Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BATAN: Listrik dari Tenaga Nuklir Menghemat Pembayaran 50 Persen

image-gnews
Peneliti memantau reaksi nuklir di ruang kontrol reaktor berkapasitas 2.000 kW Triga 2000 di Badan Tenaga Nuklir Nasional, Bandung, Jawa Barat, pada peringatan 50 tahun beroperasinya reaktor nuklir pertama di Indonesia tersebut, 2 Desember 2015. TEMPO/Prima Mulia
Peneliti memantau reaksi nuklir di ruang kontrol reaktor berkapasitas 2.000 kW Triga 2000 di Badan Tenaga Nuklir Nasional, Bandung, Jawa Barat, pada peringatan 50 tahun beroperasinya reaktor nuklir pertama di Indonesia tersebut, 2 Desember 2015. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Makassar - Kepala  Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Djarot Wisnusubroto mengatakan penggunaan aliran listrik dengan tenaga nuklir bakal menghemat pembayaran listrik hingga 50 persen jika dibandingkan tenaga uap. "Tenaga uap itu biayanya 12 sen per kwh, sedangkan nuklir bisa mencapai 6-8 sen per kwh," ujarnya di Makassar, Kamis 12 Oktober.

Baca: Desain Reaktor Baru Batan Karya Anak Bangsa Diluncurkan

Hasil survei, menurutnya, juga menunjukkan dukungan atas PLTN yang semakin meningkat. Dengan alasan untuk meningkatkan dukungan PLTN yang tidak ada pemadaman listrik.

Bahkan dukungan masyarakat meningkat mencapai 75,3 persen pada 2015 menjadi 77,53 persen pada 2016, dengan penyebaran kuesioner kepada 4.000 responden dari 34 provinsi di Indoneisa.

BATAN, tambah Djarot, akan terus mewacanakan pembangunan pembangkit listrik dengan tenaga nuklir di Indonesia. Hal itu demi pembangunan nasional tenaga nuklir. "Ini tujuannya baik," ujarnya.

Menurut dia, setiap tahun BATAN keliling ke universitas-universitas untuk memperkenalkan energi nuklir. Namun, lanjut dia, yang dilakukannya bukan ingin mengimbangi kerja dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kita perkenalkan ke anak bangsa dari sisi sainsnya saja. Dan menggunakan pembangkit listrik tenaga nuklir juga terbilang aman, apalagi kalau bisa gambar merah putih," tutur Djarot.

Kendati demikian, lanjut dia, masih banyak masyarakat yang belum menerima hal tersebut. Sebab mereka khawatir bahaya yang akan ditimbulkan. "Itulah kita memberikan pemahaman kepada masyarakat, terutama akademisi dan mahasiswa karena banyak yang salah kaprah," ujarnya.

Djarot menambahkan jika nuklir merupakan salah satu Energi Baru Terbarukan (EBT) yang digunakan hingga bisa menghasilkan 5.000 megawatt aliran listrik pada tahun 2025. "Tapi sampai sekarang belum ada tindak lanjut eksekusi dari pemerintah," tambah Kepala BATAN tersebut.

DIDIT HARIYADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kepala Batan: Temuan Zat Radioaktif Bukan dari Reaktor Nuklir

17 Februari 2020

Tim Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) bersama Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) melakukan Dekontaminasi terhadap temuan paparan tinggi radioaktif di Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Minggu, 15 Februari 2020. Dekontaminasi dilakukan dengan mengambil tanah dan tumbuhan yang terpapar radioaktif untuk dibawa ke Lab Nuklir untuk mengetahui tingkat keamanan paparan tinggi radioaktif di kawasan tersebut. ANTARA
Kepala Batan: Temuan Zat Radioaktif Bukan dari Reaktor Nuklir

Kepala BATAN menjelasan alasan mengapa zat radioaktif di perumahan Batan Indah, Tangsel, dipastikan bukan dari kebocoran reaktor nuklir.


Logam Radioaktif Cesium di Perumahan Batan Bisa Sebabkan Kanker

15 Februari 2020

Perumahan Batan Indah lokasi temuan paparan radioaktif di atas normal,  Sabtu 15 Februari 2020. Tempo/Wuragil
Logam Radioaktif Cesium di Perumahan Batan Bisa Sebabkan Kanker

Sedang dicari siapa pemilik limbah radioaktif yang ditemukan di Perumahan Batan Indah.


