Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Teknologi E-Voting Laris untuk Pemilihan Kepala Desa

image-gnews
Petugas melakukan simulasi tata cara pengoperasian alat teknologi E-Voting, di gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta, 29 Juli 2015. Program E-voting ini untuk mendukung KPU dalam mencegah kecurangan penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah serentak 2015 sejak perhitungan di tempat pemungutan suara, rekapitulasi di Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan di kabupaten/kota. TEMPO/Imam Sukamto
Petugas melakukan simulasi tata cara pengoperasian alat teknologi E-Voting, di gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta, 29 Juli 2015. Program E-voting ini untuk mendukung KPU dalam mencegah kecurangan penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah serentak 2015 sejak perhitungan di tempat pemungutan suara, rekapitulasi di Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan di kabupaten/kota. TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Pemilihan kepala desa di berbagai daerah di Indonesia telah menerapkan teknologi canggih. Perangkat Electronic Voting (e-Voting) buatan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bersama PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) di Bandung misalnya, tahun ini dipakai Kabupaten Agam (Sumatera Barat), Banyuasin (Sumatera Selatan), serta Bantaeng (Sulawesi Selatan).

Baca: Pemerintah Kukuh Siapkan E-Voting untuk Pemilu 2019

“Harga satu set perangkatnya Rp 40 juta,” kata teknisi instalasi e-Voting dari PT INTI, Suwandi Lasiman, Kamis, 12 Oktober 2017.

Pemerintah daerah tersebut membeli alat e-Voting berkisar 50-100 set. Perangkat sebanyak itu bisa digunakan untuk dua hingga tiga desa. Pada pemilihan kepala desa secara massal dan bertahap se-kabupaten, alat e-voting dipakai bergiliran.

“Alat ini mulai jadi pada 2013 kemudian mengalami perkembangan hingga bentuk yang sekarang,” ujar Suwandi saat pameran karya di Aula Barat Institut Teknologi Bandung.

Satu set perangkat e-Voting terdiri dari lima alat. Sebuah komputer khusus dipakai untuk menampilkan Daftar Pemilih Tetap. Datanya berasal dari panitia pemilihan. Alat kedua disebut pembaca Kartu Tanda Penduduk (KTP Reader) bikinan PT INTI. Pemilih cukup menempelkan KTP lalu diverifikasi oleh sidik jari telunjuk kiri atau kanannya. Selanjutnya ada komputer generator, yang berfungsi membuka akses sistem pemilih ke bilik suara.

Pembuka akses itu berupa kartu plastik yang disebut Smart Card. Bentuknya seperti kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Isi kartu itu berupa data digital. “Semacam password untuk pemilih masuk ke sistem e-Voting,” ujar Suwandi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah itu pemilih masuk bilik suara yang telah dipasangi monitor komputer berlayar sentuh bergambar para kandidat kepala desa. Selain itu ada fitur untuk mengulang jika pilihannya ingin diganti, juga suara kosong bagi pemilih yang abstain atau tidak memberikan suaranya di bilik suara.

Hasil pemilihan seketika muncul setelah proses pemilihan dinyatakan selesai. Alat terakhir yaitu thermal printer. Perangkat itu mencetak hasil pilihan pemilih dan kode digital lain. Tanpa nama pemilih ikut tercantum, kertasnya dikumpulkan dan disimpan serta dijaga kerahasiannya.

Baca: Jika Pilkada Gunakan E-Voting, Pemilih Cuma Perlu 25 Detik 

“Kotak kertas itu baru bisa dibuka jika terjadi sengketa pemilihan,” kata Suwandi. Untuk pengoperasiannya, perangkat set e-Voting itu memerlukan minimal tiga orang petugas jaga dan fasilitator.  

ANWAR SISWADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Sebut Alasan KPU Tak Beralih ke E-Voting, Lebih Memilih Sirekap

9 hari lalu

Warga mengamati foto calon kepala desa pada layar komputer saat Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) berbasis elektronik atau e-voting di Kantor Desa Bendosari, Sawit, Boyolali, Jawa Tengah, 29 Juni 2019. Boyolali menjadi salah satu daerah di Indonesia yang mengimplementasikan teknologi melalui sistem pemungutan suara secara elektronik atau e-voting. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
BRIN Sebut Alasan KPU Tak Beralih ke E-Voting, Lebih Memilih Sirekap

BRIN menyatakan telah menciptakan Aplikasi Pemilu Elektronik (E-Voting), mengembangkan komunitasnya, dan mengkomunikasikannya dengan KPU sejak 2015.


Aplikasi E-Voting BRIN Dipakai untuk 1.800 Pilkades, Begini Cara Kerjanya

9 hari lalu

Petugas memperlihatkan kartu untuk mengoperasikan alat teknologi E-Voting, di gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta, 29 Juli 2015. Program E-voting ini untuk mendukung KPU dalam mencegah kecurangan penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah serentak 2015 sejak perhitungan di tempat pemungutan suara, rekapitulasi di Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan di kabupaten/kota. TEMPO/Imam Sukamto
Aplikasi E-Voting BRIN Dipakai untuk 1.800 Pilkades, Begini Cara Kerjanya

Aplikasi pemilihan suara buatan BRIN, E-voting, dipakai selama lebih dari sedekade terakhir untuk mengikis potensi kecurangan pilkades.


Bupati Siak Studi Tiru Pemekaran Nagari oleh Kabupaten Agam

3 Agustus 2023

Bupati Siak Studi Tiru Pemekaran Nagari oleh Kabupaten Agam

Kabupaten Siak melakukan studi tiru berkaitan tentang pemekaran Nagari


Muktamar Muhammadiyah, Dahlan Rais: Pemilihan Calon Anggota PP Via E-Voting Penuhi Azas Luberjur

18 November 2022

Sidang Tanwir Muktamar Muhammadiyah menetapkan 39 nama menjadi calon anggota PP Muhammadiyah, Jumat, 18 November 2022. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Muktamar Muhammadiyah, Dahlan Rais: Pemilihan Calon Anggota PP Via E-Voting Penuhi Azas Luberjur

Ketua Panlih Muktamar Muhammadiyah, memastikan pelaksanaan pemilihan calon anggota Pengurus Pusat lewat E-Voting penuhi azas Luberjul


Filipina Negara Terdekat Sudah Gunakan Sistem e-Voting Pemilu, Ini 4 Negara Lainnya

28 Agustus 2022

Ilustrasi e-Voting (trulioo.com)
Filipina Negara Terdekat Sudah Gunakan Sistem e-Voting Pemilu, Ini 4 Negara Lainnya

Berbagai negara sudah menerapkan sistem e-Voting ketika melakukan pemilu. Berikut 5 negara yang sudah menggunakannya, termasuk Filipina.


Muktamar Muhammadiyah ke-48 Gunakan e-Voting, Begini Plus Minus Ketika Diterapkan di Pemilu indonesia

28 Agustus 2022

Petugas memperlihatkan kartu untuk mengoperasikan alat teknologi E-Voting, di gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta, 29 Juli 2015. Program E-voting ini untuk mendukung KPU dalam mencegah kecurangan penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah serentak 2015 sejak perhitungan di tempat pemungutan suara, rekapitulasi di Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan di kabupaten/kota. TEMPO/Imam Sukamto
Muktamar Muhammadiyah ke-48 Gunakan e-Voting, Begini Plus Minus Ketika Diterapkan di Pemilu indonesia

E-Voting merupakan metode untuk menghitung dan memproses suara yang masuk secara digital. Begini plus minus jika diterapkan di indonesia.


3 Jenis Metode e-Voting, Mana Paling Cocok untuk Pemilu Indonesia?

28 Agustus 2022

Ilustrasi e-Voting (trulioo.com)
3 Jenis Metode e-Voting, Mana Paling Cocok untuk Pemilu Indonesia?

Apakah itu e-Voting? Berikut jenis voting dalam pemilu secara online, mana paling cocok jika diberlakukan di Indonesia?


Pemilihan LMK Kelapa Gading Timur Sudah Gunakan Sistem E-Voting

3 Desember 2021

Sejumlah petugas, saksi dan pemilih tetap berada di dalam ruang pemungutan suara pada Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) berbasis elektronik atau e-voting di Kantor Desa Bendosari, Sawit, Boyolali, Jawa Tengah, 29 Juni 2019. Berbagai perangkat keras sebagai penunjang e-voting disiapkan seperti komputer layar sentuh, laptop, Kartu pemilih elektronik, alat pembaca kartu dan printer. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
Pemilihan LMK Kelapa Gading Timur Sudah Gunakan Sistem E-Voting

Pelaksanaan pemilihan Lembaga Musyawarah Kelurahan Kelapa Gading Timur sudah menggunakan sistem E-voting.


Tiga Desa di Kabupaten Tabalong Gelar Pilkades dengan Metode E-Voting

7 November 2021

Petugas menunjukan hasil penghitungan pada Pilkades berbasis elektronik atau e-voting di Kantor Desa Bendosari, Sawit, Boyolali, Jawa Tengah, 29 Juni 2019. Dengan adanya sistem e-voting tersebut diharapkan dapat mengurangi penggunaan kertas, mempercepat waktu hasil penghitungan serta akuntabel. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
Tiga Desa di Kabupaten Tabalong Gelar Pilkades dengan Metode E-Voting

Belum meratanya penggunaan metode e-voting dalam Pilkades ini karena keterbatasan peralatan.


Perludem Minta KPU Fokus pada Sirekap daripada E-voting

22 Agustus 2021

Direktur Eksekutif Perludem, Titi Anggraini. Dok.TEMPO/Dhemas Reviyanto Atmodjo
Perludem Minta KPU Fokus pada Sirekap daripada E-voting

Titi Anggraini meminta KPU fokus pada rekapitulasi suara secara elektronik yang dikenal Sirekap daripada menghabiskan waktu menyiapkan e-voting