TEMPO.CO, Washington D.C. - Hacker yang diduga asal Rusia berhasil mencuri cybertools rahasia dari seorang kontraktor National Security Agency (NSA). Kontraktor NSA diduga telah membawa software resmi yang sangat sensitif ke komputer pribadinya pada 2015.
"Mesinnya menjalankan program keamanan Rusia yang dibuat oleh Kaspersky Labs, yang dapat dimanfaatkan oleh badan-badan intelijen Rusia," tulis laman Wall Street Journal seperti dikutip dari laman berita NPR, Kamis, 5 Oktober 2017.
NSA menolak berkomentar soal pembobolan ini. Sebaliknya, anggota Kongres menyalahkan agen mata-mata digital tersebut untuk kasus ini. Mereka mengklaim kejadian ini bukan disebabkan oleh karyawannya melainkan vendor yang digunakan untuk menggantikan atau sebagai tambahan anggotanya.
Setidaknya tiga kontraktor, Reality Winner, Hal Martin, dan Edward Snowden juga dituduh menimbun atau membocorkan rahasia NSA. Entitas online yang disebut "Shadow Brokers" juga telah mencoba melelang software yang dicuri dari NSA.
Baca: Tim Hacker ITB Wakili Indonesia di Kompetisi Peretas ASEAN
Senator dari Partai Republikan Nebraska, Ben Sasse, mengatakan bahwa dia bosan melihat berita utama yang sama tentang kegagalan keamanan informasi NSA. "Rusia adalah musuh yang jelas di dunia maya, dan kita tidak mampu menanggung luka yang ditimbulkan sendiri ini," kata Sasse.
Pejabat intelejen NSA menekankan bahwa cyberdefense yang mereka miliki memiliki lapisan yang lebih besar daripada perangkat atau sistem tunggal manapun, sehingga kegagalan yang telah dilaporkan Wall Street Journal bukan berarti kunci inti yang dimiliki akan hilang.
NSA menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menjalankan software keamanan Rusia dari Kaspersky Labs. Bahkan, Menteri Keamanan Dalam Negeri, Elaine Duke, pada September lalu mengatakan, bahwa dia melarang seluruh pemerintah federal untuk menggunakan Kaspersky.
Senator dari Partai Demokrat, Jeanne Shaheen, mengatakan, meluasnya penggunaan software Kaspersky seharusnya menjadi peringatan keras, tidak hanya untuk pemerintah federal tapi juga untuk negara bagian, pemerintah daerah dan publik Amerika. "Hubungan kuat antara Lab Kaspersky dan Kremlin sangat memprihatinkan dan telah terdokumentasi dengan baik untuk beberapa lama," kata Shaheen, Kamis, 5 Oktober 2017.
Baca: Tips Teknologi: Back Up Data untuk Hindari Serangan Hacker
Simak artikel menarik lainnya tentang serangan hacker dan kabar terbaru dari NSA hanya di kanal Tekno Tempo.co.
NPR | ZUL’AINI FI’ID N. | AMRI MAHBUB