BATAN: Pembersihan Paparan Radioaktif di Serpong Butuh 20 Hari

15 Februari 2020

Seorang jurnalis foto memotret lokasi ditemukannya paparan tinggi radioaktif di Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Jumat 14 Februari 2020. Tim uji fungsi Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETAN) menemukan nilai radioaktivitas lingkungan dengan laju paparan terukur signifikan di atas nilai normal. Saat ini petugas telah mengambil sample tanah dan material dan melakukan clean up. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
BATAN: Pembersihan Paparan Radioaktif di Serpong Butuh 20 Hari

Batan mulai membersihkan area yang terpapar radiasi radioaktif di Serpong. Petugas telah menemukan penyebab paparan radiasi.


Melacak Asal Muasal Temuan Radioaktif di Perumahan Batan Indah

15 Februari 2020

Perumahan Batan Indah lokasi temuan paparan radioaktif di atas normal,  Sabtu 15 Februari 2020. Tempo/Wuragil
Melacak Asal Muasal Temuan Radioaktif di Perumahan Batan Indah

Warga sekitar tak terpengaruh temuan bahan radioaktif di lingkungan tempat tinggalnya itu. Karena mereka 'orang Batan'.


Temuan Paparan Radioaktif di Perumahan Batan, Ini Kronologisnya

15 Februari 2020

Petugas Badan Pengawas Tenaga Nuklir usai memeriksa paparan radiasi di lokasi kecelakaan transportasi yang melibatkan radioaktif dalam simulasi Penanggulangan Kecelakaan Radiasi Dalam Transportasi Sumber Radioaktif di Jalan Diponegoro, Bandung, Jawa Barat  (5/9).  TEMPO/Prima Mulia
Temuan Paparan Radioaktif di Perumahan Batan, Ini Kronologisnya

Sebuah kawasan tanah kosong di Perumahan Batan Indah sudah dilokalisir dan serpihan radioaktif sudah dievakuasi. Tapi radiasi masih tinggi.


Sumber Paparan Radioaktif di Perumahan Batan Berhasil Dipetakan

15 Februari 2020

Seorang jurnalis foto memotret lokasi ditemukannya paparan tinggi radioaktif di Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (14/2/2020). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/foc. (ANTARA FOTO/MUHAMMAD IQBAL)
Sumber Paparan Radioaktif di Perumahan Batan Berhasil Dipetakan

Tim dari Batan dan Bapeten sudah melakukan sejumlah upaya dekontaminasi namun paparan radioaktif masih terukur di atas normal.


Bapeten Temukan Kontaminasi Nuklir di Serpong, Ada Apa?

15 Februari 2020

Warga mengunjungi reaktor nuklir RDE milik Badan Tenaga Nuklir Nasional di Serpong, Tangerang Selatan, Selasa, 25 September 2018. (batan.go.id)
Bapeten Temukan Kontaminasi Nuklir di Serpong, Ada Apa?

Badan Pengawas Tenaga Nuklir atau Bapeten mengisolasi area, yang terkontaminasi nuklir di kawasan Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan.


Padi Rojolele Radiasi Batan Hasilkan Panen Lebih Banyak dan Cepat

22 Oktober 2019

Petani menunjukkan varietas baru Rojolele Srinar dan Srinuk hasil radiasi sinar gamma pada dosis 200 Gy yang dilakukan Batan. (Dok. Batan)
Padi Rojolele Radiasi Batan Hasilkan Panen Lebih Banyak dan Cepat

Varietas padi Rojolele yang dikembangkan Batan menghasilkan panen lebih cepat dan banyak, serta tahan penyakit.


Kantor Batan Bandung Diusulkan Jadi Bangunan Cagar Budaya

18 September 2019

Kantor Batan di Kota Bandung, Jawa Barat. Antaranews
Kantor Batan Bandung Diusulkan Jadi Bangunan Cagar Budaya

Usia bangunan kantor Batan di Kota Bandung, Jawa Barat, sudah lebih dari 50 tahun.


Batan Tawarkan Pemberantasan Nyamuk DBD dengan Teknologi Radiasi

7 September 2019

Sejumlah pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menunggu mendapatkan penanganan medis di ruang Unit Gawat Darurat (UGD), Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Rabu 30 Januari 2019. Bupati Bogor Ade Yasin menyatakan sampai hari Rabu (30/1) total pasien DBD di Kabupaten Bogor meningkat dari 113 kasus pada minggu ketiga, kini sudah mencapai 231 orang dan lima orang diantaranya meninggal dunia. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Batan Tawarkan Pemberantasan Nyamuk DBD dengan Teknologi Radiasi

Batan menawarkan pemanfaatan teknologi radiasi untuk mengatasi nyamuk penyebab DBD.