Apple Akan Jadi Perusahaan 1 Triliun Dolar Saat Rilis iPhone 8

Reporter

Editor

Erwin prima

Senin, 10 Juli 2017 09:48 WIB

Logo Apple. REUTERS/Lee Jae-Won

TEMPO.CO, San Francisco - Mengantisipasi rilis iPhone 8, saham Apple telah terus mengalami peningkatan selama beberapa bulan terakhir. Pada bulan Mei lalu, misalnya, saham Apple mencapai nilai tertinggi sepanjang masa, senilai US$ 156 per saham.

Baca: Berita Terbaru iPhone 8: Spesifikasi, Harga, dan Tanggal Rilis

Meski turun sedikit saat ini di kisaran US$ 145 per saham, beberapa analis mengantisipasi bahwa hanya masalah waktu sebelum saham Apple melambung ke ketinggian yang lebih besar. Bahkan, salah satu analis percaya Apple bisa menjadi perusahaan US$ 1 triliun yang pertama di dunia dalam rentang waktu hanya 12 bulan, sebagaimana dilaporkan BGR akhir pekan lalu.

Menurut sebuah catatan penelitian baru dari analis Brian White (via MacRumors), saham Apple adalah salah satu dari saham yang paling kurang dihargai di dunia. Sebagai perbandingan, price-earnings ratio (P/E ratio) Apple, rasio harga saham saat ini relatif terhadap pendapatan per saham, sekitar 16,9. Sebaliknya, P/E ratio untuk perusahaan seperti Google, Microsoft dan Amazon saat ini di 31, 30 dan 183.

Ke depan, White percaya saham Apple Itu bisa naik melewati ambang batas US$ 200 per saham. Pada gilirannya, hal ini akan memberikan Apple kapitalisasi pasar satu triliun dolar.

"Mirip dengan proses bottoming Apple selama musim panas 2013 yang mendorong penguatan saham dalam musim semi 2015," tulis White. "Kami percaya nilai bawah saham terjadi selama Mei 2016 dan siklus iPhone mendatang menyiapkan Apple untuk mencapai target harga US$ 202,00 selama 12 bulan ke depan."

Sementara saham Apple diperkirakan meningkat dalam beberapa minggu dan bulan ke depan, mencapai kapitalisasi pasar satu triliun dolar akan menjadi tantangan nyata menyusul program pembelian kembali saham Apple.

Pada bulan Mei, Apple mengisyaratkan niatnya untuk meningkatkan batas pembelian kembali sahamnya dari US$ 175 miliar menjadi US$ 210 miliar. Saat ini Apple memiliki sekitar 5,4 miliar saham yang beredar, yang berarti bahwa ia dapat mencapai kapitalisasi pasar US$ satu triliun setelah harga sahamnya menyentuh US$ 185.

Tentu saja, katalis besar dalam apresiasi saham Apple mendatang adalah iPhone 8 yang akan datang. iPhone 8 diprediksi mengantar siklus penyegaran terbesar Apple yang pernah terjadi. Tidak hanya pengguna iPhone yang lebih besar, iPhone 8 mungkin merupakan lompatan teknologi terbesar ke depan iPhone dalam beberapa tahun terakhir.

Baca: Selamat Ulang Tahun, iPhone

Selain penambahan layar OLED tanpa tepi, iPhone 8 dikabarkan akan memiliki kamera canggih baru, internal yang lebih cepat dengan RAM lebih besar, memperpanjang waktu hidup baterai, fungsi pengisian nirkabel, tahan air dan banyak lagi.

BGR | ERWIN Z

Berita terkait

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

3 jam lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

5 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

5 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

7 jam lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

7 jam lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Mengapa Militer Korea Selatan Larang Anggotanya Gunakan Produk Apple?

7 jam lalu

Mengapa Militer Korea Selatan Larang Anggotanya Gunakan Produk Apple?

Ada dugaan bahwa militer Korea Selatan takut akan terjadinya kebocoran data akibat teknologi yang ada di perangkat Apple.

Baca Selengkapnya

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

11 jam lalu

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

Seorang pastor di Amerika Serikat menghabiskan dana gereja karena kecanduan game online Candy Crush.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

13 jam lalu

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

Menlu AS Antony Blinken mengunjungi pintu masuk bantuan ke Gaza didampingi para pejabat Israel.

Baca Selengkapnya

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

14 jam lalu

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

Menikmati keindahan alam di Amerika Serikat dengan road trip merupakan pengalaman yang harus dicoba setidaknya sekali seumur hidup

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

16 jam lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya