital pula yang melambungkan HijUp, e-commerse busana muslim terdepan, sampai ke pasar internasional. Ada pula Brodo Footwear, perusahaan mode laki-laki, yang lebih dari 80 persen penjualannya berasal dari toko online.

Baca: Menperin Bikin Program E-Smart untuk Industri Kecil dan Menengah

Tak bisa dipungkiri ini adalah buah dari program Google Bisnisku yang dirancang Google untuk para pemilik usaha di kelas usaha kecil dan menengah. Berangkat dari kendala umum yang dialami oleh para pelaku usaha yang salah satunya kesulitan membuat situs web sendiri. "Alasannya, rumit, mahal, dan memakan waktu lama," kata Head of Corporate Communication Google Indonesia, Jason Tedjasukmana, pertengahan Mei lalu.

Dengan layanan yang diluncurkan pertengahan Mei lalu, pelaku usaha tak perlu punya staf teknologi informasi. Cukup dengan ponsel pintar dan mendaftarkannya dengan e-mail dari gmail.com. Sepuluh menit kemudian, toko itu sudah bisa diakses oleh semua perangkat secara cepat. "Mau dari desktop atau smartphone bisa mengakses," kata Jason.

Dalam kolom pendaftaran Google Bisnisku, hanya perlu mengisi nama entitas bisnis atau merek, nama wilayah, alamat, kota, kode posting-an, nomor telepon, kategori barang atau jasa, situs web yang telah dimiliki, dan model pengiriman barang.

Baca: Fitur Google Maps Dukung Aktifitas Selama Ramadan

Jenis desain bisa pilih karena mereka menyediakan template, termasuk memilih tema yang cocok, foto yang menarik, dan menceritakan keunikan produk. Keuntungannya, situs itu bisa ditemukan di mesin penelusuran Google dan Google Map. Itu artinya, pengelola usaha tak usah memikirkan cara agar merek atau lokasi bisnis mereka bisa nongol di mesin pencari. Dan, semua itu gratis.

Namun, bila ingin penjualan meningkat lebih cepat bisa mengembangkan bisnis dengan memanfaatkan Google AdWords Express yang berbayar. Nosa Pratama dan Nova Dewi telah membuktikan keampuhan iklan itu. Hasil dari penelusuran melalui iklan Google membawa para pelanggannya datang ke toko mereka dan melakukan transaksi di meja kasir.

AHMAD NURHASIM

Berita terkait

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

7 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

13 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

17 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

21 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

26 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

52 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

4 Maret 2024

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

3 Maret 2024

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?

Baca Selengkapnya

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

29 Februari 2024

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?

Baca Selengkapnya

Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

17 Februari 2024

Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

Selama pemilu, ada 345 orang petugas, termasuk KPPS yang terlibat proses pemilu mendapat pelayanan kesehatan selama pemilu berlangsung.

Baca Selengkapnya