Mahasiswa Unair Punya Jawaban Turunkan Kolesterol Daging Kambing

Reporter

Sabtu, 24 Juni 2017 08:08 WIB

Warga memadati pasar untuk membeli daging sapi pada perayaan Meugang di pasar daging tradisional Inpres Lhokseumawe, Aceh, 16 Juni 2015. Meugang adalah tradisi menyembelih kambing atau sapi yang dilaksanakan yakni pada Ramadhan, Idul Adha, dan Idul Fitri. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Surabaya - Mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Program Studi di Luar Kampus Utama Universitas Airlangga, Banyuwangi, menemukan cara agar daging kambing lebih baik untuk dikonsumsi manusia. Mereka membuat daging kambing mengandung kadar kolesterol rendah sehingga aman bagi kesehatan.


Dina Deviana dan tiga anggota timnya, Nur Prabowo Dwi Cahyo, Dwi Retna Kumalaningrum, dan Widya Kusuma, membuat ransum konsentrat alias pakan tambahan ternak yang terbuat dari jantung pisang.


“Hasilnya, kambing dan domba yang diberi konsentrat ini berat badannya cepat meningkat dan daging yang dihasilkan rendah kolesterol,” ujar Dina selaku ketua tim peneliti dalam siaran pers, Jumat, 23 Juni 2017.


Berkaca dari realitas di lapangan, mayoritas peternak di Banyuwangi hanya mengandalkan rumput sebagai pakan ternak tanpa ada makanan tambahan lainnya. Pemberian rumput pun terbatas, sehingga kualitas daging yang dihasilkan dari ternaknya turun.


“Akibatnya, pertumbuhan ternak menjadi terganggu, bahkan tubuh kambing menjadi kurus.”


Advertising
Advertising

Dina dan tim melihat melimpahnya bahan baku jantung pisang dapat dimanfaatkan. Apalagi Banyuwangi merupakan salah satu sentra penghasil pisang di Jawa Timur.


”Maka untuk meningkatkan kualitas peternakan di Kabupaten Banyuwangi, ya dengan meningkatkan kualitas pakan untuk ternak tersebut.”


Usai dievaluasi, tim menilai perlunya pemberian nutrisi dengan gizi yang seimbang bagi ternak. Konsentrat sebagai makanan tambahan untuk kambing/domba itu, akan melengkapi kebutuhan nutrisi. “Kandungan nutrisinya bisa berupa seperti protein, energi, maupun mineral,” kata dia.

Timnya membuat konsentrat dari bahan bekatul padi yang dikombinasikan dengan jantung pisang sebagai feed additive.


“Jantung pisang dipilih karena mengandung banyak vitamin C, serat, dan saponin yang cukup tinggi,” ujarnya.


Dina dan tim mengolah jantung pisang dengan membuatnya menjadi tepung terlebih dahulu. Jantung pisang basah digiling (cooper), lalu dilakukan penjemuran pada sinar matahari atau pengovenan hingga kadar airnya tersisa maksimal 14 persen. Terakhir dilakukan penggilingan hingga menjadi padat kembali.

Atas inovasinya, keempat mahasiswa tersebut memperoleh pendanaan dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi bidang Penelitian Ekonomi tahun 2017.

ARTIKA RACHMI FARMITA



Berita terkait

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

1 hari lalu

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.

Baca Selengkapnya

Sebanyak 14.516 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK 2024 di Unair, Simak Sistem Baru Penilaiannya

2 hari lalu

Sebanyak 14.516 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK 2024 di Unair, Simak Sistem Baru Penilaiannya

Universitas Airlangga mulai menggelar gelombang pertama UTBK 2024. Penyelenggara tes mengingatkan sistem baru pembobotan dalam nilai UTBK.

Baca Selengkapnya

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

7 hari lalu

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

8 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

22 hari lalu

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

Para peneliti dari Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tak melihat hilal akibat tertutup awan.

Baca Selengkapnya

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

25 hari lalu

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).

Baca Selengkapnya

Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

43 hari lalu

Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

Berbagai terobosan dan inovasinya dapat dirasakan langsung oleh warganya.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Unair Raih Penghargaan di Thailand, Berkat Rekomendasi Kebijakan Publik Transportasi Massal

15 Februari 2024

Mahasiswa Unair Raih Penghargaan di Thailand, Berkat Rekomendasi Kebijakan Publik Transportasi Massal

Mahasiswa Unair meraih penghargaan dalam Young ASEAN Leaders Policy Initiative di Thailand. Rekomendasinya dinilai sebagai inisiatif terbaik.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

8 Februari 2024

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

Libur tahun baru imlek, kunjungan wisata ke kampung pecinan menjadi pilihan. Berikut rekomendasi destinasi wisata pecinan yang unik di Kota Surabaya

Baca Selengkapnya

Pemuda Muhammadiyah: Rompi Biru Wali Kota Surabaya Tidak Bernuansa Politik

6 Februari 2024

Pemuda Muhammadiyah: Rompi Biru Wali Kota Surabaya Tidak Bernuansa Politik

Eri Cahyadi dinilai sejalan dengan semangat Pemuda Muhammdiyah menjadikan Surabaya yang maju dan religius.

Baca Selengkapnya