Cina Kembangkan Rudal Hipersonik Berkecepatan 6.400 Km/Jam  

Reporter

Editor

Erwin prima

Rabu, 14 Juni 2017 21:05 WIB

Cina melaporkan bahwa dua uji terbang rudal dengan mesin ramjet berkecepatan 6.400 km per jam telah selesai bulan lalu. Kredit: Popular Science

TEMPO.CO, Beijing – Dalam sebuah langkah besar menuju pengembangan rudal hipersonik untuk jet tempur, Cina mengklaim telah berhasil menguji teknologi mesin ramjet baru.

Cina melaporkan bahwa dua uji terbang dengan mesin ramjet itu selesai bulan lalu, sebagaimana dikutip Daily Mail, Rabu, 14 Juni 2017.

Tes sukses itu digambarkan sebagai tonggak sejarah di bidang penelitian mesin dan dapat menuju rudal hipersonik Cina yang dapat menyerang target mereka dengan kecepatan lebih dari 4.000 mph (6.400 kilometer per jam).

Baca: Rudal Arrow-3 Milik Israel Mampu Cegat 5 Rudal dalam 30 Detik

Periset dari China Aerospace Science and Technology Corporation mengungkapkan bahwa tim tersebut telah berhasil melakukan uji terbang itu.

Mesin ramjet berbahan bakar padat membakar oksigen secara langsung dari atmosfer, yang menjadikannya pilihan berbiaya rendah dan berdaya tinggi.

Mesin semacam itu sangat sulit dibuat, tapi secara dramatis dapat meningkatkan jangkauan tembak dan mobilitas rudal udara-ke-udara, menurut Song Zhongping, seorang ahli militer, yang berbicara kepada Global Times.

Mesin ini memungkinkan pesawat J-20 melakukan tembakan rudal dengan kemampuan tiga kali jangkauan rudal yang ada. Dan pesawat ini bisa mencapai target dengan jarak hampir 200 mil (321 km).

Baca: Korut Luncurkan Rudal, Korsel Siapkan Sistem Pertahanan Rudal

Li Jie, seorang ahli militer yang berbasis di Beijing, menggambarkan tes tersebut sebagai tonggak sejarah di bidang penelitian mesin, yang telah menjadi hambatan bagi Cina untuk beberapa waktu.

Meski telah melakukan penerbangan uji coba yang menjanjikan, masih banyak penelitian yang harus dilakukan sebelum mesin itu dapat diminiaturkan untuk digunakan pada jet tempur.

Wang Ya’nan, pemimpin redaksi Aerospace Knowledge, menyarankan agar Cina melakukan penelitian untuk membangun jaringan deteksi jarak jauh untuk mendukung serangan rudal jarak jauh tersebut.

DAILY MAIL | ERWIN Z.



Berita terkait

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

5 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

14 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

17 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

18 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

19 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

4 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya