Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ilmuwan Temukan Bukti Kehidupan 3,95 Miliar Tahun di Bumi

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Ilustrasi bumi memasuki fase kepunahan baru. bbc.co.uk
Ilustrasi bumi memasuki fase kepunahan baru. bbc.co.uk
Iklan

Tempo.co, Tokyo - Kehidupan rudimenter mungkin telah ada di Bumi 3,95 miliar tahun yang lalu, saat planet bayi kita dibombardir oleh komet dan hampir tidak memiliki oksigen, kata ilmuwan pekan lalu.

Baca: Ilmuwan Ungkap Mengapa Orang Mengantuk Saat Bosan

Sebuah tim yang dipimpin Takayuki Tashiro dan Tsuyoshi Komiya mempresentasikan apa yang mereka sebut sebagai bukti fosil tertua yang diketahui hidup di grafit Planet Biru, sebuah bentuk karbon, yang terjepit di batuan sedimen kuno di Labrador, Kanada.

Jejak kehidupan paling kuno sebelumnya dilaporkan pada bulan Maret, dari sebuah lokasi di Quebec yang diperkirakan berusia antara 3,8 miliar dan 4,3 miliar tahun, meskipun seorang penulis studi baru menyebut bahwa proses temuan "sangat kontroversial."

"Ini adalah bukti tertua," ujar  Tsuyoshi Komiya dari Universitas Tokyo bersikeras dalam pertukaran email dengan AFP. "Sampel kami juga merupakan batuan supracrustal tertua yang tersimpan di Bumi."

Sampel itu sejenis dengan formasi yang mengandung sampel Quebec. Bukti fosil untuk organisme awal  dan batuan yang tersisa dari periode tersebut seringkali kurang terjaga.

Kesulitan utama ilmuwan dalam usaha menemukan kehidupan tertua di Bumi membuktikan bahwa sisa organik dihasilkan oleh organisme hidup daripada proses geologi.

Studi ini ditujukan bukan hanya untuk menentukan awal kehidupan di planet kita, tetapi juga untuk menjelaskan kemungkinan kehidupan yang ada - atau masih ada - di planet lain seperti Mars.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk studi baru ini, Komiya dan tim mempelajari grafit, sebuah bentuk karbon yang digunakan pada ujung pensil, di bebatuan di Blok Saglek di Labrador, Kanada.

Mereka mengukur komposisi isotopnya, tanda unsur kimia, dan menyimpulkan grafit itu "biogenik" – yang berarti diproduksi oleh organisme hidup. Identitas organisme, atau seperti apa rupa mereka, tetap menjadi misteri.

"Kami akan menganalisis isotop lain seperti nitrogen, sulfur dan zat besi dari bahan organik dan disertai mineral untuk mengidentifikasi jenis organisme," kata Komiya tentang langkah selanjutnya.

Selain itu, kita bisa memperkirakan lingkungan di mana organisme hidup dengan menganalisa komposisi kimia batuan itu sendiri.

Jika temuan ini akurat, berarti kehidupan dimulai di Bumi hanya satu detik geologi setelah pembentukannya sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu.

Sebelum fosil Quebec, yang juga dijelaskan di Nature, jejak kehidupan tertua ditemukan ilmuwan di Greenland dan bertanggal 3,7 miliar tahun yang lalu.

PHYS | ERWIN Z

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Benarkah Bumi Akan Alami Kegelapan pada 8 April 2024?

45 menit lalu

Penampakan gerhana bulan sebagian atau Parsial di langit Jakarta, Minggu, 29 Oktober 2023. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) peristiwa gerhana bulan parsial terjadi saat posisi Bulan, Matahari dan Bumi sejajar membuat sebagian piringan bulan masuk ke umbra (bayangan gelap) Bumi sehingga saat puncak gerhana terjadi Bulan akan terlihat gelap sedikit kemerahan di bagian yang terkena umbra Bumi. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S.
Benarkah Bumi Akan Alami Kegelapan pada 8 April 2024?

Ahli Astronomi dan Astrofisika BRIN Thomas Djamaluddin mengatakan informasi yang menybut Bumi akan mengalami kegelapan pada 8 April 2024 tidak benar.


Inilah Daftar Kota di Seluruh Dunia dengan Durasi Puasa Ramadan 2024 Terpanjang

7 hari lalu

Ilustrasi anak-anak menunggu berbuka puasa di Jakarta, Selasa 14 April 2020. TEMPO/Subekti.
Inilah Daftar Kota di Seluruh Dunia dengan Durasi Puasa Ramadan 2024 Terpanjang

Umat Islam yang tinggal di negara-negara belahan bumi bagian utara harus berpuasa relatif lebih lama daripada bumi bagian selatan.


SpaceVIP Tawarkan Makan di Ruang Angkasa, Biayanya Rp7,7 Miliar per Orang

11 hari lalu

Pesawat ruang angkasa SpaceVIP yang akan membawa enam penumpang makan di atmosfer Bumi (Instagram/@restaurantalchemist)
SpaceVIP Tawarkan Makan di Ruang Angkasa, Biayanya Rp7,7 Miliar per Orang

Bukan hanya perjalanan ke ruang angkasa yang spesial, makanan yang disajikan pun istimewa hasil kolaborasi dengan chef restoran Bintang Michelin.


Vladimir Putin Bocorkan Ilmuwan Rusia sedang Membuat Vaksin untuk Obati Kanker

42 hari lalu

Petugas menyiapkan alat Radioterapi Linear Accelerator, (LINAC) Elekta Versa HD di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta, Jumat 6 Januari 2023. Pada HUT Ke-51 RSPP, rumah sakit tersebut meresmikan fasilitas Radioterapi Linac untuk penanganan penyakit kanker dengan komplikasi yang lebih sedikit sehingga memungkinkan pasien pulih lebih cepat. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Vladimir Putin Bocorkan Ilmuwan Rusia sedang Membuat Vaksin untuk Obati Kanker

Vladimir Putin mengkonfirmasi ilmuwan bidang medis di Rusia sedang berusaha membuat vaksin untuk melawan penyakit kanker.


Apa Itu Sivitas Akademika yang Terus Lakukan Kritik terhadap Jokowi?

48 hari lalu

Sejumlah civitas akademika dan guru besar dari berbagai fakultas UGM membacakan Petisi Bulaksumur menyesalkan berbagai penyimpangan pemerintahan Jokowi, di Balairung UGM, Yogyakarta, Rab, 31 Januari 2024. EIBEN HEIZER/TEMPO
Apa Itu Sivitas Akademika yang Terus Lakukan Kritik terhadap Jokowi?

Sivitas akademika dari puluhan universitas terus melakukan kritik terhadap Jokowi, menjelang Pemilu 2024. Apakah itu sivitas akademika?


Ilmuwan Temukan 5 Asteroid Paling Bahaya Bagi Bumi, Bisa Memusnahkan Manusia

25 Januari 2024

Sebuah asteroid kecil melewati atmosfer Bumi terlihat di Surrey, Inggris 13 Februari 2023. Asteroid kecil berukuran 1 meter, yang saat ini ditunjuk sebagai Sar2667, meledak setelah memasuki atmosfer bumi. Twitter/@KadeFlowers/via REUTERS
Ilmuwan Temukan 5 Asteroid Paling Bahaya Bagi Bumi, Bisa Memusnahkan Manusia

Para ilmuwan dan pakar tata surya mendeteksi lima asteroid yang paling berbahaya bagi bumi dan memusnahkan manusia.


Para Ilmuwan Temukan Asteroid Dekat Bumi Beberapa Jam Sebelum Meledak di Atas Berlin

25 Januari 2024

Ilustrasi asteroid. youtube.com
Para Ilmuwan Temukan Asteroid Dekat Bumi Beberapa Jam Sebelum Meledak di Atas Berlin

Asteroid ini bisa dilihat masyarakat di sekitar Berlin, Jerman, dengan bentuk seperti pancaran sinar bola api.


Mumi Alien yang Misterius Muncul di Peru Ternyata Boneka Humanoid

14 Januari 2024

Hasil sinar-X dan penelitian yang dilakukan oleh Institute of Legal Medicine of Peru terhadap 'mumi alien' yang menyimpulkan bahwa itu adalah boneka yang terbuat dari tulang binatang dipajang di Lima, Peru, 12 Januari 2024. REUTERS/Sebastian Castaneda
Mumi Alien yang Misterius Muncul di Peru Ternyata Boneka Humanoid

Para ilmuwan menyatakan 'mumi alien' di Peru sebenarnya adalah boneka yang terbuat dari tulang Bumi.


Ilmuwan Simpulkan Fosil New Mexico Spesies Tyrannosaurus Baru

12 Januari 2024

Rekonstruksi spesies dinosaurus yang baru diidentifikasi Tyrannosaurus mcraeensis, berdasarkan sebagian fosil tengkorak yang dikumpulkan di New Mexico, AS Sergei Krasinski/Handout via REUTERS
Ilmuwan Simpulkan Fosil New Mexico Spesies Tyrannosaurus Baru

Para ilmuwan menyimpulkan fosil New Mexico adalah spesies Tyrannosaurus baru.


Suhu 2023 Terpanas yang Tercatat, Ilmuwan UE: Bermula dari Krisis Iklim

10 Januari 2024

Pemandangan danau Tefe di sungai Solimoes yang terkena dampak suhu panas dan kekeringan di Tefe, negara bagian Amazonas, Brasil, 1 Oktober 2023. REUTERS/Bruno Kelly
Suhu 2023 Terpanas yang Tercatat, Ilmuwan UE: Bermula dari Krisis Iklim

Rata-rata pada tahun 2023 suhu bumi lebih panas 1,48 derajat Celcius dibandingkan periode pra-industri pada tahun 1850-1900.